# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Selasa, 18 Maret 2008

Jatim Tuntut Perbaikan Sarana

SURABAYA - Fasilitas PON XVII Kaltim yang minim membuat waswas daerah peserta. Salah satunya, Jatim yang memprediksi akan kesulitan membawa peralatan beberapa cabang olahraga (cabor) dalam even yang diadakan di tujuh lokasi itu. "Kami akan membawa banyak peralatan untuk cabor paralayang, layar, dan selam," kata Sutjipto, pengurus KONI Jatim yang bertanggung jawab atas akomodasi atlet dan peralatan cabor.

Untuk cabor layar saja, Jatim akan membawa peralatan sebanyak empat peti kemas. Belum lagi cabor paralayang dan selam yang kira-kira akan membawa peralatan sebanyak 3-4 peti kemas. Padahal, lomba di tiga cabor tersebut diadakan di Pulau Derawan, daerah di sekitar Kota Tanjung Redeup.

"Membawa barang-barang yang cukup berat dan banyak dengan kontainer dari Balikpapan menuju venue di Tanjung Redeup hanya bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih dari 24 jam," lanjutnya.

Sebenarnya, Jatim membawa lebih banyak peralatan lagi. Cabor dayung akan membawa peralatan yang dimuat dalam dua truk besar. Cabor panahan dan menembak dikabarkan juga ingin membawa peralatan masing-masing sebanyak satu peti kemas.

Terakhir tim dari KONI Jatim memantau pada akhir Februari lalu, menurut Sutjipto, memang ada bandara. Namun, landasannya kecil dan hanya bisa dipakai mendarat untuk pesawat berukuran kecil. Jalan darat pun menurut dia sangat memprihatinkan. "Dengan mobil sejenis van saja, kami sulit melewati jalur darat sepanjang lebih dari 60 kilometer yang tak beraspal," imbuh dia yang juga ketua Perencanaan Program dan Anggaran KONI Jatim.

Jalan itu, lanjut Sutjipto, tidak mungkin dilewati oleh kontainer. Perjuangan tidak berhenti di situ. Dari Tanjung Redeup, cabor selam, layar, dan voli pantai juga harus melanjutkan perjalanan ke Tanjung Batu sekitar 20 menit dengan perjalanan darat.

Bahkan, tiga cabor tersebut harus kembali menuju lokasi pertandingan di Pulau Derawan selama 45 menit perjalanan dengan boat. "Itu memang memerlukan perjuangan ekstra dari kontingen kami," ujarnya. Dia menyatakan akan menuntut agar PB PON mengaspal jalur sepanjang 60 kilometer yang masih rusak tersebut. Itu akan disampaikan dalam rapat dengan PB PON pada Mei nanti.

Namun, kabarnya, PB PON akan mengusahakan alternatif penyelesaian masalah. Dikabarkan, mereka akan menyewa tenaga ahli untuk menurunkan barang-barang bawaan kontingen di tengah laut di dekat Pulau Derawan. "Biaya sewa tenaga ahli harus berada di luar tanggung jawab kami," tegas Sutjipto. (Sumber:JawaPos,18 Maret 2008)

Tidak ada komentar: