# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Selasa, 05 Februari 2008

Tak Kendur Tuntut Baori

Imam Minta Atlet Jatim Dikembalikan

SURABAYA - Pernyataan pembalap Wawan Setyobudi agar KONI Jatim menghormati keputusan Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia) tidak melemahkan semangat KONI Jatim. Mereka malah terus mencari terobosan hukum untuk mengembalikan semua atlet yang kini diserahkan ke provinsi lain oleh Baori.

Mereka menilai, putusan yang dikeluarkan institusi itu tidak layak dan tidak cermat. "Terserah jika atlet yang bersangkutan (Wawan Setyobudi, Red) berpendapat pindah karena karirnya tidak jelas di Jatim. Namun, kami lebih memandang hal ini dari sisi hukum," papar Dossy Iskandar, ketua tim Penanganan Keputusan Baori dari KONI Jatim, kemarin (4/2).

Ada tiga pembalap yang dulu dibina Jatim dan kini membela D. I Jogjakarta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII mendatang. Mereka adalah Wawan, Matnur dan Sama’i. Mereka memilih bergabung Jogjakarta karena dalam PON sebelumnya di Palembang mereka ditelantarkan oleh Jatim.

Dossy mengatakan, keputusan Baori yang salah dari sisi hukum harus segera dibenarkan. Alasannya, Baori telah bertindak di luar ketentuan yang telah digariskan. "Baori adalah badan pemutus. Namun, dalam kasus ini, selain memutus, mereka pun menjalankan fungsi mengatur," terangnya.

Dalam hal tersebut, selain menolak permohonan KONI Jatim untuk mengembalikan atlet tersebut ke Jatim, Baori menyerahkan wewenangnya ke pengurus besar (PB) cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan. "Ini yang kami akan ajukan sebagai bukti baru untuk meminta peninjauan kembali terhadap putusan Baori," jelas Dossy

Menurut Dossy, PB juga membuat keputusan yang membahayakan cabornya karena tidak memperhatikan prinsip-prinsip sportivitas olahraga dan terkesan meninggalkan Jatim. "Kami akan menelusuri adanya dugaan pemalsuan data atlet," ujar Dossy.

Terpisah, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo menyatakan akan mengomplain keputusan PB. "Saya juga akan meminta atlet Jatim dikembalikan kepada Jatim," tegasnya. (Sumber: Harian Jawa Pos, 5 Februari 2008)

Tidak ada komentar: