# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Sabtu, 12 April 2008

Jatim Habis 200 Miliar

Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo kembali mengeluhkan soal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal itu disampaikan dalam rapat anggota KONI Jatim yang dihadiri pengurus provinsi (pengprov) semua cabang olahraga (cabor) binaan dan pengurus KONI kabupaten/kota di seluruh Jatim kemarin (11/4). "Untuk persiapan PON XVII Kaltim Juli mendatang saja, KONI Jatim telah menghabiskan dana Rp 200 miliar. Namun, hasilnya seperti tidak tampak," ujarnya.

Menurut Imam yang juga gubernur Jatim, itu disebabkan aturan-aturan dalam penyelenggaraan PON tidak jelas untuk kemajuan olahraga nasional. Salah satunya adanya pembatasan umur di cabor polo air, yang melarang atlet berusia 28 tahun ke atas untuk tampil di ajang multieven empat tahunan tersebut. "Itu tidak realistis dan tidak jelas tujuannya. Di cabor sepak bola dan voli, pembatasan umur maksimal hingga 23 tahun. Semua itu harus dibenahi," lanjutnya.

Batasan umur itu memang sangat merugikan Jatim karena empat atlet polo airnya berusia 29 tahun pada Juli mendatang. Menurut Imam, jika memang tujuannya untuk pembinaan, seharusnya pembatasan umur untuk semua cabor disamaratakan. "Menurut saya, di PON XVIII setelah ini, maksimal atlet yang boleh bertanding adalah 21 tahun. Selain itu, atlet nasional tidak boleh lagi berlaga di PON," ujarnya.

Menurut dia, jika atlet nasional diperbolehkan turun di PON, mereka akan menjadi lawan yang tidak seimbang bagi para atlet muda dan potensial. Itu bertujuan agar bibit atlet untuk regenerasi muncul. "Agar juara tidak tetap orang-orang tertentu saja. Ini juga agar DKI, tempat sebagian besar pelatnas digelar, tidak selalu juara," lanjut pria yang juga mantan Pangdam V Brawijaya itu.

Imam mengaku akan mengusulkan kepada KONI Pusat untuk memfokuskan pembinaan beberapa cabor kepada beberapa daerah tertentu. Misalnya, Jatim dan Jateng diberikan kekhususan untuk membina cabor panahan dan balap sepeda. Sulawesi dan Papua membina cabor atletik. "Hal itu agar perhatian daerah pada cabor binaannya lebih maksimal. Nanti ajang yang tepat untuk menilai prestasi mereka ada di kejurnas," imbuhnya.

Kabid Organisasi KONI Pusat Ngatino yang turut hadir dalam rapat di Hotel Utami kemarin menanggapi positif usul Imam itu. Dia berjanji menyampaikannya kepada ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo. "Usul itu sangat baik menurut saya. Sebab, semangatnya adalah membangun olahraga di tanah air," urainya singkat. (Sumber : Jawa Pos)

Kamis, 03 April 2008

Soekarno Komandan Team PON JATIM dan Komandan Satgas

Akhirnya Soekarno Marsaid resmi menjadi Komandan Kontingen dan Komandan Satgas Team PON JATIM di PON XVII Kaltim. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 426/SK.84/309.1/2008. Tapi, Soekarno menjadi komandan satgas kontingen di ajang PON Kaltim 2008 itu terhitung sejak 1 Maret lalu.

Dalam SK itu juga disebutkan tujuh personel untuk mengomando kontingen di tujuh daerah tempat pertandingan (venues). Mereka adalah Indro Sulistyo di daerah Berau, Achmad Budi di kota Sangatta, Tjin Ruang Muis di Tarakan, Daud Yudarana di Balikpapan, Imam Buchori di Bontang, Herlambang di Tenggarong, dan Hindarto di Samarinda,

"Namun, ketujuh personel itu tetap bertanggung jawab penuh kepada komandan satgas. Ketujuh personel tersebut nanti dilengkapi beberapa personel yang akan memberikan dukungan kepada kontingen di masing-masing daerah. Misalnya, personel yang bertugas mengurusi akomodasi, konsumsi, dan transportasi.