# INFO #

AYO INDONESIA PASTI BISA JUARA UMUM SEA GAMES 2011

Selasa, 18 Maret 2008

Edi Zakaria, Pelari Andalan Jatim pada PON XVII/2008

Kegembiraan terpancar pada wajah Edi Zakaria. Pelari andalan Jatim di nomor 110 meter gawang pria itu hampir tidak percaya dirinya masih bisa melalui lomba Jatim Open dengan mulus di Gelora Delta, Sidoarjo. Catatan waktu yang dibukukan memang belum begitu bagus. Namun, catatan 14,46 detik sudah cukup bagi dirinya untuk modal awal menghadapi PON XVII. Catatan waktu tersebut masih kalah oleh catatan waktu dia sebelumnya. Rekannya sesama atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100, Rusli, masih di bawah dia. Yakni, menempati posisi kedua dengan catatan waktu 14,80.

Kalau melihat track record Edi, catatan waktu yang dibukukan dalam Jatim Open 2008 masih kalah oleh dua rekornya dalam lari 110 meter gawang pria. Kali pertama adalah rekor nasional di Olimpiade Athena dengan catatan waktu 14,11 detik. Kemudian, rekor PON XVI dengan catatan waktu 14,16 detik.Catatan waktu di Jatim Open itu dianggap sebagai comeback dirinya dalam kejuaraan tingkat nasional. Sebab, sudah setahun pria kelahiran Kediri, 18 November 1983, tersebut absen dari kejuaraan tingkat nasional.

Terakhir adalah Jatim Open tahun lalu.Edi terpaksa absen dari lintasan atletik karena cedera yang dialami. "Seminggu sebelum Pra-PON di Jakarta, saya kecelakaan dan kaki kiri saya cedera. Akibatnya, persiapan selama delapan bulan untuk Pra-PON melayang sia-sia," ungkapnya.Sebenarnya, pemulihan cedera tidak memakan waktu lama. Dia hanya butuh waktu sebulan hingga lukanya kering karena ada delapan jahitan di lutut kirinya. Tapi, pola latihan harus diubah sejak awal lagi, sehingga banyak kesempatan lomba yang terlewatkan, termasuk SEA Games di Thailand."Saat itu, rasanya benar-benar menusuk hati. Banyak momen penting yang terpaksa terlewatkan. Tapi, itu bukan yang terberat kok," ujar suami Fauziah Ingganingrum tersebut.

Cedera yang dialami pada September tahun lalu bukanlah cedera kali pertama bagi dirinya. Terhitung sudah tiga kali dia mengalami cedera yang lumayan parah dan membuatnya istirahat panjang. Anehnya, cedera itu selalu diakibatkan oleh kecelakaan saat bersepeda motor. "Saya heran. Kalau cedera, kok selalu kaki kiri saya. Dan yang paling parah adalah ketika cedera pada 2003. Saat itu, jari kelingking kaki kiri saya patah. Bahkan, pelatih saya sempat mengatakan bahwa saya sudah tidak bisa lari kencang," kata Edi mengenang.Menghadapi kenyataan tersebut, pria penghobi otomotif itu tetap yakin masih bisa berlari kencang dan menggapai juara di berbagai lomba.

Ternyata, berkat keyakinan serta kerja kerasnya melalui latihan, Edi pun akhirnya tetap eksis.Kini, anak bungsu di antara lima bersaudara itu sedang fokus meraih hasil maksimal di PON XVII/2008. Dia yakin, meski saat ini catatan waktunya masih berkisar 14,46 detik, pada PON XVII nanti pasti lebih baik."Kesempatan untuk terus memperbaiki waktu saya masih ada. Saya berharap PON XVII nanti berada pada performa puncak dan kembali membawa pulang emas untuk Jatim," tegasnya. (Sumber:Jawapos, 18 Maret 2008)

Tidak ada komentar: