# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Selasa, 27 Mei 2008

Tarik Ulur KONI-PASI Jatim

SIDOARJO - Rencana Binpres KONI Jatim menghapus nomor estafet 4 x 100 meter dari tim atletik Jatim ditentang oleh Pengprov PASI Jatim. Sebab, nomor itu dinilai punya potensi besar untuk merebut medali pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur (Kaltim).

Di nomor 4 x 100 meter wanita, dua atlet Jatim dipanggil ke pelatnas. Mereka adalah Tri Setyo Utami dan Serafi Anelis. Selain nomor perorangan, keduanya tergabung dalam nomor estafet 4 x 100 meter wanita. Bahkan, rencananya, PB PASI memanggil tambahan seorang atlet Jatim memperkuat estafet, yakni Indah Lisa. Itu adalah bukti bahwa Jatim bisa bersaing pada nomor tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Pengprov PASI menilai bahwa rencana KONI Jatim sebagai keanehan. Nasib serupa dialami nomor 4 x 100 meter pria Jatim.

"Ada apa dengan Binpres KONI Jatim? Kok ngotot berencana menghapus nomor ini? Padahal, mereka punya peluang bawa pulang medali. Kenapa tidak sekalian semua nomor dicoret saja?" keluh Henny Maspaitela, pelatih tim atletik Jatim, kemarin (26/5).

Dia menambahkan, catatan waktu yang dicapai nomor estafet cukup bersaing di Jatim Open lalu. Begitu pula hasil yang dicapai dalam beberapa latihan di pemusatan latihan daerah (puslatda) atletik setelah Jatim Open lalu.

Pada Jatim Open lalu, di nomor 4 x 100 meter wanita, Jatim menurunkan Serafi, Tri Setyo, Indah Lisa, dan Rina Rindawati. Mereka finis di urutan pertama dengan catatan waktu 48,02 detik. Dalam beberapa latihan, catatan waktu mereka kian membaik.

Begitu pula di nomor 4 x 100 meter pria. Pada Jatim Open, PASI Jatim menerjunkan Sukari, Apip Dwi, Ali Wardana, dan Rusli. Mereka pun berada di urutan pertama dengan catatan waktu 41,61 detik.

Ketua Harian KONI Jatim Soekarno Marsaid menyatakan, cabang-cabang olahraga puslatda tak perlu khawatir dengan masalah pengurangan kuota atlet tersebut. Sebab, payung organisasi olahraga tertinggi di Jatim itu tidak akan melakukan pemangkasan yang terlalu besar terhadap kuota atlet. "Tenang saja, mungkin hanya satu atau dua orang. Namun, itu masih menunggu keputusan ketua KONI Jatim nanti," terangnya.

Pemangkasan itu berkaitan dengan kendala dana yang dialami KONI Jatim dalam membiayai akomodasi, konsumsi, dan transportasi kontingen Jatim di PON. Kini, ada 51 cabang olahraga yang rencananya diberangkatkan KONI Jatim ke PON yang akan diadakan di tujuh kota/kabupaten di Kaltim. Untuk sementara, puslatda di semua cabor beranggota 606 atlet.

Menurut Soekarno, idealnya ada sekitar 650 orang yang diberangkatkan KONI Jatim ke PON. Jumlah itu sudah termasuk atlet dan ofisial. Seperti diketahui, dalam satu kontingen, jumlah pelatih dan ofisial tak boleh lebih dari setengah jumlah atlet.

"Hal ini juga pasti dilakukan KONI-KONI daerah lain karena mereka juga mengalami kendala anggaran dana," ujarnya.

Namun, jika pencoretan dilakukan kepada atlet di cabang olahraga nomor estafet, sepertinya kurang relevan dengan masalah penghematan dana. Sebab, semua atlet akan bertanding di nomor lain, kecuali Ali Wardana di nomor estafet 4 x 100 meter pria. (Sumber:Jawapos,Selasa, 27 Mei 2008)

Tidak ada komentar: