# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Kamis, 17 Juli 2008

Jatim Juara Sepak Bola Pon XVII KALTIM 2008

Akhirnya cabor sepak bola jatim berhasil mempertahankan medali Emas seperti yang mereka dapatkan di pon XVI di Palembang. Medali emas dari cabang sepakbola ini melengkapi sukses Jawa Timur sebagai juara umum di PON XVII Kalimantan Timur setelah tim besutan Aji Santoso (yang juga mantan pemain team nasional Indonesia) itu menang 1-0 atas Papua Barat di partai final.

Gol tunggal team pon jatim dicetak oleh Rendy Irwan di menit 17 yang juga jadi penentu kemenangan tim sepakbola Jatim di laga yang dilangsungkan di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Kamis (17/7/2008) sore. Adapun Papua Barat mengakhiri pertandingan dengan hanya berkekuatan 10 pemain setelah Edison Ames dikartu merah di menit 88.

Jatim puas terhadap penyelenggaraan PON XVII Kaltim 2008

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVII/2008 yang berlangsung di Kalimantan Timur akhirnya berlangsung dengan sukses sesuai dengan slogannya yaitu "TRI SUKSES". Tri Sukses yakni Sukses Prestasi, Sukses Penyelenggaraan, dan Sukses Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang sejak dicanangkan dapat tercapai dengan baik.

Dilihat dari kesiapan, menurut Soekarno marsaid (komandan kontingen pon jatim), menilai persiapan yang dilakukan tuan rumah telah bejalan dengan baik, apakah itu sarana venues, transportasi dan akomodasi, maupun perangkat pendukungnya, semua telah tertata dengan rapi. “Kalaupun ada kekurangan, itu sangat wajar. Apalagi pelaksanaan kali ini harus tersebar di enam daerah yang satu sama lainnya berjauhan tempatnya. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa pelenggaraan PON di Kaltim bisa disebut sukses, termasuk juga Samarinda dan daerah lainnya,”

Dikatakan luar biasa, karena penyelenggaraan PON kali ini adalah yang terbesar. Mulai dari cabang olahraganya yang mencapai 43 cabor, kuantitas/jumlah atlet yang ikut bertanding, jumlah kota/kabupaten tempat diselenggarakan pertandingan, hingga jumlah medali yang luar biasa banyaknya. Inilah yang dinamakan PON kali ini sungguh luar biasa.

Selain itu, pelaksanaan PON Kaltim yang menggunakan sistem desentralisasi adalah yang pertama di Indonesia. Sistem desentralisasi itu dinilainya sangat bagus karena memberi kesempatan kepada kabupaten dan kota di sebuah propinsi untuk menjadi penyelenggara PON.

Senin, 14 Juli 2008

Panjat tebing penuhi target KONI JATIM

Kepastian perolehan medali emas ini diperoleh setelah pada perlombaan panjat tebing di Kompleks Stadion Palaran, Senin (14/7), atlet Jatim berhasil menambah satu medali emas dan satu medali perak.

Satu emas Jatim diperoleh pada nomor beregu putri kategori jalur pendek atasnama Hj Wilda Baco, Imawati, dan Anitama Purnawati dengan poin 10,10,10. Sementara medali perak diraih beregu DI Jogjakarta dan medali perunggu oleh beregu Kaltim A.

Sedangkan di nomor beregu putra kategori rintisan, medali perak berhasil direbut atlet Jatim atas nama Nurmansyah P, Bekti Setiawan, dan Ronald Novar dengan total nilai 103,01. Sementara medali emas oleh beregu DKI Jakarta dengan nilai 104,00dan perunggu oleh beregu Jateng dengan nilai 101,01.

Manajer Panjat Tebing Jatim, Sulistyono Dwi Nugroho usai pertandingan mengatakan, cukup puas dengan hasil yang diraih hari ini. Karena dengan hasil itu, maka tim panjat tebing Jatim mampu memenuhi target KONI Jatim sebanyak tujuh emas.
Dengan sisa pertandingan yang masih sampai 16 Juli,ia cukup yakin akan mampu over target untuk mengejar perolehan medali emas

Jatim dicurangi pada cabor polo air

Wasit yang memimpin pertandingan final cabor polo air Pekan Olahraga Nasional (PON ) XVII di Komplek Stadion Palaran Samarinda Minggu (13/7) malam, mulai tidak fair atas kemenangan tim polo air Jatim. Banyak pelanggaran-pelangaran yang dilakukan pemain-pemain Sumatera Utara terhadap pemain Jatim, namun tidak membunyikan peluit akan tetapi kalau pemain Jatim melakukan pelanggaran langsung di semprit.

Hal ini dikatakan Libert Hutahean yang dalam pertandingan final tidak bisa mendampingi pemainnya, karena terkena kartu merah saat pertandingan babak semifinal. Menurutnya, di pertandingan final ini Sumut banyak dibantu wasit Feris dari Sumatera Barat dan Gamdes dari Jabar. Libert mengatakan cabor polo air Jatim merupakan juara bertahan, dimana pada PON XVI 2004 di Palembang, Jatim berhasil mengalahkan tim polo air Sumut.

Jalanya pertandingan polo air di babak final dimenangkan tim Sumut dengan angka tipis 8-9. Pertandingan dilakukan dalam 4 babak. Babak pertama skor 2-3 untuk Sumut, babak II Jatim unggul 4-2, babak III Sumut unggul l -3 dan dan babak ke IV berbagi angka sama 1-1 total gol yang dicetak 8-9.

Deputi Menpora Prof Djohar Arifin Hussein mengatakan, pertandingan di babak final polo air antara Jatim melawan Sumut merupakan pertandingan ideal, karena kedua tim menunjukkan permainan yang menyerang dan pertandingan ini penuh prestise bagi kedua tim, dan kedua tim ini para pemainnya layak untuk memperkuat tim polo air nasional.

Tentang wasit, Djohar mengatakan bahwa hampir semua cabor mengeluhkan tentang kepemimpinan wasit yang tidak fair. Ke depan, Kemenegpora akan berusaha mengevaluasi secara menyeluruh, dan menjadi perhatian yang serius dan kejadian-kejadian yang dilakukan wasit tidak akan terulang lagi .

Hasil selengkapnya medali emas Sumut, medali perak Jatim dan perunggu DKI Jakarta. Dalam babak final, Jatim menurunkan pemain Harry Wibowo (kiper), Dodik Adi Chandra, Andreas, Achmad, Rinaldo Lamano, Agus Timbul Adi, Handojo Sugiano, wahyu Hidayat, Agus Hari A, Hendrik sugianto (kapten), Yoseph Sianturi, Wedasmoro (sumber: infokom jatim)

Tenis Meja tambah medali emas

Medali emas itu diperoleh pasangan ganda campuran Jatim M Hussein-Christine Ferliana yang berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah Kaltim, Deddy da Costa-Fauziyah Yulianti dengan skor 3-1 Dalam babak final yang berlangsung di GOR PKT Bontang, Minggu (13/7) malam.

Di set pertama, pasangan Jatim sempat tidak mampu mengendalikan permainan pasangan lawan hingga akhirnya kalah dengan skor 7-11. Di set kedua dan ketiga, pasangan Jatim mulai mengembangkan permainan hingga mampu mengalahkan tuan rumah dengan skor masing-masing 11-5. Sementara di set terakhir, Hussein-Christine menutup kemenangan dengan skor 15-13.

"Di set pertama, kami mencoba membaca permainan lawan, baru di set berikutnya, kami baru bisa menerapkan strategi," Chistine usai pertandingan.

Menanggapi kekalahannya, Deddy da Costa mengakui, kemampuan lawan lebih bagus. "Mereka sudah beberapa kali mengikuti pertandingan dan “try out” ke luar negeri," katanya.

Minggu, 13 Juli 2008

SKI air persembahkan medali emas

Peski air putri Jatim, Endar Pupul Giritiya berhasil memecahkan Rekor PON nomor jumping putri lomba ski air PON XVII/Kaltim di Danau Jahab Tenggarong, Minggu (13/7). Ia memecahkan rekor PON yang dicetak seniornya, Nuniek Nurdiati.

Namun pemecahan rekor tersebut belum menjamin medali emas bagi tim ski air Jawa Timur, karena itu terjadi di babak pendahuluan. Rekor baru yang dicetak peski putri kelahiran Malang, 16 Mei 1989 itu adalah 30,80 meter, sedangkan rekor sebelumnya yang dibuat Nuniek di PON XVI/Sumsel adalah 28,50 meter.

"Ya ini semua berkat latihan keras, dan lebih fokus ke pertandingan. Saya berambisi untuk memperbaikinya di putaran final nanti. Tapi yang lebih penting adalah fokus ke emas," ujar Pupul usai perlombaan.

Nomor jumping ini memang spesialisasinya, tetapi dua nomor lainnya, trick ridding dan slalom, ia juga akan ikut tampil. Juara jumping putri pada Kejurnas di Sunter, Jakarta Utara, Juara Surabaya Open dan Sunter Open sepanjang Tahun 2008 itu menilai, persaingan di nomor jumping cukup ketat terutama dari rekan setimnya sendiri, Devi Pratya, yang di babak pendahuluan berada di posisi kedua dengan catatan jarak 25,40 meter. Kemudian peski DKI Jaya, Ostra Ligwina (25,10 meter) dan lainnya.

Apa yang direngkuh Pupul memang membanggakan, tetapi akan lebih bagus lagi jika dia mampu merebut medali emas bagi tim ski air Jatim. "Harapan kita, ya medali emas. Syukur-syukur kalau Pupul bisa memperbaiki rekornya sendiri itu. Peski Jatim lainnya juga harus terlecut untuk mengikuti prestasinya," ujar Manajer Tim Ski Air Jatim, Lalu Syadeli di lokasi lomba ski air pada kilometer 18 Desa Jahab, Tenggarong.

Selain Pupul dan Devi, Jawa Timur juga meloloskan dua peski senior lainnya yakni Nuniek Nurdiati dan Baiq Vera Yolandasari, di putaran final jumping putri yang diikuti peski 12 besar.

Sementara di nomor lainnya, Jawa Timur juga meloloskan atlet-atletnya di slalom putra dan putri. Mereka yang lolos antara lain Nuniek Nurdiati, Devi Pratya, Nur Tsuraya dan Baiq Vera Yolandasari di slalom putri. Sedangkan di slalom putra ada Muhammad Zahidi “Penthol” Putu, Lalu Habasyi Ryan dan Reza Ferdian, yang akan bersaing dengan peski tangguh seperti Fath Daud Wangka, Maliki Zulkarnain (DKI), Januar Angga (Kaltim) dan lainnya (sumber: infokom jatim)

2 emas dari selam

Cabor selam kembali menambah pundi-pundi medali emas bagi Jatim. Setelah kemarin sudah mencapai 9 medali emas dan melewati target yang telah ditetapkan dari KONI Jatim, hari ini 2 medali emas dipersembahkan dari nomor tanding Fin Swiming 2000 m putra atasnama Lukas wibisono dan atlet putri Priscillia Gunawan di Fin Swimming 3000 m. Sebelumnya, selam sudah menyumbangkan lima medali emas di nomor kolam dan empat medali emas di nomor Orientasi Bawa Air (OBA).

Cabor selam masih menyisakan beberapa nomor perlombaan yang bisa menambah pundi-pundi medali emas buat kontingen Jatim, tidak salah kalau tim selam di Puslatdakan di Cina selam 3 bulan yang hasilnya bisa memenuhi target bahkan mampu melampaui terget dari KONI Jatim. Cabor selam merupakan salah satu cabor lumbung emas bagi kontingen Jatim di PON XVII, selain cabor panahan,renang dan atletik.

Sabtu, 12 Juli 2008

Atlet Jatim Pemecah Rekor

Hingga hari ke 7 pelaksanaan PON XVII Kaltim 2008, beberapa atlet Jatim mampu memecahkan rekor PON, diantaranya adalah :

1. Rina Dewi Puspitasari (atlet panahan) yang memecahkan rekor di nomor tanding Ronde Fita Jarak 30 PANAHAN, Ronde Fita Jarak 50 PANAHAN, Ronde Fita Jarak 60 PANAHAN dan Ronde Fita Jarak 70 PANAHAN

2. Andy Wibowo (atlet renang) yang memecahkan rekor di nomor tanding 100 M Gaya Kupu - Kupu RENANG.

3. Angeline Soegianto (atlet selam) yang memecahkan rekor di nomor tanding Kolam 100 M Surface SELAM.

4. Angga Fredy Siswanto (atlet balap sepeda) yang memecahkan rekor di nomor tanding TRACK 4000 Meter Individual Pursuit BALAP SEPEDA.

5. Omar Suryaatmadja (atlet renang) yang memecahkan rekor di nomor tanding 50 M Gaya Bebas RENANG.

6. Serphine Angelina (atlet selam) yang memecahkan rekor di nomor tanding Kolam 100 M Immersion SELAM.

7. Endar Pupul Giritiya (atlet ski air) yang memecahkan rekor di nomor tanding jumping putri.

Rina Dewi Ruarrr Biasaaa

Rina Dewi Puspitasari, atlet panahan jatim kembali mempersembahkan medali emas. Di kelas divisi recurve jarak 70 meter, Rina kembali menjadi yang terbaik dari lawan-lawannya.

Pada perlombaan yang digelar di Tenggarong, Kamis (10/7), Rina Dewi mempersembahkan medali emas dengan total poin 97. Rina berjuang keras dengan Rina Mandasari dari Kalimantan Timur yang berhak atas medali perak dengan poin 93, disusul medali perunggu oleh Yasmidar Hamid dari Jabar dengan poin 106.

Khusus untuk perebutan medali perunggu, juga terjadi pertarungan sengit, di mana Yasmidar harus berjuang ketat melawan Yuliana dari Jambi. Akhirnya, Yuliana harus mengakui keunggulan Yasmidar, karena Yuliana hanya memperoleh poin 98.

Selain seru di perebutan perunggu, perebutan medali emas dan perak juga demikian. Rina Dewi dan Rina mandasari terus berkejar-kejaran dalam perolehan poin hingga seri ke-5.

Rina Dewi usai perlombaan mengatakan, ia sangat berambisi untuk mampu meraih hasil terbaik pada PON 2008. Ini sekaligus sebagai persiapannya untuk mewakili Indonesia pada Olimpiade Beijing Agustus mendatang.

Target KONI Jatim untuk cabor panahan adalah sembilan emas. Dengan lima emas yang telah ditorehkan Rina Dewi, dipastikan target itu akan tertutupi dengan lunas. Ini karena perlombaan panahan masih akan berlangsung hingga 17 Juli.

JATIM juara umum Renang

Luar biasa, hal tersebut pantas diberikan pada team renang jatim. Dari tujuh emas yang ditargetkan KONI Jatim, hingga hari kelima perlombaan cabor renang yang merupakan hari terakhir perlombaan, Jatim sudah mengoleksi 16 medali emas, 7 perak, dan 6 perunggu. Pada hari terakhir, Jatim kembali menambah empat emas, satu perak, dan satu perunggu.

Emas pertama, nomor 200 meter gaya ganti perorangan pi atasnama Febriani R Marita dengan catatan waktu 2 menit 23,90 detik, medali perak direbut oleh Reza Kania D dari Jabar dengan waktu 2 menit 27,78 detik dan medali perunggu direbut Audrey J dari Jabar dengan catatan waktu 2 menit 30,49 detik.

Emas kedua, nomor 200 meter gaya bebas putri atasnama Nancy Suryaatmadja dengan catatan waktu terbaik 2 menit 7,33 detik. Medali perak direbut Jesica P dari Sulsel dengan waktu 2 menit 11,16 detik dan medali perunggu diraih Raina S dari Jabar dengan catatan waktu 2 menit 11,50 detik.

Emas ketiga, nomor 100 meter gaya punggung putri atasnama Febriani Marisa dengan catatan waktu 1 menitn7,11 detik. Sementara medali perak oleh Selomita dari Jateng dengan waktu 1 menit 7,76 detik dan medali perunggu oleh Yessy P dari Jabar dengan catatan waktu 1 menit 8,16 detik.

Emas keempat bagi Jatim, 4 x 100 meter gaya ganti estafet putri yang mampu mencatat waktu terbaik 4 menit 26,61 detik. Sementara medali perak direbut oleh Jabar dengan catatan waktu 4 menit 29,72 detik dan medali perunggu oleh Jateng dengan waktu 4 menit 33,32 detik.

Satu perak bagi Jatim direbut melalui nomor 100 meter gaya punggung putra atasnama Andi Wibowo dengan catatan waktu 1 menit 30 detik. Medali perunggu oleh Harizal dari Sumbar dengan waktu 1 menit 35 detik sementara medali emas oleh Glenn Victor dari Jabar dengan 59,55 detik.

Sedang satu perunggu berhasil diraih melalui Ivan Komara yang turun di nomor 200 meter gaya bebas putra dengan catatan waktu 1 menit 58,26 detik. Medali perak diraih doni B Utomo dari Jateng dengan catatan waktu 1 menit 57,38 detik, sedang medali emas diraih M Akbar Nasution dari Jambi dengan catatan waktu 1 menit 55,62 detik.

Rabu, 04 Juni 2008

Jatim Target 130 Keping Emas

Target tersebut dikatakan Imam Utomo sang ketua umum KONI Jatim dihadapan sekitar 600 lebih atlet jatim yang akan "bertarung" pada PON XVII Kaltim. Acara yang bertajuk "Apel Siaga PON JATIM" diselenggarakan di GOR HAYAM Wuruk Surabaya dan juga dihadiri para pejabat muspida, Pengurus KONI Jatim, Wakapolda Jatim (mewakili Kapolda Jatim), Kasdam V Brawijaya. Tidak ketinggalan juga Motivator No.1 di Indonesia Andri Wongso hadiri di acara tersebut.

Imam mengatakan bahwa target 130 emas tersebut didasarkan pada hasil di kejurnas lalu dimana para atlet jatim berlaga. "Saya yakin, dari sekitar 600 atlet yang ada setidaknya 130 orang bisa merebut emas".

Andri Wongso pun tidak ketinggalan untuk memberikan motivasi dia mengatakan "Jatim punya modal dasar yang cukup kuat untuk meraih sukses di PON mendatang yakni sebagai lahirnya bonek. Tinggal bagaimana mengelola agar bisa menjadi kekuatan positif di masing-masing atlet"

Kamis, 29 Mei 2008

BBM Naik, KONI JATIM HITUNG ULANG

Naiknya harga BBM membuat KONI JATIM segera melakukan penghitungan kembali berapa atlet dan official yang berangkat dari setiap cabor (cabang olahraga) yang sudah pasti lolos PON. Menurut Soekarno Marsaid yang juga ketua harian KONI JATIM mengatakan bahwa "kita pasti akan menghitung kembali kuota yang akan berangkat, acuannya cukup jelas hanya yang berprestasi dan berpeluang mendapatkan medali saja yang pasti berangkat dan total KONI JATIM akan memberangkatkan 51 cabor. Untuk mengurangi kuota, cabor yang terlalu besar bakal dikepras" hal itu ditegaskan pada saat menghadiri pembukaan POPDA JATIM VII di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya.

Selasa, 27 Mei 2008

Tarik Ulur KONI-PASI Jatim

SIDOARJO - Rencana Binpres KONI Jatim menghapus nomor estafet 4 x 100 meter dari tim atletik Jatim ditentang oleh Pengprov PASI Jatim. Sebab, nomor itu dinilai punya potensi besar untuk merebut medali pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur (Kaltim).

Di nomor 4 x 100 meter wanita, dua atlet Jatim dipanggil ke pelatnas. Mereka adalah Tri Setyo Utami dan Serafi Anelis. Selain nomor perorangan, keduanya tergabung dalam nomor estafet 4 x 100 meter wanita. Bahkan, rencananya, PB PASI memanggil tambahan seorang atlet Jatim memperkuat estafet, yakni Indah Lisa. Itu adalah bukti bahwa Jatim bisa bersaing pada nomor tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Pengprov PASI menilai bahwa rencana KONI Jatim sebagai keanehan. Nasib serupa dialami nomor 4 x 100 meter pria Jatim.

"Ada apa dengan Binpres KONI Jatim? Kok ngotot berencana menghapus nomor ini? Padahal, mereka punya peluang bawa pulang medali. Kenapa tidak sekalian semua nomor dicoret saja?" keluh Henny Maspaitela, pelatih tim atletik Jatim, kemarin (26/5).

Dia menambahkan, catatan waktu yang dicapai nomor estafet cukup bersaing di Jatim Open lalu. Begitu pula hasil yang dicapai dalam beberapa latihan di pemusatan latihan daerah (puslatda) atletik setelah Jatim Open lalu.

Pada Jatim Open lalu, di nomor 4 x 100 meter wanita, Jatim menurunkan Serafi, Tri Setyo, Indah Lisa, dan Rina Rindawati. Mereka finis di urutan pertama dengan catatan waktu 48,02 detik. Dalam beberapa latihan, catatan waktu mereka kian membaik.

Begitu pula di nomor 4 x 100 meter pria. Pada Jatim Open, PASI Jatim menerjunkan Sukari, Apip Dwi, Ali Wardana, dan Rusli. Mereka pun berada di urutan pertama dengan catatan waktu 41,61 detik.

Ketua Harian KONI Jatim Soekarno Marsaid menyatakan, cabang-cabang olahraga puslatda tak perlu khawatir dengan masalah pengurangan kuota atlet tersebut. Sebab, payung organisasi olahraga tertinggi di Jatim itu tidak akan melakukan pemangkasan yang terlalu besar terhadap kuota atlet. "Tenang saja, mungkin hanya satu atau dua orang. Namun, itu masih menunggu keputusan ketua KONI Jatim nanti," terangnya.

Pemangkasan itu berkaitan dengan kendala dana yang dialami KONI Jatim dalam membiayai akomodasi, konsumsi, dan transportasi kontingen Jatim di PON. Kini, ada 51 cabang olahraga yang rencananya diberangkatkan KONI Jatim ke PON yang akan diadakan di tujuh kota/kabupaten di Kaltim. Untuk sementara, puslatda di semua cabor beranggota 606 atlet.

Menurut Soekarno, idealnya ada sekitar 650 orang yang diberangkatkan KONI Jatim ke PON. Jumlah itu sudah termasuk atlet dan ofisial. Seperti diketahui, dalam satu kontingen, jumlah pelatih dan ofisial tak boleh lebih dari setengah jumlah atlet.

"Hal ini juga pasti dilakukan KONI-KONI daerah lain karena mereka juga mengalami kendala anggaran dana," ujarnya.

Namun, jika pencoretan dilakukan kepada atlet di cabang olahraga nomor estafet, sepertinya kurang relevan dengan masalah penghematan dana. Sebab, semua atlet akan bertanding di nomor lain, kecuali Ali Wardana di nomor estafet 4 x 100 meter pria. (Sumber:Jawapos,Selasa, 27 Mei 2008)

Kamis, 22 Mei 2008

KONI Jatim Ingatkan Para Manajer

SURABAYA - KONI Jatim memanggil 51 manajer puslatda. Mereka diberi peringatan soal kondisi yang mengkhawatirkan di Kaltim sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XVII Juli mendatang. "Ini dilakukan agar mereka tak kaget tentang keadaan di sana yang masih belum sepenuhnya siap," kata Ketua Kontingen KONI Jatim Soekarno Marsaid kemarin (21/5).

Selain agar permasalahan itu diinformasikan kepada para atlet puslatda, juga agar ada tindakan yang dilakukan para manajer untuk mengantisipasi masalah tersebut. "Informasi yang disampaikan seperti ambruknya perumahan atlet di Kutai Kertanegara (Kukar) dan peluang macetnya lalu lintas di Jembatan Mahakam," terang pria yang juga ketua harian KONI Jatim itu.

Hal tersebut harus diketahui dan diantisipasi para manajer agar tidak terkejut dan menjadi permasalahan yang bisa merugikan kontingen Jatim. Mantan Bupati Sumenep itu menyatakan sudah menugasi anggota kontingen di Kukar untuk mencari alternatif perumahan.

Untuk masalah transportasi, sebenarnya, KONI Jatim juga menawarkan bantuan tujuh armada bus bagi panitia. Bus itu akan mengangkut anggota kontingen KONI Jatim. Namun, oleh PB-PON, bantuan tersebut ditolak. Alasannya bus itu dikhawatirkan akan menambah tingkat kemacetan di Samarinda.

Namun, kami akan berusaha tetap membawanya ke Balikpapan. Tapi, kemungkinan, PB-PON akan mengizinkan kami hanya membawa sebagian bus," ujarnya. Itu menjadi solusi agar bisa segera memisahkan kontingen Jatim dari padatnya aktivitas orang di dekat Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Soekarno menandaskan, jika diizinkan, Satgas Kontingen Jatim akan membangun posko di dekat Bandara Sepinggan. Tujuannya, untuk persinggahan sementara anggota kontingen khususnya atlet sesaat setelah tiba di bandara. "Mungkin akan ada dua sampai tiga posko yang menyediakan tempat peristirahatan, penyedia konsumsi dan hiburan agar para atlet Jatim tidak stres," tukasnya.

Untuk membiayai aktivitas itu, kini bagian perencanaan anggaran KONI Jatim membuat rencana anggaran belanja (RAB) yang baru. Hal tersebut terkait juga dengan masalah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan pemerintah mulai awal bulan depan.

"Jika keluarnya anggaran bisa diminimalkan dengan penghematan, itu yang harus dilakukan pertama," tegasnya. (sumber:Jawapos, 22 Mei 2008)

Rabu, 21 Mei 2008

Jatim siap jadi venue tembak PON XVl

Hal ini dikatakan oleh ketua Pengda Perbakin Jatim. Brigjen TNI Bambang Sumarno. Bambang mengatakan Perbakin Jatim siap menyediakan lapangan dengan seluruh fasilitas menembak untuk cabang menembak PON XVll.

Kesedian Jatim menjadi venue menembak untuk mengantisipasi bila lapangan tembak di KALTIM belum tuntas saat PON mendatang. (sumber:harian surya,21 Mei 2008).

Selasa, 20 Mei 2008

Jatim Ikut Pelopori Gerakan Selamatkan PON

Kesepakatan ini dituangkan dalam pertemuan KONI se-Indonesia di Bandung beberapa hari yang lalu.

Soekarno Marsaid yang juga ketua Harian KONI Jatim mengatakan bahwa gerakan ini dilandasi agar salah satu aset budaya bangsa ini bisa tetap langgeng terlaksana.

Seperti yang tertuang dalam SK Ketua Umum KONI PUSAT Nomor 10 Tahun 2008 tentang pokok-pokok penyelenggaraan PON XVII 2008. Tujuan PON adalah meningkatkan manajemen penyelenggaraan agar lebih baik dari sebelumnya. "Karena itu KONI JATIM beserta 19 KONI Propinsi lain berjanji,apapun yang terjadi kami akan membantu Kaltim sebagai penyelenggara untuk mensukseskan even yang mereka selenggarakan".

Sukses PON yang akan digelar di tujuh kota /kabupaten dibagi 3 diantaranya adalah; sukses penyelenggaraan, sukses prestasi nasional, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah Kaltim. (Sumber:RadarSurabaya,20 Mei 2008)

Jumat, 16 Mei 2008

PON Jatim v Gresik United

Waspada Faktor Nonteknis SURABAYA - Gresik United (GU) serius menata kekuatan. Untuk menyongsong Divisi Utama, tim asal Kota Pudak tersebut merekrut pemain-pemain yang sudah kenyang pengalaman di pentas sepak bola nasional. Selain itu, GU kini ditangani oleh mantan pemain nasional Joko Malis Mustafa.

Tentu, Liga Jatim Piala Gubernur 2008 bakal menjadi momen pembuktian bahwa GU tidak bisa dianggap sebelah mata. Sinyal itu pun akan dimulai saat tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut menghadapi Tim PON Jatim dalam laga Grup II di Gelora 10 Nopember, Surabaya, malam ini.

Tapi, GU tetap mewaspadai kekuatan lawannya. Kumpulan anak muda penuh semangat itu tetap tak bisa dianggap remeh. "Tim PON dipersiapkan jauh lebih lama dibandingkan dengan GU. Kekompakan mereka bisa jadi lebih bagus daripada kami ," ujar Joko kemarin (15/5).

Selain itu, lanjut dia, Andik Vermansyah dkk telah melakoni serangkaian uji coba dengan sejumlah tim Thailand. Otomatis, pengalaman dan mental mereka kian terasah.

Apalagi sepak bola tidak bisa dipisahkan dari sisi nonteknis," tutur Joko tanpa mau menjelaskan apa maksudnya. Sisi nonteknis? Jika ditelaah lebih jauh, mungkin yang dimaksud oleh Joko adalah keberpihakan wasit yang bertugas.

Tim PON akan membela panji Jatim di PON nanti. Bisa jadi, segala sesuatu akan dilakukan untuk memenangkan PON Jatim. Tujuannya, menghindarkan tim asuhan Aji Santoso itu dari rasa malu jika menelan kekalahan dan meningkatkan mental para pemain di even empat tahunan tersebut.

Silakan diartikan sendiri. Yang pasti, kami tidak akan menganggap remeh mereka. Apalagi, kami belum tahu kekuatan mereka," ucap Joko.

Sementara itu, Aji memilih merendah menghadapi laga tersebut. Dia menilai, GU punya potensi untuk membuat kejutan. Aji tidak mau menjadikan hasil di Liga Jatim tahun lalu sebagi patokan. Musim lalu, PON Jatim mampu menahan imbang GU dengan skor 1-1. "Mereka mempersiapkan diri dengan baik. Kekuatan mereka pasti jauh lebih kuat," ujar mantan pemain timnas tersebut. (jawapos,16 mei 2008)

Hari Fitrianto Tercepat

Seleksi Pembalap JatimSURABAYA - Hari Fitrianto tampil gemilang dalam seleksi pembalap Jatim di nomor road race PON XVII Kaltim 2008. Pembalap asal Probolinggo itu mampu finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 27 menit 47 detik dalam seleksi yang menempuh jarak 28 km antara Tosari-Pasuruan Rabu (14/5) lalu. Hari memang dikenal sebagai pembalap yang menyukai medan tanjakan seperti pada tes dua hari lalu.

Puslatda balap sepeda Jatim memang sengaja mengadakan seleksi yang diikuti oleh lima pembalapnya. Tujuannya, menetapkan empat pembalap yang akan berlaga di PON Kaltim nanti. Finis sebagai runner-up adalah Budi "Tupo" Santoso yang mencatat waktu 1 jam 28 menit 37 detik. Di posisi selanjutnya, ada Herwin Jaya (1 jam 30 menit 15 detik) dan Abdullah Reza Pahlevi (1 jam 31 menit 44 detik). Sedangkan Suprastyo Yudi finis terakhir dengan catatan waktu 1 jam 36 menit 02 detik.

Dengan hasil tersebut, Yudi tersingkir dari persaingan pembalap road race. Meski demikian, dia masih berpeluang untuk berlaga di PON. Dia bisa mengikuti nomor lain, yakni kelas mountain bike (MTB) di cross country.

Sastra Harijanto Tjondrokusumo, manajer puslatda balap sepeda Jatim, mengatakan bahwa para pembalapnya telah melalui ajang seleksi paling objektif terhadap kemampuan masing-masing pembalap. "Yang terpilih memang benar-benar yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan yang lain," jelas Hari -sapaan akrab Sastra Harijanto Tjondrokusumo- kemarin (15/5). "Dengan seleksi ini, kami telah menjalankan permintaan KONI Jatim untuk memberangkatkan para atlet yang memang berprestasi dan layak," lanjutnya. Hasil itu memang telah diprediksi sejak awal. Sebab, empat pembalap terdepan adalah pembalap yang memang dipersiapkan matang di nomor road race.

Selain itu, empat pembalap tersebut merupakan pembalap klub Polygon Sweet Nice (PSN) yang kerap ikut dalam ajang kompetisi nomor road race atau kriterium, baik di dalam negeri maupun mancanegara. "Karena yang lolos adalah anak buah saya di PSN, mereka tak perlu adaptasi lagi," terang Hari.

Rencananya, beberapa pembalap yang lolos juga turun di nomor lain. Termasuk, Hari Fitrianto yang akan turun di nomor individual time trial (ITT). Selain itu, Abdullah Reza Pahlevi akan berlaga di nomor kriterium. "Kami telah melakukan perhitungan dengan saksama terhadap kemampuan mereka dan jadwal lomba yang dikeluarkan panitia. Semoga mereka bisa berjaya di dua nomor sekaligus," tutur Hari. (jawapos, 16-05-2008)

Sabtu, 12 April 2008

Jatim Habis 200 Miliar

Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo kembali mengeluhkan soal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal itu disampaikan dalam rapat anggota KONI Jatim yang dihadiri pengurus provinsi (pengprov) semua cabang olahraga (cabor) binaan dan pengurus KONI kabupaten/kota di seluruh Jatim kemarin (11/4). "Untuk persiapan PON XVII Kaltim Juli mendatang saja, KONI Jatim telah menghabiskan dana Rp 200 miliar. Namun, hasilnya seperti tidak tampak," ujarnya.

Menurut Imam yang juga gubernur Jatim, itu disebabkan aturan-aturan dalam penyelenggaraan PON tidak jelas untuk kemajuan olahraga nasional. Salah satunya adanya pembatasan umur di cabor polo air, yang melarang atlet berusia 28 tahun ke atas untuk tampil di ajang multieven empat tahunan tersebut. "Itu tidak realistis dan tidak jelas tujuannya. Di cabor sepak bola dan voli, pembatasan umur maksimal hingga 23 tahun. Semua itu harus dibenahi," lanjutnya.

Batasan umur itu memang sangat merugikan Jatim karena empat atlet polo airnya berusia 29 tahun pada Juli mendatang. Menurut Imam, jika memang tujuannya untuk pembinaan, seharusnya pembatasan umur untuk semua cabor disamaratakan. "Menurut saya, di PON XVIII setelah ini, maksimal atlet yang boleh bertanding adalah 21 tahun. Selain itu, atlet nasional tidak boleh lagi berlaga di PON," ujarnya.

Menurut dia, jika atlet nasional diperbolehkan turun di PON, mereka akan menjadi lawan yang tidak seimbang bagi para atlet muda dan potensial. Itu bertujuan agar bibit atlet untuk regenerasi muncul. "Agar juara tidak tetap orang-orang tertentu saja. Ini juga agar DKI, tempat sebagian besar pelatnas digelar, tidak selalu juara," lanjut pria yang juga mantan Pangdam V Brawijaya itu.

Imam mengaku akan mengusulkan kepada KONI Pusat untuk memfokuskan pembinaan beberapa cabor kepada beberapa daerah tertentu. Misalnya, Jatim dan Jateng diberikan kekhususan untuk membina cabor panahan dan balap sepeda. Sulawesi dan Papua membina cabor atletik. "Hal itu agar perhatian daerah pada cabor binaannya lebih maksimal. Nanti ajang yang tepat untuk menilai prestasi mereka ada di kejurnas," imbuhnya.

Kabid Organisasi KONI Pusat Ngatino yang turut hadir dalam rapat di Hotel Utami kemarin menanggapi positif usul Imam itu. Dia berjanji menyampaikannya kepada ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo. "Usul itu sangat baik menurut saya. Sebab, semangatnya adalah membangun olahraga di tanah air," urainya singkat. (Sumber : Jawa Pos)

Kamis, 03 April 2008

Soekarno Komandan Team PON JATIM dan Komandan Satgas

Akhirnya Soekarno Marsaid resmi menjadi Komandan Kontingen dan Komandan Satgas Team PON JATIM di PON XVII Kaltim. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 426/SK.84/309.1/2008. Tapi, Soekarno menjadi komandan satgas kontingen di ajang PON Kaltim 2008 itu terhitung sejak 1 Maret lalu.

Dalam SK itu juga disebutkan tujuh personel untuk mengomando kontingen di tujuh daerah tempat pertandingan (venues). Mereka adalah Indro Sulistyo di daerah Berau, Achmad Budi di kota Sangatta, Tjin Ruang Muis di Tarakan, Daud Yudarana di Balikpapan, Imam Buchori di Bontang, Herlambang di Tenggarong, dan Hindarto di Samarinda,

"Namun, ketujuh personel itu tetap bertanggung jawab penuh kepada komandan satgas. Ketujuh personel tersebut nanti dilengkapi beberapa personel yang akan memberikan dukungan kepada kontingen di masing-masing daerah. Misalnya, personel yang bertugas mengurusi akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

Senin, 24 Maret 2008

PON Kaltim 2008 Di buka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

Pembukaan PON telah ditetapkan untuk dipusatkan di Stadion Utama Palaran. Dan dijadwalkan, acara pembukaan akan berlangsung selama enam jam. Selain diisi dengan berbagai acara seremonial dan hiburan, pembukaan PON juga sekaligus menandai digunakannya stadion utama Kaltim di Palaran akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Konsepnya memang sekaligus acara peresmian Stadion Utama Palaran ini. Saat ini semuanya sudah kami konsultasikan dengan Sekretariat Negara tentang bagaimana teknisnya sebab yang akan meresmikan adalah Presiden RI," terang Ibu Nirwani, Sekretaris Umum PB PON.

Diprediksi, pembukaan akan dihadiri puluhan pejabat tinggi negara. Selain Presiden RI dan istri, para menteri, anggota DPR RI dan pejabat tinggi negara lainnya, pembukaan PON juga akan dihadiri Gubernur diseluruh Indonesia. "Makanya, kami menyiapkan 150 kursi untuk undangan VVIP. Sedangkan untuk undangan VIP kami menyediakan 1.000 kursi yang diantaranya untuk para Gubernur tersebut," katanya.

Tentang konsep acara pembukaan, menurut Ibnu masih dibahas ketat oleh PB PON. Namun yang pasti acara pembukaan akan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. "Hanya helipad yang belum ada di Stadion Utama ini. Karena dihadiri Presiden, stadion utama memang harus dilengkapi fasilitas itu. Hal itu sesuai permintaan Korem sebagai salah satu fasilitas pengamanan untukPresiden," ujarnya. (Sumber:TribunKaltim)

Anggaran Makan Atlet PON Rp 2,6 Miliar per Hari

Jakarta: Sungguh mahal menggelar PON. Untuk makanan saja, Panitia Besar (PB) PON harus menganggarkan Rp 200 ribu per hari untuk 13.000 atlet dan ofisial. Hitungan kasarnya, untuk makan saja, PB PON harus mengeluarkan dana Rp 2,6 miliar per hari.Selama PON XVII di Kaltim yang berlangsung 6-17 Juli, disediakan sebanyak 39.000 porsi makan yang diperuntukkan khusus untuk peserta PON. Mereka akan mendapat jatah makan sebanyak tiga kali dalam satu hari, ditambah snack atau makanan kecil pada pagi dan sore hari.

Dan pagu anggaran konsumsi makan selama tiga kali perorang peserta PON ini mencapai Rp 200.000 perhari. Menurut Ibnu Nirwani, Sekretaris Umum PB PON, nilai pagu tersebut memang mahal dari biasanya karena menu yang disajikan disesuaikan dengan gizi atlet.

KONI minta seperti itu, harus sesuai dengan gizi atlet. Makanya pagunya Rp 200.000. Tapi memang karena event ini adalah event olahraga, segala sesuatunya harus komplit dan berkualitas, sehingga tidak mempengaruhi atlet yang bertanding nantinya," kata Ibnu, Selasa (26/2) kemarin usai meninjau Stadion Utama Palaran.

Jatah konsumsi makan ini sudah akan diberikan sejak H-2 pelaksanaan PON. Karena ada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan sebelum PON dibuka secara resmi. "Dan berakhirnya hingga H+2," jelasnya.

Namun menurut Asisten III Setprov Kaltim ini, jatah ini hanya diberikan kepada atlet yang tetap bertanding hingga berakhirnya PON. Sedangkan atlet yang telah kalah, tidak akan ditanggung lagi. "Misalnya, atlet tersebut kalah bertanding sedangkan PON belum berakhir, kami tetap menyediakan konsumsi untuk dia selama dua hari setelah kekalahannya, setelah dua hari itu, dia bersama offisialnya harus menanggung sendiri," jelasnya.

Ibnu menargetkan, proses tender konsumsi ini akan dilakukan awal Maret ini. Setelah itu, pemenang tender harus mempersiapkannya sejak awal, sebelum PON digelar (sumber:tribunKaltim)

Dipinjami Barbel PB PABBSI

SURABAYA - Lifter wanita Jatim Frapti kini mulai bisa berlatih. Walau barbel yang dipesan oleh Pengprov PABBSI Jatim untuk berlatih belum datang, dia bisa berlatih dengan barbel pinjaman dari PB PABBSI. "Kualitasnya jangan diragukan. Barbel yang dipinjamkan itu sama dengan yang dipakai dalam pertandingan SEA Games 2007 dan Olimpiade Beijing 2008, merupakan produksi perusahaan asal Tiongkok," kata Ketua Pengprov PABBSI Jatim Sujatmiko kemarin (23/3).

Barbel yang dipesan dari PB PABBSI pada Februari lalu masih belum bisa datang di puslatda angkat besi Jatim untuk PON XVII 2008. Sebab, ada proses yang harus dilalui mulai pemesanan, pembelian, dan pengiriman barbel yang berjumlah 17 buah tersebut. "Saya tidak tahu merek barbel yang dipinjami oleh PB PABBSI untuk sementara itu. Sebab, tulisannya menggunakan huruf Tiongkok," tutur Sudjatmiko yang juga tim monitoring dan evaluasi (monev) puslatda angkat besi Jatim.

Barbel bermerek Eleiko yang diproduksi oleh perusahaan asal Swedia tersebut dikirimkan secara satu paket dengan barbel PB PON yang harus dikirimkan ke Kaltim. "Barbel yang dikirim dalam satu paket di satu peti kemas itu harus dikirimkan ke Kaltim terlebih dahulu. Sebab, mereka memesan terlebih dahulu," ucapnya.

Menurut Sudjatmiko, Frapti yang akan berlaga di nomor 63 kg itu telah bisa menerima barbel tersebut. Sebab, dia dan Deddy Aprianto (105+) sama-sama mengikuti pelatnas persiapan SEA Games XXIV 2007. "Saya tegaskan, tidak mungkin ada manipulasi. Sebab, harga babel itu standar. Di mana-mana, harganya Rp 62,5 juta. Hanya, pemesanannya sulit dan tidak bisa di semua tempat untuk mendapatkannya," tegasnya.

Jika masih belum yakin, dia mempersilakan melakukan cross check langsung kepada puslatda angkat besi Jatim. Jika perlu, Sudjatmiko mempersilakan menanyakan hal tersebut kepada atlet langsung. "Atlet saya tidak mau memakai barbel yang berkualitas jelek. Mereka beralasan, dengan alat yang jelek, ditakutkan terjadi kerusakan saat latihan," terangnya. (Sumber:Jawapos, 24 Maret 2008)

Selasa, 18 Maret 2008

Edi Zakaria, Pelari Andalan Jatim pada PON XVII/2008

Kegembiraan terpancar pada wajah Edi Zakaria. Pelari andalan Jatim di nomor 110 meter gawang pria itu hampir tidak percaya dirinya masih bisa melalui lomba Jatim Open dengan mulus di Gelora Delta, Sidoarjo. Catatan waktu yang dibukukan memang belum begitu bagus. Namun, catatan 14,46 detik sudah cukup bagi dirinya untuk modal awal menghadapi PON XVII. Catatan waktu tersebut masih kalah oleh catatan waktu dia sebelumnya. Rekannya sesama atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100, Rusli, masih di bawah dia. Yakni, menempati posisi kedua dengan catatan waktu 14,80.

Kalau melihat track record Edi, catatan waktu yang dibukukan dalam Jatim Open 2008 masih kalah oleh dua rekornya dalam lari 110 meter gawang pria. Kali pertama adalah rekor nasional di Olimpiade Athena dengan catatan waktu 14,11 detik. Kemudian, rekor PON XVI dengan catatan waktu 14,16 detik.Catatan waktu di Jatim Open itu dianggap sebagai comeback dirinya dalam kejuaraan tingkat nasional. Sebab, sudah setahun pria kelahiran Kediri, 18 November 1983, tersebut absen dari kejuaraan tingkat nasional.

Terakhir adalah Jatim Open tahun lalu.Edi terpaksa absen dari lintasan atletik karena cedera yang dialami. "Seminggu sebelum Pra-PON di Jakarta, saya kecelakaan dan kaki kiri saya cedera. Akibatnya, persiapan selama delapan bulan untuk Pra-PON melayang sia-sia," ungkapnya.Sebenarnya, pemulihan cedera tidak memakan waktu lama. Dia hanya butuh waktu sebulan hingga lukanya kering karena ada delapan jahitan di lutut kirinya. Tapi, pola latihan harus diubah sejak awal lagi, sehingga banyak kesempatan lomba yang terlewatkan, termasuk SEA Games di Thailand."Saat itu, rasanya benar-benar menusuk hati. Banyak momen penting yang terpaksa terlewatkan. Tapi, itu bukan yang terberat kok," ujar suami Fauziah Ingganingrum tersebut.

Cedera yang dialami pada September tahun lalu bukanlah cedera kali pertama bagi dirinya. Terhitung sudah tiga kali dia mengalami cedera yang lumayan parah dan membuatnya istirahat panjang. Anehnya, cedera itu selalu diakibatkan oleh kecelakaan saat bersepeda motor. "Saya heran. Kalau cedera, kok selalu kaki kiri saya. Dan yang paling parah adalah ketika cedera pada 2003. Saat itu, jari kelingking kaki kiri saya patah. Bahkan, pelatih saya sempat mengatakan bahwa saya sudah tidak bisa lari kencang," kata Edi mengenang.Menghadapi kenyataan tersebut, pria penghobi otomotif itu tetap yakin masih bisa berlari kencang dan menggapai juara di berbagai lomba.

Ternyata, berkat keyakinan serta kerja kerasnya melalui latihan, Edi pun akhirnya tetap eksis.Kini, anak bungsu di antara lima bersaudara itu sedang fokus meraih hasil maksimal di PON XVII/2008. Dia yakin, meski saat ini catatan waktunya masih berkisar 14,46 detik, pada PON XVII nanti pasti lebih baik."Kesempatan untuk terus memperbaiki waktu saya masih ada. Saya berharap PON XVII nanti berada pada performa puncak dan kembali membawa pulang emas untuk Jatim," tegasnya. (Sumber:Jawapos, 18 Maret 2008)

Jatim Tuntut Perbaikan Sarana

SURABAYA - Fasilitas PON XVII Kaltim yang minim membuat waswas daerah peserta. Salah satunya, Jatim yang memprediksi akan kesulitan membawa peralatan beberapa cabang olahraga (cabor) dalam even yang diadakan di tujuh lokasi itu. "Kami akan membawa banyak peralatan untuk cabor paralayang, layar, dan selam," kata Sutjipto, pengurus KONI Jatim yang bertanggung jawab atas akomodasi atlet dan peralatan cabor.

Untuk cabor layar saja, Jatim akan membawa peralatan sebanyak empat peti kemas. Belum lagi cabor paralayang dan selam yang kira-kira akan membawa peralatan sebanyak 3-4 peti kemas. Padahal, lomba di tiga cabor tersebut diadakan di Pulau Derawan, daerah di sekitar Kota Tanjung Redeup.

"Membawa barang-barang yang cukup berat dan banyak dengan kontainer dari Balikpapan menuju venue di Tanjung Redeup hanya bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih dari 24 jam," lanjutnya.

Sebenarnya, Jatim membawa lebih banyak peralatan lagi. Cabor dayung akan membawa peralatan yang dimuat dalam dua truk besar. Cabor panahan dan menembak dikabarkan juga ingin membawa peralatan masing-masing sebanyak satu peti kemas.

Terakhir tim dari KONI Jatim memantau pada akhir Februari lalu, menurut Sutjipto, memang ada bandara. Namun, landasannya kecil dan hanya bisa dipakai mendarat untuk pesawat berukuran kecil. Jalan darat pun menurut dia sangat memprihatinkan. "Dengan mobil sejenis van saja, kami sulit melewati jalur darat sepanjang lebih dari 60 kilometer yang tak beraspal," imbuh dia yang juga ketua Perencanaan Program dan Anggaran KONI Jatim.

Jalan itu, lanjut Sutjipto, tidak mungkin dilewati oleh kontainer. Perjuangan tidak berhenti di situ. Dari Tanjung Redeup, cabor selam, layar, dan voli pantai juga harus melanjutkan perjalanan ke Tanjung Batu sekitar 20 menit dengan perjalanan darat.

Bahkan, tiga cabor tersebut harus kembali menuju lokasi pertandingan di Pulau Derawan selama 45 menit perjalanan dengan boat. "Itu memang memerlukan perjuangan ekstra dari kontingen kami," ujarnya. Dia menyatakan akan menuntut agar PB PON mengaspal jalur sepanjang 60 kilometer yang masih rusak tersebut. Itu akan disampaikan dalam rapat dengan PB PON pada Mei nanti.

Namun, kabarnya, PB PON akan mengusahakan alternatif penyelesaian masalah. Dikabarkan, mereka akan menyewa tenaga ahli untuk menurunkan barang-barang bawaan kontingen di tengah laut di dekat Pulau Derawan. "Biaya sewa tenaga ahli harus berada di luar tanggung jawab kami," tegas Sutjipto. (Sumber:JawaPos,18 Maret 2008)

Kamis, 13 Maret 2008

Bonit Salah Alamat

Ancaman pelatih puslatda tenis pria Jatim Bonit Wiryawan untuk memboikot puslatda di akhirnya di respons oleh KONI Jatim. Menurut Ketua Harian Soekarno Marsaid, ancaman Bonit itu tidak seharusnya dialamatkan kepada KONI Jatim, tapi Pengprov Pelti Jatim.

Beberapa hari yang lalu, Bonit mengancam akan memboikot puslatda tenis pria jika gajinya sebagai pelatih tidak segera dibayar dan uang saku tiga atletnya, yaitu : Andery Setyawanto, Chrismayanto, dan Seno Baskoro. Menurut Bonit, atlet puslatda tidak menerima gaji dan uang pembinaan sejak pertengahan 2006. Sewa lapangan yang digunakan untuk kepentingan latihan puslatda pun dibebankan kepada klub milik Bonit, BWTC (Bonit Wiryawan Tennis Club), yang berlatih di tempat yang sama.

Masih menurut Soekarno Marsaid, bahwa tuntutan Bonit tidak masuk akal. "Uang gaji atlet sudah kami salurkan semua. Berlebihan sekali kalau sampai dia menagih gaji yang sejak 2006. Jika ternyata atlet merasa tidak pernah menerima uang tersebut, sebaiknya mereka menagihnya ke pengurus pengprov cabang olahraga (cabor) tersebut. "Sebab, seluruh uang yang menjadi hak atlet sudah kami serahkan ke pengprov masing-masing. Kalau Bonit masih menuntut KONI JATIM, dia salah sasaran,"

Senin, 10 Maret 2008

Komandan Team

Akhirnya terjawab sudah siapakah yang akan menjadi komandan kontingen team PON JATIM di Kaltim 2008. Imam Utomo sang Ketua Umum KONI JATIM, resmi menunjuk secara lisan Ketua Harian KONI JATIM H. Soekarno Marsaid yang juga mantan Bupati Sumenep. Hal ini itu dikatakan sewaktu apel atlet jatim Di GOR KERTAJAYA (Senin/3 Maret 208).


Penunjukkan ini cukup melegakan, akhirnya Jatim resmi mempunyai Komandan Kontingen, setelah sebelumnya Saleh Ismail Mukadar menolak menjadi Komandan karena kesibukannya sebagai Ketua Komisi E DPRD Jatim. Semoga dibawah Komandan Bpk Soekarno Marsaid, dapat membawa Jatim menjadi yang terbaik.

Sabtu, 08 Maret 2008

Ingin Tambah Mekanik

SURABAYA - Puslatda Paralayang Jatim merespons naiknya target medali di PON XVII Kaltim dengan meminta tambahan kuota mekanik. Sebelumnya, KONI Jatim meluluskan permintaan mereka untuk menambah satu atlet.

Tapi, karena paralayang merupakan olahraga yang butuh banyak mekanik, tambahan satu atlet itu harus diikuti dengan penambahan mekanik. "Kalau anak-anak masing-masing punya mekanik sendiri, kans kami untuk menambah medali sangat besar," ungkap Manajer Puslatda Paralayang Yudho Nugroho.

Awalnya, olahraga itu mendapat kuota lima atlet. Tapi, setelah rapat konsultasi dengan Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo, mereka diperbolehkan menambah satu atlet lagi dari nomor towing. Nah, bertambahnya atlet itu berarti butuh lebih banyak mekanik.

Sementara itu, hanya ada empat mekanik di puslatda. "Kalau jumlah mekanik tidak ditambah, salah seorang mekanik harus menangani dua atlet. Itu menyulitkan," imbuh Yudho yang juga ketua Pengprov Porlasi tersebut (Sumber:JawaPos,Sabtu, 08 Mar 2008)

Senin, 03 Maret 2008

Boyong Atlet BMX ke Surabaya

Jatim Bikin Sirkuit BMXSURABAYA - Puslatda Balap Sepeda Jatim membuat trobosan baru. Mereka membangun arena untuk latihan sekaligus pertandingan BMX di sekitar kawasan Tenggilis, Surabaya. Dalam waktu empat hari mendatang, pengerjaannya telah selesai dan rencananya akan diresmikan Ketua KONI Jatim Imam Utomo.

Satu pembalap nomor BMX telah saya boyong ke Surabaya. Berikutnya, ada dua atlet lagi yang menyusul," papar Sastra Harijanto Tjondrokusumo, manajer puslatda balap sepeda Jatim, kemarin (2/3).

Hari -sapaan Sastra Harijanto Tjondrokusumo- mengatakan, kini salah seorang pembalap di nomor BMX wanita, Erin Hendriyani, telah berada di Surabaya. Atlet asal Bondowoso yang juga akan turun di nomor road race tersebut telah beberapa kali mencoba sirkuit yang dibangun di atas tanah seluas 4.000 meter persegi itu.

Berikutnya, Bambang Siadi dan Arik Kristanto akan datang dan berlatih di Surabaya. Untuk sementara, mereka kini masih berlatih di Malang di bawah arahan Abdurazak. "Sebenarnya, ada satu pembalap lagi, yakni Fitriyanti Riyanti, yang juga akan turun di nomor BMX. Namun, karena dia juga akan diturunkan di nomor down hill, maka dia diputuskan tetap berlatih di Malang," terang Hari.

Sirkuit tersebut terdiri atas 1 strating hill, 3 berm, 4 jumping, 3 double jumping, dan 1 super bowl dengan panjang lintasan sekitar 200 m. "Sirkuit ini memang saya desain lebih pendek dari yang nanti digunakan untuk perlombaan di PON XVII Kaltim," tambahnya.

Sirkuit standar yang akan dipakai PB PON memiliki pamjang 300-400 meter. Namun, menurut Hari, ada keuntungan tersendiri dari lebih pendeknya sirkuit yang dimilikinya. Tingkat kesulitan dan tantangan akan lebih berat. "Sirkuit ini seakan hanya memberikan sedikit sekali kesempatan pembalap untuk mengambil nafas. Sebab, jarak jumping satu dan lainnya sangat dekat," lanjut Hari yang juga sekretaris umum (sekum) Pengprov ISSI Jatim tersebut.

Jika terbiasa dengan beratnya tantangan sirkuit ini, diharapkan di Kaltim nanti beban pembalap akan lebih ringan," tuturnya. Dia menambahkan, pihaknya kini juga telah menyepakati kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk kembali membangun sirkuit BMX yang standar internasional.

Hari mengatakan, setelah pengerjaan selesai, dia berencana akan mencoba melobi UCI (uni balap sepeda internasional) perwakilan Asia untuk bisa diperkenankan mengadakan kejuaraan Asia di Surabaya. Ini dimaksudkan untuk menggalakkan kegiatan lomba balap sepeda, khususnya BMX di Jawa timur. "Jika mampu menarik banyak minat masyarakat, tentunya kami akan lebih mudah lagi mencari bibit pembalap," cetus Hari. (Sumber:Jawapos, 3 Maret 2008)

Panjat Tebing Jatim Kecewa

Kehilangan Kesempatan Uji CobaSURABAYA - Hilang sudah kesempatan tim panjat tebing Jatim untuk melakukan tryout ke luar negeri. Ronald Novar dkk sejatinya dijadwalkan untuk mengikuti Kejuaraan Asia khusus nomor lead dan boulder pada akhir Februari lalu. Tapi, karena mundurnya jadwal kejuaraan nasional (kejurnas), mereka tidak jadi berangkat.

Awalnya, PP FPTI mengumumkan bahwa kejurnas terakhir menjelang PON diadakan pada Maret. Namun, gara-gara terdapat isu bahwa pelaksanaan PON akan ditunda, kejurnas itu pun ikut mundur. Terakhir, Pengprov FPTI Jatim menerima edaran bahwa kejurnas akan digeber pada 25 Mei hingga 5 Juni mendatang.

"Saya tidak bisa menurunkan anak-anak untuk uji coba karena hasilnya bisa memengaruhi kualifikasi pra-PON," papar Ketua Harian Pengprov FPTI Jatim Sulistyono Dwi Nugroho Sabtu (1/3) lalu.

Menurut pria yang akrab dipanggil Sulis itu, bila para atlet mencatat hasil buruk di kejuaraan Asia, mentalnya akan drop. Sehingga, itu berdampak negatif pada penampilannya di pra-PON. Padahal, kejuaraan yang bersifat nasional itu merupakan tolok ukur performa Galar Pandu Asmoro dkk di PON XVII Kaltim nanti.

Karena nomor lead dan boulder batal uji coba, Sulis tidak berani menjadwalkan tryout untuk atlet yang turun di nomor kecepatan. Sebenarnya, pada 27 April mendatang, ada kejuaraan dunia bertajuk IFSC Climbing World Cup (Speed) di Trento, Italia.

Tapi, jika dia memberangkatkan pemanjat tebing spesialis nomor kecepatan, Sulis khawatir atlet lead dan boulder akan merasa dianaktirikan. "Kalau ada anak-anak yang merasa begitu, puslatda jadi tidak kondusif lagi. Apalagi, menjelang PON begini, kondisi psikologis atlet sangat riskan," terang Sulis. Kalau ingin terjun di kejuaraan di Trento, Sulis harus menemukan even untuk atlet nomor lain beruji coba.

Sebenarnya, kejuaraan internasional merupakan kesempatan terbaik tim panjat tebing Jatim untuk mengukur kekuatan mereka. Harus diakui, sampai saat ini, prestasi Jatim di olahraga menantang itu masih jauh di atas daerah-daerah lain di tanah air. Maka, uji coba dengan sesama atlet nasional kurang efektif bagi mereka.

Namun, FPTI Jatim tidak akan menyerah mencarikan ajang uji coba bagi para atletnya. "Jika tidak bisa terjun di IFSC World Cup, mungkin kami akan berkunjung ke negara tertentu untuk menjajal kekuatan atlet setempat. Kami tentu akan mencari yang reputasinya di atas Indonesia," jelas Sulis. (sumber:jawapos, 3 Maret 2008)

Selasa, 26 Februari 2008

Imam Izinkan ke PON XVII

SURABAYA - Pengurus tujuh cabang olahraga (cabor) non-puslatda akhirnya benar-benar lega. Dalam rapat konsultasi dengan Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo kemarin (25/2), mereka dipastikan berangkat ke PON XVII. Tujuh cabor tersebut adalah sepak takraw, tinju, anggar, catur, renang indah, basket wanita, dan voli pantai.

Namun, tujuh cabor itu juga tidak bisa berleha-leha selama di PON nanti. Imam membebani mereka dengan target medali emas. Dari hasil konsultasi kemarin, target cabor basket dinaikkan dari satu menjadi dua emas. "Kami yakin bisa memenuhi target tambahan dari ketua (Imam Utomo, Red) di bagian wanita," kata Wakil Ketua Perbasi Jatim Ridwan Prayogo

Dia menambahkan, persiapan yang dilakukan timnya sudah maksimal. Bahkan, sebelum KONI mengizinkan memberikan kuota, pihaknya sudah membentuk tim dari hasil seleksi. "Besok kami akan rapat untuk menentukan pelatih yang akan menangani 12 pemain wanita tersebut," jelas Ridwan.

Tinju juga demikian. Petinju Timotius, Dimas Adi Saputra, dan Ali Imron dibebani target satu emas. Ketua Umum Pengprov Pertina Jatim Sahat Simanjuntak mengatakan, keputusan Imam memang tepat. Sebab, kegagalan para petinjunya dalam Pra-PON di Bengkalis tahun lalu terjadi hanya karena salah komunikasi antara pengurus dan pelatih.

"Pelatih dan petinju saat itu hanya berjuang di Pra-PON dengan semangat ingin merebut tiket PON, tidak menjadi juara," lanjutnya. Namun, KONI ternyata mensyaratkan medali emas kejurnas untuk bisa masuk puslatda. "Ke depan, kesalahan tersebut tidak akan ada lagi. Kami optimistis bisa meraih emas," tandas Sahat. Soal dari mana emas didapat, Sahat tidak menyebutkan.

Beban berat juga harus ditanggung cabor sepak takraw. Peraih medali perak di Pra-PON itu harus merebut dua emas di PON. Mereka dijatah kuota sembilan atlet oleh KONI Jatim. "Kami optimistis, yang paling berpeluang adalah nomor beregu pria dan wanita," ungkap Sekretaris Umum Pengprov PTSI Jatim Widjil Saptadi.

Sedangkan catur ditarget dua medali emas dari lima atlet yang akan diberangkatkan ke PON. Voli pantai juga ditarget dua emas dari nomor pria dan wanita. Sedangkan anggar dan renang indah hanya ditargetkan satu emas.

Di akhir sesi konsultasi, Imam mengingatkan agar cabor-cabor yang diberi kuota tidak main-main dengan tanggung jawabnya. "Mei kita akan adakan evaluasi. Yang tidak layak berangkat akan ditinggal," tegasnya. (Sumber:JawaPos,26 Feb 2008)

PON Kaltim Terancam Di Pindah

Jakarta - Hal itu dikatakan oleh Muharram Sekretaris Menegpora dihadapan para Wartawan di Gedung Menegpora (Senin,25/2/2008). Muharram mengatakan bahwa hasil rapat Komisi X DPR RI menghasilkan, Panitia PON XVII Kaltim harus segera merampungkan pembangunan berbagai sarana olahraga yang hingga kini belum juga selesai. Jika sampai batas waktu yang dideadline Pemerintah yaitu bulan April belum juga selesai maka pelaksanaan PON akan dipindah.

Sementara itu, menurut Hermain Okol (Wakil Ketua Harian PB PON) dengan nada optimis mengatakan bahwa Ada tiga venue yang masih memprihatinkan, itu dari squash, menembak dan dayung. Tapi ada keyakinan dari pembicaraan dengan koordinator di lapangan kalau itu bisa diselesaikan pada waktunya. Mungkin April atau Mei akan selesai,

Senin, 25 Februari 2008

Kekalahan Saleh

Gugatan Saleh Mukadar pada Mahkamah Konstitusi akhirnya kalah, jika dilihat gugatan Saleh Mukadar cukup logis, mengapa ??

Karena, kenapa yang dilarang rangkap jabatan hanya pejabat yang menjabat Pengurus KONI Pusat/Kota/Kabupaten tetapi yang menjabat Pengurus Cabang Olahraga di perbolehkan ??

Ini jelas sangat tidak adil, pemerintah setengah-setengah dalam menetapkan peraturan, Jika satu yang dilarang (Pengurus KONI) juga harus dilarang dong (Pengurus Cabang Olahraga)....

Aturan tersebut sebetulnya cukup baik yaitu melarang pejabat publik melakukan rangkap jabatan karena di Indonesia sudah "jamak" bahwa pejabat yang menjabat suatu organisasi dapat memanfaatkan jabatan tersebut untuk kepentingan Politik, seperti : Pemilihan Pilkada, dll..

Tapi sayang kenapa yang dilarang hanya di KONI seharusnya rangkap jabatan juga dilarang di cabang olahraga..

Jumat, 22 Februari 2008

JAtim Siaga bulan Juli

Hal tersebut ditegaskan Soekarno Marsaid yang merupakan Ketua Harian KONI JATIM, menurutnya untuk sementara, semua harus mengacu pada jadwal awal karena kemungkinan besar PON tetap diadakan pada Juli 2008. Sebab, keputusan waktu penyelenggaraan itu dibuat berdasar hasil keputusan rapat paripurna nasional (Raparnas) di Bali pada 2005.

Kala itu, semua wakil KONI dan PB PON sepakat bahwa PON yang awalnya akan diadakan pada Maret dipastikan dilaksanakan pada Juli 2008."Tidak mudah untuk mengubah apa yang sudah diputuskan di Raparnas. Bahkan, dari hasil kontak saya dengan pengurus KONI daerah lain se-Jawa dan Bali, semua menegaskan tetap berpegang teguh pada apa yang sudah diputuskan di Raparnas.

Karena itu, dia mengimbau seluruh (cabor) dipersiapkan untuk berlaga di PON agar tidak terpengaruh isu mundurnya pelaksanaan PON. "Cabor harus tetap fokus untuk menyiapkan atletnya bertanding pada Juli 2008. Latihan harus digelar sebagaimana mestinya," ujarnya.

Saleh Mukadar Kalah

Gugatan yang dilakukan Saleh Ismail Mukadar yang juga Ketua Umum KONI Surabaya dan Ketua Komisi E DPRD JATIM akhirnya gagal.

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan atas pengujian UU 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) terhadap UUD 1945, yang melarang rangkap jabatan bagi para pengurus KONI.
"Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berkesimpulan bahwa permohonan pemohon tidak beralasan; bahwa ketentuan pasala 40 UU SKN tidak bertentangan pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945. Dengan demikian permohonan pemohon harus dinyatakan ditolak," kata Ketua Majelis Jimly Asshiddiqie dalam persidangan di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (22/2/2008)

Menuruh Soleh yang merupakan Kuasa Hukum Pemohon, mengatakan bahwa kliennya akan tetap menjabat sebagai Ketua KONI Surabaya sebagai aksi protes terhadap UU yang diskriminatif tersebut.

Selasa, 19 Februari 2008

PON DIUNDUR Part 2 ??

perkiraan itu makin kuat seiring pernyataan Menteri Pemuda Dan Olahraga Bpk. Adhyaksa Dault "Melihat situasi yang berkembang, besar kemungkinan PON akan mundur. Sebab, penyelenggaraannya juga tidak bisa dipaksakan berbarengan dengan sejumlah agenda yang sangat penting," ujarnya saat ditemui di acara Jawa Pos Liga Djarum Fair Play Awards di Hotel Sheraton Surabaya pada Minggu (17/2) lalu.

bahkan adhyaksa mengatakan bahwa waktu yang paling realistis untuk digulirkannya ajang empat tahun sekali itu adalah November. Karena jika dilangsungkan Juli, PON dikhawatirkan akan kental dengan pengaruh pilkada yang proses hingga pelantikannya dijadwalkan beres pada 25 Juni. Tapi, jika pihak aparat keamanan dan panitia lokal berani menjamin keamanan para peserta PON XVII, adhyaksa mempersilahkan PON berlangsung sesuai dengan jadwal yaitu bulan Juli.

Pernyataan Menpora ini langsung ditanggapi Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo. Dia Mengatakan bahwa Jatim akan rugi hingga 10 Miliar / sekitar 2,5 miliar perbulan jika betul PON jadi diundur.

Kamis, 14 Februari 2008

PON DIUNDUR ??

Pernyataan itu kembali mencuat setelah PB PON KALTIM menyatakan tidak siap. Jika dicermati, pernyataan tersebut sangat ironis karena panitia seharusnya sudah siap terlebih pelaksanaan PON tinggal beberapa bulan lagi.

Tidak bisa dibayangkan jika pelaksanaan PON mundur, daerah-daerah akan mengalami kerugian yang cukup besar, seperti yang dialami team Jatim, yaitu rugi tiap bulan sebesar Rp 2,5 miliar. Sebuah kerugian yang cukup besar, karena dengan uang sebesar tersebut bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan.

Menegpora dalam hal ini Bpk. Adhyaksa Dault harus berani menekan PB PON KALTIM agar pelaksanaan PON Kaltim tidak mundur.

Jika alasan yang diberikan PB PON KALTIM karena bertabrakan dengan PILKADA di Kaltim dan pengurus intinya ikut bertarung di Pilkada, seharusnya hal tersebut bisa di pisahkan antara Olahraga dengan kegiatan Politik. Atau para pejabat tersebut (Red:Pengurus) yang ikut pilkada harus mundur dari kepengurusan PB PON atau kalau ditidak mau mundur. Harus menunjuk Pelaksana Harian PON agar pelaksanaan PON tidak mundur.

Imam Tambah Target 7 Cabor

SURABAYA - Rapat Konsultasi Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo dengan anggota Puslatda Jatim 100 kembali diadakan. Pertemuan itu menghasilkan keputusan krusial bagi cabang olahraga (cabor). Imam menaikkan target tujuh cabor yang dipanggil dalam konsultasi tersebut dalam PON XVII Kaltim mendatang.

Dansa yang memberangkatkan empat pasang atlet kini dibebani bisa meraih dua medali emas. Padahal, awalnya Andreas dkk hanya dipatok meraih satu medali emas. "Di hati, saya cuma yakin meraih satu medali emas. Tapi, bagaimana lagi, itu perintah Pak Imam," ujar Manajer Puslatda Dansa Jatim A. Haris Ramadhan kemarin (13/2).

Padahal, cabor tersebut baru saja kembali masuk ke dalam pusaltda lima hari lalu. Itu terjadi setelah mereka mendapatkan tujuh medali emas dalam Kejurnas Dansa di Jakarta yang berakhir pada 9 Februari.

Namun, medali emas tersebut didapatkan hanya dengan tiga daerah pesaing. Mereka bertanding di Grup D bersama Jogjakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Padahal, di PON mendatang mereka harus bertarung melawan semua daerah.

Hasil yang paling realistis untuk menilai kemampuan Puslatda Dansa adalah hasil Kejurnas 2007. Kala itu, para pedansa Jatim gagal bersaing dengan para pedansa Kaltim dan DKI Jakarta yang memang mendominasi perolehan medali emas di ajang tersebut. "Yang juga membuat berat, cabor itu tidak terukur. Jadi, subjektivitas juri sangat memengaruhi," lanjut Haris.

Di sisi lain, kempo juga dibebani tambahan dua medali emas. Awalnya, mereka hanya dipatok meraih dua medali emas. Padahal, dalam Kejurnas Pra-PON pada September 2007 di Jogjakarta, mereka hanya meraih satu medali emas. "Patokan kami, dalam kejuaraan mahasiswa pada Desember lalu kami memperoleh enam medali emas," terang ketua umum Pengprov Pekemi Jatim.

Sementara itu, cabor sepatu roda juga harus memikul beban target dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas di Samarinda pada September 2007, mereka hanya meraih satu medali emas dan empat medali perunggu. Hanya Miftah di nomor maraton yang berhasil meraih medali emas. "Kami mengusahakan nomor team time trial yang akan menambah medali emas," ungkap Ketua Umum Pengprov Perserosi Jatim Hindarto.

Taekwondo juga harus berjuang meraih tiga medali emas di PON XVII. Awalnya, mereka hanya ditarget meraih dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas tahun lalu, taekwondo hanya mampu meraih satu medali emas melalui Rahadewi Neta di kelas terbang. "Kami akan coba. Semoga dua atlet kami yang pernah di pelatnas, Satrio dan Agung Yulianto, bisa menjadi tulang punggung kami," tutur Manajer Puslatda Taekwondo Soekyanto.

Imam juga menambahi target cabor squash, dari satu menjadi dua medali emas. Padahal, kini cabor itu sedang digerogoti kepindahan dua atletnya, yakni Jhony Lengkong yang pindah ke DKI Jakarta dan Fitri Parinding yang beralih ke Kaltim.

Untuk menjaga peluang, mereka akan berjuang demi menarik dua atlet tersebut kembali ke Jatim. "Kami sedang banding ke Baori. Jika gagal, minimal kami berjuang agar dua orang itu tidak bisa bermain di PON," ucap Ketua Harian PSI Jatim Jeri Juraini

Sementara itu, bowling juga harus berjuang keras memenuhi tugas KONI Jatim. Mereka ditargetkan meraih dua medali emas di PON. Padahal, awalnya mereka hanya ditugaskan meraih satu medali emas.

Target paralayang pun ditambahi, dari satu medali emas menjadi dua medali emas. Hanya polo air dan gantole yang sama-sama tetap ditarget meraih satu medali emas.

Imam mengatakan, tidak ada cabor yang berani mematok target medali emas bagi atletnya di atas jumlah perolehan medali di kejurnas. Mereka khawatir akan gagal meraih target itu. Bahkan, ada beberapa yang minta diturunkan.

Namun, Imam menyatakan memaksa agar minimal jumlah target tetap dipertahankan. Alasannya, meningkatkan motivasi bagi atlet. "Seperti kempo, ada 22 nomor yang dipertandingkan. Namun, mereka hanya menargetkan dua medali emas. Itu kan sangat kurang. Mestinya, minimal tiga atau lima," ujarnya. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)

PON Diubah, Jatim Protes

SURABAYA - Desas-desus pengunduran waktu pelaksanaan PON XVII Kaltim belum reda, kini secara mendadak KONI pusat sebagai panitia penyelenggara ajang olahraga multieven antarprovinsi tersebut mengubah beberapa aturan teknis. Itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KONI No 10 Tahun 2008. Peraturan yang baru dikeluarkan Januari 2008 tersebut mengganti SK No 165 Tahun 2006.

Dalam SK baru tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang krusial diubah. Di antaranya, tanggal pelaksanaan, jumlah nomor, jumlah medali, dan tempat pelaksanaan.

KONI Jatim melalui Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo menilai, perubahan itu sangat memberatkan. Pasalnya, nomor-nomor tambahan bukan merupakan nomor andalan bagi Jatim. Di antaranya, nomor track di balap sepeda, beberapa nomor di cabor tarung drajat, bermotor, dan berkuda. Hanya, penambahan nomor compound di panahan yang bisa jadi menguntungkan Jatim. "Sebelumnya, ada beberapa nomor yang dikurangi. Namun, totalnya kini ada 13 nomor yang ditambahkan di PON mendatang," terang Ibag -sapaan akrab Irmantara Subagyo- kemarin (13/2).

Lebih lanjut, Ibag mempertanyakan jumlah medali yang diperebutkan tidak sinkron dengan jumlah nomor yang dipertandingkan. Ada 751 medali yang diperebutkan. Padahal, hanya ada 749 nomor yang dipertandingkan.

Nomor-nomor yang dipertandingkan juga tidak mengacu pada pertandingan di tingkat internasional seperti tarung drajat. Padahal, PON adalah pencarian bibit atlet nasional yang akan berlaga membela Indonesia di ajang internasional. "Ini menjadikan pembinaan olahraga di Indonesia yang menghabiskan dana triliunan rupiah tidak efektif," keluhnya.

Selain itu, tempat pelaksanaan pun ditambah. Awalnya, PON XVII hanya akan diselenggarakan di enam kota/kabupaten di Kaltim. Kini, ada satu tambahan venue yang letaknya sangat jauh dari tempat pertandingan yang lain, yaitu Tarakan. Itu akan menyusahkan kontingen dari daerah-daerah. "Berau dan Tarakan adalah daerah yang sulit dijangkau. Jika ditempuh melalui jalan darat dilanjutkan dengan speed boat, bisa ditempuh dalam waktu dua hari perjalanan," ujar Ibag.

Dia meminta KONI atau PB PON juga mengajak daerah peserta untuk berdiskusi sebelum menentukan kebijakan yang krusial. "Sebab, ini akan memengaruhi persiapan dan strategi tim," ujar Ibag. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)

Gizi Atlet Mencemaskan

Pelaksanaan PON XVII di Kaltim tinggal lima bulan lagi, tapi persiapan tim jatim masih menemui ganjalan. Kali ini ganjalan berupa gizi atlet jatim yang belum bisa dikontrol. Padahal, faktor gizi sangat mempengaruhi perkembangan atlet selama latihan hingga pelaksanaan PON XVII Juni 2008.

"Kalau gizi kurang, digenjot latihan model apa pun, hasilnya tidak akan bisa maksimal, lebih-lebih bagi olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik kuat" tutur dr.Soenarko, anggota bidang IPTEK KONI Jatim, Rabu (13/2).

Hingga kini gizi atlet belum terurus. Para atlet masih bebas menyantap menu sesuai selera, sementara KONI kesulitan mengontrol pemenuhan gizi dari menu yang mereka santap. Ini terjadi karena para atlet tak kunjung masuk asrama. Program masuk asrama ini sebenarnya direncanakan mulai 1 Februari 2008 lalu. Tapi rencana ini berantakan karena KONI tak kunjung menyelesaikan penyusunan daftar cabang olahraga peserta puslatda 2008.

Problem gizi ini tidak pernah terjadi dalam PON-PON sebelumnya, Pengalaman sebelumnya, gizi para atlet sudah diatur ketat, minimal enam bulan sebelum para atlet diturunkan di arena olahraga paling besar di tanah air tersebut. "Waktu yang ideal (untuk pengaturan gizi itu) sekitar enam bulan" katanya.

Kalau kurang dari enam bulan ? "Saya khawatir hasilnya tidak maksimal. Kalau membangun rumah bisa dikebut, begitu waktunya mepet. Tapi kalau membangun fisik orang, kan tidak begitu," katanya. (Sumber:Harian Surya, 14 Februari 2008)

Selasa, 12 Februari 2008

PON Terancam Diundur

JAKARTA - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 Kalimantan Timur, tampaknya, kembali diundur. Berbagai masalah, mulai ketidaksiapan tempat pertandingan hingga pemilihan kepala daerah, menjadi ganjalan yang berpotensi menghambat pesta olahraga multieven nasional empat tahunan tersebut. Rencananya, PON dihelat 6-16 Juli di enam kota di Kaltim.

Kenyataan itu terungkap dalam rapat kerja Menpora Adhyaksa Dault bersama panitia besar PON Kaltim dengan Komisi X DPR di Jakarta kemarin (11/2). "Kami segera mengirim tim untuk melihat kesiapan Kaltim dalam menghadapi PON nanti," kata Adhyaksa seusai rapat.

Selain itu, Adhyaksa melihat adanya persoalan internal Provinsi Kaltim, yakni mereka akan menggeber pemilihan kepala daerah (pilkada). Untuk itu, Menpora akan berkoordinasi dengan menteri dalam negeri.

"Kami belum dapat menentukan mundur atau tidak. Keputusan akan diambil setelah tim peninjau kembali dan melaporkan hasilnya," imbuh Adhyaksa.

Pilkada Gubernur Kaltim berlangsung satu bulan sebelum even tersebut dilangsungkan. Banyak pihak yang mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada akan menguras konsentrasi panitia besar PON

Itu terjadi karena calon-calon yang bertarung dalam pilkada nanti adalah mereka yang ikut terlibat dalam kepanitiaan pesta olahraga tersebut. Pilkada dijadwalkan berlangsung dua putaran. Skenario awal merencanakan, bila pilkada hanya berlangsung satu putaran, gubernur terpilih dilantik 25 Juni. Namun, kemungkinan tersebut kecil terjadi karena kandidat yang ikut bertarung terdiri atas lima pasang. Maka, mau tidak mau pilkada akan lebih panjang dari 25 Juni.

Anggota dewan Mufidh Rahman menambahkan, pengunduran jadwal tersebut bukan tidak mungkin terjadi. "Kami bersama Menpora serta KONI akan melakukan pemeriksaan langsung dan melihat kesiapan Kaltim, terutama persiapan teknis dan pelaksanaan pilkada," kata Mufid dari Fraksi PKB itu.

Pihak KONI yang juga hadir dalam raker tersebut menjelaskan, hingga saat ini fasilitas pendukung dan tempat pertandingan baru 60 persen yang siap digunakan. Sementara itu, pelaksanaan PON tinggal 4 bulan dari sekarang.

Pelaksana Harian Panitia Besar (PB) PON Kaltim Saiful Teteng hanya bisa pasrah. "Kalau disuruh mundurkan, ya silakan. Kalau tetap seperti jadwal semula, ya syukur juga," ungkapnya.

Dia memilih menyerahkan kepada pemerintah dan KONI serta anggota dewan untuk memutuskan persoalan tersebut. Menurut Saiful, pihaknya telah merampungkan fasilitas perlombaan hingga 80 persen, bukan 60 persen seperti yang dinyatakan pemerintah dan dewan (sumber: Harian JawaPos, 12 Februari 2008)

Taekwondo Simpan Catur

SURABAYA - Kegagalan Catur Yuni menembus pelatnas ternyata bukan disebabkan performanya yang buruk. Melainkan, bagian dari strategi pelatih puslatda Taekwondo Jatim jelang PON XVII.

Catur memang tidak diizinkan bertanding melawan atlet Kalimantan Timur dalam pertandingan kedua seleknas di Bandung pada 1-3 Februari lalu. Satriyono, pelatih puslatda, saat itu langsung menarik Catur karena satu alasan, tidak ingin kekuatan anak didiknya dideteksi musuh di PON nanti. "Ini cuma bagian dari strategi kami," terang Satriyono kemarin (11/2).

Menurut dia, jika Catur melanjutkan pertandingan, kemungkinannya menghuni pelatnas sangat terbuka. Sebab, wakil Kaltim yang menjadi musuhnya di atas kertas bisa ditundukkan. Hitung-hitungan matematisnya, Kaltim kalah dari Sulawesi Selatan. Padahal, wanita berbadan bongsor itu berhasil mengandaskan Sulsel pada pertandingan sebelumnya.

Jika Catur lolos ke pelatnas, itu malah akan merugikan dirinya sendiri. Para taekwondoin wanita yang terjaring dalam pelatnas nanti akan bertarung di PON XVII. Hal itulah yang ditakutkan pelatih dan pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Timur (sumber:Harian JawaPos, 12 Februari 2008)

Mes Direnovasi, TC Mundur

GRESIK - Puslatda Ski Air menunda pelaksanaan training center (TC) sentralisasi pada 1 Februari 2008 seperti yang diminta KONI Jatim. Pemunduran jadwal itu disebabkan mes atlet ski air yang terletak di pinggir Telaga Ngipik, Gresik, tersebut belum selesai direnovasi. Itu dinyatakan oleh Ketua Umum Pengprov Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI) Jatim Lalu Sadelly kemarin (11/2) di Telaga Ngipik.

Menurut dia, renovasi tersebut diperlukan untuk menunjang kenyamanan para atlet selama TC sentralisasi diadakan. "Kasihan kalau rumahnya tidak dibetulkan. Sebab, mereka harus tidur di sini setiap hari," ujar purnawirawan TNI AL tersebut.

Selain itu, renovasi yang dilakukan ternyata lebih banyak daripada yang direncanakan. Sebab, pada awalnya, Pengprov PSASI Jatim hanya meminta beberapa bagian tembok yang retak ditambal. Tapi, setelah berlangsung sejak 31 Januari lalu, diputuskan, renovasi tak hanya menambal tembok, tapi juga menambah ruang dan memasang penyejuk udara. Sembari menunggu renovasi usai dan memasuki tahap TC, para atlet puslatda ski air tetap berlatih seperti biasa. Bahkan, kini mereka bisa lebih nyaman dalam berlatih karena jumping ram lama yang biasa dipakai sudah diganti dengan yang baru sejak Jumat (8/2). "Jumping ram baru ini disediakan agar para atlet bisa berlatih jumping lebih optimal," terang Slamet Dwindoko, pelatih puslatda ski air.

Endar Pupul Giritya, atlet spesialis jumping yang dikhawatirkan tidak bisa mengikuti TC sentralisasi karena tidak bisa cuti kuliah, menyatakan siap ikut TC. Tapi, dia juga tidak mengambil cuti kuliah. "Saya eman (sayang, Red) dengan kuliah saya. Soalnya, baru semester awal," tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair tersebut. Tapi, Pupul sudah menemukan solusi. Dia menyatakan siap bolak-balik Surabaya-Gresik demi mengikuti TC sentralisasi dan kuliah. "Pagi saya kuliah, sorenya ke Gresik untuk latihan sekaligus menginap. Paginya kuliah lagi," jelasnya.

Meski semuanya terlihat lancar, ada kendala kecil yang menghadang latihan para atlet puslatda ski air. Cuaca yang tak bersahabat akhir-akhir ini membuat angin bertiup kencang dan hujan deras mengguyur hampir setiap hari. Akibatnya, permukaan telaga menjadi berombak. Itu membuat atlet kesulitan untuk melakukan gerakan di atas air. "Kalau mau melakukan trick sama slalom, saya jadi susah. Soalnya, ombaknya lumayan besar," keluh Nur Akbar Imansyah Priambodo yang memiliki spesialisasi trick (sumber:Harian jawapos, 12 Februari 2008)

Senin, 11 Februari 2008

Dansa Jatim Panen Emas

Kejurnas Dansa di Jakarta

JAKARTA- Tim dansa Jatim meraih sukses besar dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang digeber di Hotel Sahid Jakarta Sabtu (9/1). Dalam event yang juga menjadi seleksi terakhir PON XVII Kaltim itu, Heru dkkk menyabet tujuh emas dan enam perak.

Emas-emas tersebut didapat dari dua kategori, yakni kelas Ballroom dan kelas latin. Hasil apik tersebut diluar dugaan para pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Jatim. Mengingat, sebelum berangkat pengurus hanya berani menargetkan dua emas.

"Kita juga kaget. Apalagi berada satu grup dengan Jogjakarta," kata Hariyadi Budi Santoso, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi kemarin (10/2).

Keterkejutan Hariyadi memang beralasan. Hal tersebut tidak lepas dari performa buruk yang ditampilkan pedansa-pedansa Jatim pada Kejurnas 2007 di Jakarta lalu. Ketika itu, kontingen Jatim harus rela terdegradasi setelah hanya meraup satu perak dan dua perunggu."Untungnya kemarin anak-anak mampu tampil tanpa beban," jelasnya.

Hariyadi mengatakan jika janji dari KONI Jatim menjadi kunci sukses Heru dkk. Sebelum terjun di kejuaraan, KONI menjanjikan akan memberikan dana pembinaan bagi IODI (Ikatan Olaharga Dansa Indonesia) Jatim jika berhasil meraup banyak emas. Hal itulah yang mampu melecut semangat atlet-atlet Jatim untuk menunjukkan performa terbaiknya

"Selama ini kita pakai dana sendiri. Walaupun ada bantuan dari KONI, tapi jumlahnya tidak banyak," terang Hariyadi

Nah, dengan hasil itu, IODI tinggal menagih janji KONI Jatim untuk segera mengucurkan dana bagi pembinaan. Pasalnya, IODI telah mengagendakan beberapa program jika fulus tersebut cair.

"Rencananya kita akan mendatangkan pelatih dari luar," urai Hariyadi. Selain itu, uang dari induk seluruh cabang olahraga tersebut akan digunakan untuk mengikuti berbagai kejuaraan.

"Awal Maret nanti, ada Gran Slam Dansa di Jakarta. Nah, rencananya kita akan terjun di sana," tuturnya. (sumber:Jawapos,11 Februari 2008)

Jatim Larang Dua Pelatih Dayung Ke Polandia

Tim Dayung Jatim melarang dua pelatihnya, La Dulu dan Suparto, memenuhi panggilan PB PODSI untuk dikirim dalam pelatihan pelatih di Polandia selama tiga bulan.

Alasan program dari PB PODSI itu dikhawatirkan bisa merusak persiapan tim menuju PON XVII Kaltim yang tinggal lima bulan lagi. "Kami tidak mau mengulangi kesalahan pada kejurnas/pra-PON XVII, gagal memenuhi target karena ditinggal mereka," jelas Dr. Nurhasan Mkes, Sekretaris PODSI Jatim, Sabtu (9/2)

Menurut Nurhasan, kedua pelatihnya itu sebenarnya paling pantas mewakili Indonesia dalam pelatihan di Polandia. Sebab keduanya merupakan pelatih terbaik di Indonesia saat ini. "Tapi kepentingan Jatim untuk saat ini harus dinomor satukan. Apalagi mulai Februari ini, Jatim sudah memasuki masa Puslatda sentralisasi. Semua harus konsentrasi, bahkan atlet harus tinggal di asrama," katanya.

Pengalaman pahit kejurnas September 2007 lalu benar-benar menghantui Jatim. Saat itu kedua pelatih tersebut tidak bisa menangani tim Jatim secara penuh karena harus melatih timnas SEA GAMES. Dari target lima medali emas yang dibebankan dalam pra-PON di waduk Jatiluhur, Jatim hanya mendapat tiga medali emas, dua perak dan tujuh perunggu.

Target lima emas ini sekarang kembali dibebankan untuk tim dayunh Jatim dalam PON XVII Kaltim. Karena itu tim diminta konsentrasi penuh, termasuk dua pelatihnya tersebut. Rencananya mulai akhir Februari nanti, tim selam akan dikarantina di tempat latihan, Waduk Karang Kates Malang, sampai pelaksanaan PON Juni Mendatang. (sumber:Surya, 10 Februari 2008)

Selasa, 05 Februari 2008

Susunan Pengurus KONI JATIM Periode 2006-2010

Susunan kepengurusan KONI Jatim periode 2006-2010 terdiri dari :
Ketua Umum : H Imam Utomo S,

Wakil Ketum I : Drs H Abdul Hamid,

Wakil Ketum II : Dr Ec Fajar Siahaan AK,

Wakil Ketum III/Ketua Harian : H Soekarno Marsaid.

Sekretaris Umum : Dr Ir Edi Indrayana,

Wakil Sekum I : Drs A. Soeharno,

Wakil Sekum II : Drs Bahaudin.

Bendahara : Drs Ahmad Sukardi,

Wakil Bendahara I : Drs Dawam,

Wakil Bendahara II : Drs Kadarusman.

Ketua Bidang Organisasi : Dr Edi Purwinanto Msi,

Wakil Kabid Organisasi : Drs Dudi Harjantoro MM.

Ketua Bidang Binpres : Drs Irmantara Subagyo M Kes,

Wakil Kabid Binpres : Drs Untung Tedjo.

Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran : H Sutjipto S Sos.

Wakil Kabid RenGar : Drs Suprapto.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan : Drs Nurhasan M Kes,

Wakil Kabid Litbang : Dr Suryanto,

Komisi Hukum : Indra Wiragana SH, Dr Dossy Iskandar SH,Mhum. Suprianto SH, Yos Suharto SH, Drs Achmad Budi.

Komisi Penerapan Iptek Olahraga : Dr Ir Edi Indrayana, Dr dr Sunarko Setiawan MS, Dr Budiraharjo, Drs Ahmad Rubaie, Gatot Sutantra SH, Dra Poedyastoeti.

Komisi Pendidikan dan Penataran : Drs Rasio MSi, Drs HM Sudjatmiko, Drs Haruna Sumitro MSi, Fanan Hasanudin BA, Ir Edi Wahyudi.

Komisi Media dan Humas : Drs Suwanto, Fonumero Ziraluo, dra Hj Niniek K Rahadjeng SH, Endro Sulistyo, Arief Sosiawan, Dra Yayuk Sugeng.

Komisi Promosi dan Pemasaran : Drs Agus Sulaksono, Dr Ir Adwin H Suryohadiprojo MBA, Ir Dwi Sucipto, KH Moh Lutfillah Masduqi SE, Drs Eddie Budi Prabowo Apt, Drs H La Nyala Mattaliti, Drs Erwin Basri, Andi Yusuf SH, Hj Liliek Lutfi SH.

Badan Auditor Internal : Drs Tjin Ruang Muis MSI, Drs Imam Buchori MM, Suharto, Ir Daud Yudarana, Drs Agus Mulyono MM.

Komisi Pengprop : Dr HR Ali Badri Zaini, Herlambang Wijaya.

Komisi KONI Kab/kot : Hindarto, Yacob Rusdianto.

(Kami Mohon Maaf jika ada kesalahan penyebutan nama dan gelar)

* PENULIS *

Tak Kendur Tuntut Baori

Imam Minta Atlet Jatim Dikembalikan

SURABAYA - Pernyataan pembalap Wawan Setyobudi agar KONI Jatim menghormati keputusan Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia) tidak melemahkan semangat KONI Jatim. Mereka malah terus mencari terobosan hukum untuk mengembalikan semua atlet yang kini diserahkan ke provinsi lain oleh Baori.

Mereka menilai, putusan yang dikeluarkan institusi itu tidak layak dan tidak cermat. "Terserah jika atlet yang bersangkutan (Wawan Setyobudi, Red) berpendapat pindah karena karirnya tidak jelas di Jatim. Namun, kami lebih memandang hal ini dari sisi hukum," papar Dossy Iskandar, ketua tim Penanganan Keputusan Baori dari KONI Jatim, kemarin (4/2).

Ada tiga pembalap yang dulu dibina Jatim dan kini membela D. I Jogjakarta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII mendatang. Mereka adalah Wawan, Matnur dan Sama’i. Mereka memilih bergabung Jogjakarta karena dalam PON sebelumnya di Palembang mereka ditelantarkan oleh Jatim.

Dossy mengatakan, keputusan Baori yang salah dari sisi hukum harus segera dibenarkan. Alasannya, Baori telah bertindak di luar ketentuan yang telah digariskan. "Baori adalah badan pemutus. Namun, dalam kasus ini, selain memutus, mereka pun menjalankan fungsi mengatur," terangnya.

Dalam hal tersebut, selain menolak permohonan KONI Jatim untuk mengembalikan atlet tersebut ke Jatim, Baori menyerahkan wewenangnya ke pengurus besar (PB) cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan. "Ini yang kami akan ajukan sebagai bukti baru untuk meminta peninjauan kembali terhadap putusan Baori," jelas Dossy

Menurut Dossy, PB juga membuat keputusan yang membahayakan cabornya karena tidak memperhatikan prinsip-prinsip sportivitas olahraga dan terkesan meninggalkan Jatim. "Kami akan menelusuri adanya dugaan pemalsuan data atlet," ujar Dossy.

Terpisah, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo menyatakan akan mengomplain keputusan PB. "Saya juga akan meminta atlet Jatim dikembalikan kepada Jatim," tegasnya. (Sumber: Harian Jawa Pos, 5 Februari 2008)

Belum Tentukan Pengganti Saleh

Surabaya - KONI JATIM hingga kini belum menentukan pengganti Saleh Ismail Mukadar sebagai Ketua Kontingen Jatim untuk PON XVII di Kaltim, Juli 2008 mendatang. "Pekan-pekan ini prioritas KONI menetapkan cabor peserta puslatda. Setelah selesai, baru urusan mencari pengganti Pak Saleh dilakukan, kira-kira bulan depan" jelas Fenumero Ziraluo, Humas KONI JATIM, sabtu (2/2).

Saleh Ismail Mukadar yang telah ditunjuk Ketua Umum KONI JATIM Imam Utomo menjadi Ketua Kontingen Jatim di PON XVII, beberapa waktu lalu, menyatakan mundur. Alasannya, tidak diizinkan pimpinan partainya, PDIP tidak mengizinkan Saleh karena banyak pekerjaan politik yang perlu ditangani, utamanya pemenangan cagub PDIP dalam pilgub 2008. Pelaksanaan pilgub Jatim berhimpitan dengan PON KALTIM. Pilgub direncanakan start (pendaftaran) 6 Mei 2008 dan puncaknya, pemungutan suara 23 Juli 2008. Sementara PON Kaltim direncanakan Juni.

Fenumero Ziraluo menjelaskan, KONI JATIM sebenarnya sudah melirik beberapa nama calon pengganti. Namun pria yang biasa dipanggil Fonzir itu tidak bersedia membukanya. "Urusan pengisian Jabatan ketua Kontingen itu wewenang penuh ketua Umum (Imam Utomo) (Sumber:Surya,3 fEBRUAri 2008)

Jatim Makin Keropos

Surabaya-Surya.
Ancaman kekuatan Jatim di PON XVII Kaltim bakal semakin keropos terus menghantui. Kondisi ini terjadi setelah 13 atlet potensial asal Jatim resmi menjadi milik daerah lain. Mereka antara lain Samai dan Matnur yang pernah merajai balapan di PON XVI di Palembang ini resmi membela tim DI Jogyakarta di PON Kaltim XVII 2008 Mendatang.

Dengan hengkangnya 13 atlet ini, berarti sudah 27 atlet jatim yang menjadi milik daerah lain. Sebanyak 14 atlet lainnya telah menjadi milik daerah lain setahun lalu. Mereka semuanya juga merupakan atlet peraih medali PON Palembang sekaligus atlet pelatnas. Kepindahan mereka saat itu sempat dihadang KONI JATIM hingga akhirnya dibawa ke majelis arbitrase. Hasilnya, majelis arbitrase menyatakan mutasi mereka sah.

Wajar bila Jatim kelabakan. "Kami akan protes, minta agar mereka dikembalikan ke Jatim," kata Imam Utomo, Ketua Umum KONI JATIM usai rapat konsultasi di KONI JATIM, senin (4/2)

KONI JATIM telah membentuk tim dengan tugas menarik kembali para atlet. Tim yang diketuai Dosy Iskandar ini dalam waktu dekat akan menggugat pengurus pusat (PP) atau pengurus besar (PB) masing-masing cabor, yang mengesahkan perpindahan para atlet itu. "Kami beranggapan, sampai sekarang mereka masih sah milik Jatim," Kata Dosy.

Sengketa kepindahan itu sudah berlangsung sejak awal 2007 lalu. Total atlet asal Jatim yang bersengketa saat iut ada 27 orang. Sebanyak 14 orang mutasinya bisa diterima atau disahkan majelis arbitrase. Sementara 13 atlet lainnya ditolak dengan alasan majelis arbitrase tidak berwenang menyelesaikan lantaran kasus itu telah muncul sebelum lembaga arbitrase terbentuk. Penyelesaian kasus sengketa kemudian diserahkan pada mekanisme lama, yaitu pada induk organisasi masing-masing cabor. Misalnya sengketa mutasi atlet balap sepeda diserahkan kepada PB ISSI. Belakang diketahui, PB masing-masing cabor itu meloloskan 13 atlet Jatim tanpa sepengetahuan, apalagi melakukan dengan jatim (Sumber : Harian Surya, 5 Februari 2008)

Daftar Atlet Jatim yang pindah:
1. Samai --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
2. Mat Nur --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
3. Wawan Setyobudi --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
4. Projo Waseso --> Balap Sepeda --> Kaltim
5. G. Sulistiyono --> Balap Sepeda --> Kaltim
6. Reno Yudo --> Balap Sepeda --> DKI
7. Priyo Susanto --> Balap Sepeda --> DKI
8. Fitri Parinding --> Squash --> Kaltim
9. Toni Firmansyah --> Panjat Tebing --> Banten
10. Sukobudiarto --> Panjat Tebing --> Banten
11. Agus Hariyanti --> Terbang Layang --> Kaltim
12. Ismoyo --> Terbang Layang --> Kaltim

Senin, 04 Februari 2008

Puslatda Basket Minta Waktu

Untuk Berlatih Setiap Hari SURABAYA - Tuntutan KONI Jatim coba ditawar Puslatda Basket pria Jatim. Mereka meminta waktu hingga 18 Februari mendatang untuk bisa mengadakan latihan setiap hari. "Final Kobatama akan digelar pada 17 Februari. Setelah itu, baru kami bisa mengumpulkan semua atlet untuk berlatih setiap hari," kata pelatih Puslatda Basket Jatim Rendi Yuwono Sabtu (2/2).

KONI Jatim menuntut puslatda basket berlatih setiap hari setelah mereka memantau langsung pelaksanaan program sentralisasi puslatda basket Jumat (1/2). Selama ini, puslatda basket pria hanya berlatih empat kali seminggu. Menurut Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo, hal itu sangat kurang karena basket merupakan cabang olahraga (cabor) yang memerlukan banyak latihan untuk memaksimalkan kerja sama antarpemain.

Selain itu, dengan durasi pertandingan yang cukup lama 4 x 10 menit, kemampuan fisik pemain yang prima sangat diperlukan. Kendala tidak mungkinnya puslatda basket berlatih tiap hari adalah hampir semua pemain masih membela klubnya dalam Indonesian Basketball League (IBL) 2008 dan Kompetisi Bola Basket Mahasiswa (Kobatama).

Ada dua pemain yang membela Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights. Mereka adalah Sandy Febriansyakh dan I Gusti Lanang Chandra. Tiga pemain lain memperkuat Bima Sakti Malang di IBL. Mereka adalah Dimas Aryo, Made Indra, dan Gibsona Firgian. Selain itu, ada 11 pemain yang bermain di ajang kompetisi Kobatama. Lima pemain tergabung di Klub Halim Kediri, dua pemain di Klub Pasific Caesar Surabaya. Selebihnya, ada 4 pemain yang tergabung di Klub Go Skate.

Enam pemain yang bermain di Kobatama kini tidak lagi harus memperkuat timnya. Sebab, Pasific Caesar dan klub Go Skate gagal melaju ke babak empat besar. Hanya lima pemain dari Halim Kediri yang harus berlaga hingga 17 Februari. "Mereka kini telah rutin kembali berlatih bersama kami," ujar Rendi.

Dia menambahkan, satu pemain yang memperkuat CLS Knights, yakni Mario Marmoto, juga bisa berkonsentrasi membela puslatda basket. "Tidak masalah sebenarnya jika harus terkendala seperti ini, latihan kami tetap maksimal," lanjutnya.

Lima pemain lain yang masih memperkuat IBL belum bisa berkonsentrasi berlatih bersama puslatda. Sebab, mereka harus membela klubnya di ajang yang baru memasuki putaran I seri II. Padahal, babak reguler IBL akan dihelat hingga pertengahan Maret. "Untuk pemain yang tergabung bersma klub peserta IBL, kami akan izinkan memperkuat timnya jika mereka diperlukan," imbuh Rendi. (Sumber : Jawa Pos, 4 Februari 2008)

Kamis, 31 Januari 2008

Yakini Slamet Dapat Emas

SURABAYA - Optimisme baru menyelimuti kubu puslatda atletik. Bukan karena raihan sembilan medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Junior Hot Sprint, namun itu disebabkan salah seorang atletnya, Slamet Santoso, mampu menembus limit PON dalam even di Jogjakarta, 17-19 Januari lalu.

Anak asuh Sugeng Jatmiko itu mampu mencatat lompatan 7,16 meter. Sedangkan limit PON XVII Kaltim adalah 7,00. Dia merupakan satu-satunya atlet Jatim yang lolos limit PON dan kini menduduki peringkat dua nasional di bawah Donny Susanto asal Jawa Barat. Wakil Indonesia dalam SEA Games XXIV Thailand tersebut memiliki rekor lompatan 7,45 meter dalam even antar bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut.

Ketua Komisi Pelatih Puslatda Atletik Jatim Purwadi optimistis bahwa Slamet bisa meraih medali emas di PON yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Meski, itu merupakan ajang antar atlet provinsi pertama bagi Slamet. "PON sangat berbeda dengan even lain. Di ajang ini, atlet yang tidak dijagokan sangat mungkin bisa mengalahkan atlet unggulan," papar pria yang melatih atlet Jatim proyeksi PON sejak 1993 tersebut.

Purwadi memprediksi, saingan terberat Slamet, Donny Susanto, akan memiliki beban mental yang berat dalam PON mendatang. Dia akan terbebani dengan predikat atlet nasional di SEA Games yang gagal meraih medali. "Hanya atlet bermental baja yang akan mampu mengatasi beratnya beban mental. Selain itu, atlet-atlet muda akan bersaing untuk membuktikan diri lebih baik daripada dia," tuturnya.

Purwadi menegaskan bahwa menang di SEA Games akan jadi kebanggaan bagi Donny. Tapi, jika menang di PON XVII, orang menganggapnya sudah biasa. Namun, jika kalah, predikat dia sebagai atlet pelatnas akan dipertanyakan.

Selain itu, catatan grafik prestasi Slamet terus menanjak di usianya yang baru 20 tahun. Ketika awal datang ke puslatda, catatan jarak lompatannya hanya berkisar 6,40 meter. Namun, beberapa bulan berlatih, atlet yang terpantau lewat ajang Jatim Open di Sidoarjo itu mampu menembus lompatan 6,89 meter.

Terbukti, satu minggu sebelum kejurnas dalam latihan dia mampu menembus limit PON XVII. Setelah itu, dia bahkan mencatat hasil gemilang di ajang penentuan," lanjutnya. Purwadi mengaku memperjuangkan agar KONI Jatim menyediakan kuota untuk memberangkatkan atlet asal Jombang tersebut dalam PON. Menurut dia, yang diraih Slamet itu adalah hasil kerja keras atlet bersama tim pelatih. (Sumber: Jawa Pos, 31 Januari 2008)

Rabu, 30 Januari 2008

Imam Utomo Optimis JATIM Meraih Prestasi Baik di PON KALTIM 2008

Optimisme Ketua Umum Koni Jatim yang juga Gubernur Jatim ini bukan asal bicara. Menurutnya, hasil ini merupakan modal yang cukup bagi team JATIM untuk bersaing dengan Propinsi lain dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat JATIM.

Dengan modal 140 medali emas di kejurnas, kita dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat JATIM pada PON XVII di KALTIM, ujar Imam dengan nada yang cukup optimis, pada saat penyerahan bonus bagi atlet dan pelatih JATIM yang meraih medali pada Sea Games di Thailand di Gedung Suhartatik KONI JATIM.

Saya cukup yakin diarena PON XVII nanti para atlet bisa meraih medali emas. Terlebih para atlet telah menjalani PUSLATDA JATIM dengan penuh semangat.

Chrismayanto-Priscillia Teratas

Promdeg Tenis Pria Beres SURABAYA -

Lengkap sudah komposisi Tim Tenis Jatim yang dipersiapkan untuk PON XVII/2008 di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam lanjutan seleksi promosi dan degradasi (promdeg) kemarin (28/1), Seno Baskoro dan Chrismayanto memastikan diri masuk puslatda.

Keduanya akan bergabung bersama Bonit Wiryawan dan Andery Setyawanto yang sudah dipastikan menjadi petenis utama pria dalam pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim 100.
Di sektor wanita, yang mendapat tiket adalah Febri Joana dan Priscillia Anggraeni.

Seno merupakan muka baru di tim tenis Jatim. Dia lolos setelah berhasil mengumpulkan empat kemenangan dari enam pertandingan. Sedangkan Chrismayanto selalu menang dalam enam pertandingan yang dilakoninya.

Di sektor wanita, sekalipun Febri dan Priscillia sudah dipastikan lolos sehari sebelumnya, pertandingan lanjutan kemarin di Lapangan Kodam V/Brawijaya tetap berlangsung menarik. Sebab, pertandingan tersebut dilakukan untuk menentukan petenis yang menjadi sparring partner bagi tim tenis Jatim.

Kejutan pun terjadi di sektor wanita. Petenis penghuni puslatda Patricia Soesilo harus angkat koper. Itu terjadi karena dia hanya mengumpulkan tiga poin dari delapan pertandingan. Dalam pertandingan terakhir kemarin, dia kalah dari Priscillia Anggraeni 1-8.

Kejutan lainnya adalah dua kemenangan yang ditorehkan Priscillia dalam pertandingan lanjutan kemarin. Selain menang lawan Patricia, Priscillia menang atas pesaingnya utamanya, Febri Joana, 9-7. Dengan begitu, dia tak terkalahkan dalam delapan pertandingan.

"Bisa menang dan masuk puslatda tentu menjadi kegembiraan bagi saya. Tapi, masih banyak yang harus saya perbaiki dalam permainan saya," kata Priscillia kemarin.

Setelah selesai mengadakan promdeg, kini Pengprov Pelti Jatim akan mengatur program latihan bagi para atletnya. Sebab, beberapa petenis Jatim masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Mereka adalah Febri Joana, Seno Baskoro, dan Aditya Tegar.

Bahkan, Febri Joana mengaku tidak mendapat rekomendasi dari kampusnya, Universitas Surabaya (Ubaya). "Keduanya harus berjalan seiring. Prinsipnya, prestasi olahraga maksimal, tapi pendidikan juga berjalan dengan baik," papar Tri Swasono, manajer tim tenis Jatim.

Sepanjang promdeg yang dilaksanakan pada 25-28 Januari, Pelti Jatim telah menjaring delapan petenis yang terdiri atas empat pria dan empat wanita. Dua peringkat teratas lolos sebagai atlet puslatda. Sedangkan peringkat ketiga dan keempat menjadi sparring partner bagi atlet puslatda. Kuota atlet untuk tim tenis Jatim adalah sebanyak delapan atlet yang terdiri atas empat pria dan empat wanita. (sumber : Harian JawaPos, tgl 29 Januari 2008)


Hasil Akhir Promdeg Tenis Jatim Pria :
1. Chrismayanto 6 main 6 menang
2. Seno Baskoro 6 5
3. Aditya Tegar 6 4
4. Warman Yudha 6 2

Wanita :
1. Priscillia Anggraeni 8 8
2. Febri Joana 8 7
3. Dwi Aryana 8 6
4. Juan Rosalia 8 4

Selasa, 29 Januari 2008

Saleh Optimistis Menang

SURABAYA - Langkah taktis dilakukan Saleh Mukadar, ketua umum KONI Surabaya, dalam menghadapi uji material Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Kamis (31/1) lusa.

Pria kelahiran 25 Desember 1963 itu telah menyiapkan empat pengacara. Mereka adalah Satya Avinanto (pakar hukum Tata Negara UI), John Perez (ahli administrasi negara), Hesty Amir Wulan (Komnas HAM), dan Umbu S. Samapati. Mereka akan berusaha menggagalkan pemberlakuan UU No. 03 Tahun 2005 tentang SKN. "Kita berpeluang menang," kata Saleh kemarin (28/1) di Surabaya.

Dia juga berani mengatakan bahwa 99,9 % dirinya akan memenangi uji material nanti. "Pada 2005, kita juga menang ketika uji material tentang Sistem Jaminan Sosial," ujarnya. Uji material UU SKN nanti akan menjadi penentuan bagi Saleh terkait dengan posisi rangkapnya sebagai ketua umum KONI Surabaya dan ketua Komisi E DPRD Jatim. Jika Saleh menang, dia bisa tetap menjabat sebagai ketua umum KONI Surabaya. Namun, jika gagal, dia harus lengser dari kedudukannya. Sebab, dalam UU tersebut, disebutkan bahwa pejabat publik tidak boleh menduduki posisi dalam kepengurusan induk olahraga. (sumber: Harian Jawa Pos, 29 Januari 2008)