# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Kamis, 14 Februari 2008

Imam Tambah Target 7 Cabor

SURABAYA - Rapat Konsultasi Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo dengan anggota Puslatda Jatim 100 kembali diadakan. Pertemuan itu menghasilkan keputusan krusial bagi cabang olahraga (cabor). Imam menaikkan target tujuh cabor yang dipanggil dalam konsultasi tersebut dalam PON XVII Kaltim mendatang.

Dansa yang memberangkatkan empat pasang atlet kini dibebani bisa meraih dua medali emas. Padahal, awalnya Andreas dkk hanya dipatok meraih satu medali emas. "Di hati, saya cuma yakin meraih satu medali emas. Tapi, bagaimana lagi, itu perintah Pak Imam," ujar Manajer Puslatda Dansa Jatim A. Haris Ramadhan kemarin (13/2).

Padahal, cabor tersebut baru saja kembali masuk ke dalam pusaltda lima hari lalu. Itu terjadi setelah mereka mendapatkan tujuh medali emas dalam Kejurnas Dansa di Jakarta yang berakhir pada 9 Februari.

Namun, medali emas tersebut didapatkan hanya dengan tiga daerah pesaing. Mereka bertanding di Grup D bersama Jogjakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Padahal, di PON mendatang mereka harus bertarung melawan semua daerah.

Hasil yang paling realistis untuk menilai kemampuan Puslatda Dansa adalah hasil Kejurnas 2007. Kala itu, para pedansa Jatim gagal bersaing dengan para pedansa Kaltim dan DKI Jakarta yang memang mendominasi perolehan medali emas di ajang tersebut. "Yang juga membuat berat, cabor itu tidak terukur. Jadi, subjektivitas juri sangat memengaruhi," lanjut Haris.

Di sisi lain, kempo juga dibebani tambahan dua medali emas. Awalnya, mereka hanya dipatok meraih dua medali emas. Padahal, dalam Kejurnas Pra-PON pada September 2007 di Jogjakarta, mereka hanya meraih satu medali emas. "Patokan kami, dalam kejuaraan mahasiswa pada Desember lalu kami memperoleh enam medali emas," terang ketua umum Pengprov Pekemi Jatim.

Sementara itu, cabor sepatu roda juga harus memikul beban target dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas di Samarinda pada September 2007, mereka hanya meraih satu medali emas dan empat medali perunggu. Hanya Miftah di nomor maraton yang berhasil meraih medali emas. "Kami mengusahakan nomor team time trial yang akan menambah medali emas," ungkap Ketua Umum Pengprov Perserosi Jatim Hindarto.

Taekwondo juga harus berjuang meraih tiga medali emas di PON XVII. Awalnya, mereka hanya ditarget meraih dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas tahun lalu, taekwondo hanya mampu meraih satu medali emas melalui Rahadewi Neta di kelas terbang. "Kami akan coba. Semoga dua atlet kami yang pernah di pelatnas, Satrio dan Agung Yulianto, bisa menjadi tulang punggung kami," tutur Manajer Puslatda Taekwondo Soekyanto.

Imam juga menambahi target cabor squash, dari satu menjadi dua medali emas. Padahal, kini cabor itu sedang digerogoti kepindahan dua atletnya, yakni Jhony Lengkong yang pindah ke DKI Jakarta dan Fitri Parinding yang beralih ke Kaltim.

Untuk menjaga peluang, mereka akan berjuang demi menarik dua atlet tersebut kembali ke Jatim. "Kami sedang banding ke Baori. Jika gagal, minimal kami berjuang agar dua orang itu tidak bisa bermain di PON," ucap Ketua Harian PSI Jatim Jeri Juraini

Sementara itu, bowling juga harus berjuang keras memenuhi tugas KONI Jatim. Mereka ditargetkan meraih dua medali emas di PON. Padahal, awalnya mereka hanya ditugaskan meraih satu medali emas.

Target paralayang pun ditambahi, dari satu medali emas menjadi dua medali emas. Hanya polo air dan gantole yang sama-sama tetap ditarget meraih satu medali emas.

Imam mengatakan, tidak ada cabor yang berani mematok target medali emas bagi atletnya di atas jumlah perolehan medali di kejurnas. Mereka khawatir akan gagal meraih target itu. Bahkan, ada beberapa yang minta diturunkan.

Namun, Imam menyatakan memaksa agar minimal jumlah target tetap dipertahankan. Alasannya, meningkatkan motivasi bagi atlet. "Seperti kempo, ada 22 nomor yang dipertandingkan. Namun, mereka hanya menargetkan dua medali emas. Itu kan sangat kurang. Mestinya, minimal tiga atau lima," ujarnya. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)

Tidak ada komentar: