SURABAYA - Pengurus tujuh cabang olahraga (cabor) non-puslatda akhirnya benar-benar lega. Dalam rapat konsultasi dengan Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo kemarin (25/2), mereka dipastikan berangkat ke PON XVII. Tujuh cabor tersebut adalah sepak takraw, tinju, anggar, catur, renang indah, basket wanita, dan voli pantai.
Namun, tujuh cabor itu juga tidak bisa berleha-leha selama di PON nanti. Imam membebani mereka dengan target medali emas. Dari hasil konsultasi kemarin, target cabor basket dinaikkan dari satu menjadi dua emas. "Kami yakin bisa memenuhi target tambahan dari ketua (Imam Utomo, Red) di bagian wanita," kata Wakil Ketua Perbasi Jatim Ridwan Prayogo
Dia menambahkan, persiapan yang dilakukan timnya sudah maksimal. Bahkan, sebelum KONI mengizinkan memberikan kuota, pihaknya sudah membentuk tim dari hasil seleksi. "Besok kami akan rapat untuk menentukan pelatih yang akan menangani 12 pemain wanita tersebut," jelas Ridwan.
Tinju juga demikian. Petinju Timotius, Dimas Adi Saputra, dan Ali Imron dibebani target satu emas. Ketua Umum Pengprov Pertina Jatim Sahat Simanjuntak mengatakan, keputusan Imam memang tepat. Sebab, kegagalan para petinjunya dalam Pra-PON di Bengkalis tahun lalu terjadi hanya karena salah komunikasi antara pengurus dan pelatih.
"Pelatih dan petinju saat itu hanya berjuang di Pra-PON dengan semangat ingin merebut tiket PON, tidak menjadi juara," lanjutnya. Namun, KONI ternyata mensyaratkan medali emas kejurnas untuk bisa masuk puslatda. "Ke depan, kesalahan tersebut tidak akan ada lagi. Kami optimistis bisa meraih emas," tandas Sahat. Soal dari mana emas didapat, Sahat tidak menyebutkan.
Beban berat juga harus ditanggung cabor sepak takraw. Peraih medali perak di Pra-PON itu harus merebut dua emas di PON. Mereka dijatah kuota sembilan atlet oleh KONI Jatim. "Kami optimistis, yang paling berpeluang adalah nomor beregu pria dan wanita," ungkap Sekretaris Umum Pengprov PTSI Jatim Widjil Saptadi.
Sedangkan catur ditarget dua medali emas dari lima atlet yang akan diberangkatkan ke PON. Voli pantai juga ditarget dua emas dari nomor pria dan wanita. Sedangkan anggar dan renang indah hanya ditargetkan satu emas.
Di akhir sesi konsultasi, Imam mengingatkan agar cabor-cabor yang diberi kuota tidak main-main dengan tanggung jawabnya. "Mei kita akan adakan evaluasi. Yang tidak layak berangkat akan ditinggal," tegasnya. (Sumber:JawaPos,26 Feb 2008)
# INFO #
Selasa, 26 Februari 2008
PON Kaltim Terancam Di Pindah
Jakarta - Hal itu dikatakan oleh Muharram Sekretaris Menegpora dihadapan para Wartawan di Gedung Menegpora (Senin,25/2/2008). Muharram mengatakan bahwa hasil rapat Komisi X DPR RI menghasilkan, Panitia PON XVII Kaltim harus segera merampungkan pembangunan berbagai sarana olahraga yang hingga kini belum juga selesai. Jika sampai batas waktu yang dideadline Pemerintah yaitu bulan April belum juga selesai maka pelaksanaan PON akan dipindah.
Sementara itu, menurut Hermain Okol (Wakil Ketua Harian PB PON) dengan nada optimis mengatakan bahwa Ada tiga venue yang masih memprihatinkan, itu dari squash, menembak dan dayung. Tapi ada keyakinan dari pembicaraan dengan koordinator di lapangan kalau itu bisa diselesaikan pada waktunya. Mungkin April atau Mei akan selesai,
Sementara itu, menurut Hermain Okol (Wakil Ketua Harian PB PON) dengan nada optimis mengatakan bahwa Ada tiga venue yang masih memprihatinkan, itu dari squash, menembak dan dayung. Tapi ada keyakinan dari pembicaraan dengan koordinator di lapangan kalau itu bisa diselesaikan pada waktunya. Mungkin April atau Mei akan selesai,
Senin, 25 Februari 2008
Kekalahan Saleh
Gugatan Saleh Mukadar pada Mahkamah Konstitusi akhirnya kalah, jika dilihat gugatan Saleh Mukadar cukup logis, mengapa ??
Karena, kenapa yang dilarang rangkap jabatan hanya pejabat yang menjabat Pengurus KONI Pusat/Kota/Kabupaten tetapi yang menjabat Pengurus Cabang Olahraga di perbolehkan ??
Ini jelas sangat tidak adil, pemerintah setengah-setengah dalam menetapkan peraturan, Jika satu yang dilarang (Pengurus KONI) juga harus dilarang dong (Pengurus Cabang Olahraga)....
Aturan tersebut sebetulnya cukup baik yaitu melarang pejabat publik melakukan rangkap jabatan karena di Indonesia sudah "jamak" bahwa pejabat yang menjabat suatu organisasi dapat memanfaatkan jabatan tersebut untuk kepentingan Politik, seperti : Pemilihan Pilkada, dll..
Tapi sayang kenapa yang dilarang hanya di KONI seharusnya rangkap jabatan juga dilarang di cabang olahraga..
Karena, kenapa yang dilarang rangkap jabatan hanya pejabat yang menjabat Pengurus KONI Pusat/Kota/Kabupaten tetapi yang menjabat Pengurus Cabang Olahraga di perbolehkan ??
Ini jelas sangat tidak adil, pemerintah setengah-setengah dalam menetapkan peraturan, Jika satu yang dilarang (Pengurus KONI) juga harus dilarang dong (Pengurus Cabang Olahraga)....
Aturan tersebut sebetulnya cukup baik yaitu melarang pejabat publik melakukan rangkap jabatan karena di Indonesia sudah "jamak" bahwa pejabat yang menjabat suatu organisasi dapat memanfaatkan jabatan tersebut untuk kepentingan Politik, seperti : Pemilihan Pilkada, dll..
Tapi sayang kenapa yang dilarang hanya di KONI seharusnya rangkap jabatan juga dilarang di cabang olahraga..
Jumat, 22 Februari 2008
JAtim Siaga bulan Juli
Hal tersebut ditegaskan Soekarno Marsaid yang merupakan Ketua Harian KONI JATIM, menurutnya untuk sementara, semua harus mengacu pada jadwal awal karena kemungkinan besar PON tetap diadakan pada Juli 2008. Sebab, keputusan waktu penyelenggaraan itu dibuat berdasar hasil keputusan rapat paripurna nasional (Raparnas) di Bali pada 2005.
Kala itu, semua wakil KONI dan PB PON sepakat bahwa PON yang awalnya akan diadakan pada Maret dipastikan dilaksanakan pada Juli 2008."Tidak mudah untuk mengubah apa yang sudah diputuskan di Raparnas. Bahkan, dari hasil kontak saya dengan pengurus KONI daerah lain se-Jawa dan Bali, semua menegaskan tetap berpegang teguh pada apa yang sudah diputuskan di Raparnas.
Karena itu, dia mengimbau seluruh (cabor) dipersiapkan untuk berlaga di PON agar tidak terpengaruh isu mundurnya pelaksanaan PON. "Cabor harus tetap fokus untuk menyiapkan atletnya bertanding pada Juli 2008. Latihan harus digelar sebagaimana mestinya," ujarnya.
Kala itu, semua wakil KONI dan PB PON sepakat bahwa PON yang awalnya akan diadakan pada Maret dipastikan dilaksanakan pada Juli 2008."Tidak mudah untuk mengubah apa yang sudah diputuskan di Raparnas. Bahkan, dari hasil kontak saya dengan pengurus KONI daerah lain se-Jawa dan Bali, semua menegaskan tetap berpegang teguh pada apa yang sudah diputuskan di Raparnas.
Karena itu, dia mengimbau seluruh (cabor) dipersiapkan untuk berlaga di PON agar tidak terpengaruh isu mundurnya pelaksanaan PON. "Cabor harus tetap fokus untuk menyiapkan atletnya bertanding pada Juli 2008. Latihan harus digelar sebagaimana mestinya," ujarnya.
Saleh Mukadar Kalah
Gugatan yang dilakukan Saleh Ismail Mukadar yang juga Ketua Umum KONI Surabaya dan Ketua Komisi E DPRD JATIM akhirnya gagal.
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan atas pengujian UU 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) terhadap UUD 1945, yang melarang rangkap jabatan bagi para pengurus KONI.
"Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berkesimpulan bahwa permohonan pemohon tidak beralasan; bahwa ketentuan pasala 40 UU SKN tidak bertentangan pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945. Dengan demikian permohonan pemohon harus dinyatakan ditolak," kata Ketua Majelis Jimly Asshiddiqie dalam persidangan di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (22/2/2008)
Menuruh Soleh yang merupakan Kuasa Hukum Pemohon, mengatakan bahwa kliennya akan tetap menjabat sebagai Ketua KONI Surabaya sebagai aksi protes terhadap UU yang diskriminatif tersebut.
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan atas pengujian UU 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) terhadap UUD 1945, yang melarang rangkap jabatan bagi para pengurus KONI.
"Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berkesimpulan bahwa permohonan pemohon tidak beralasan; bahwa ketentuan pasala 40 UU SKN tidak bertentangan pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945. Dengan demikian permohonan pemohon harus dinyatakan ditolak," kata Ketua Majelis Jimly Asshiddiqie dalam persidangan di MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (22/2/2008)
Menuruh Soleh yang merupakan Kuasa Hukum Pemohon, mengatakan bahwa kliennya akan tetap menjabat sebagai Ketua KONI Surabaya sebagai aksi protes terhadap UU yang diskriminatif tersebut.
Selasa, 19 Februari 2008
PON DIUNDUR Part 2 ??
perkiraan itu makin kuat seiring pernyataan Menteri Pemuda Dan Olahraga Bpk. Adhyaksa Dault "Melihat situasi yang berkembang, besar kemungkinan PON akan mundur. Sebab, penyelenggaraannya juga tidak bisa dipaksakan berbarengan dengan sejumlah agenda yang sangat penting," ujarnya saat ditemui di acara Jawa Pos Liga Djarum Fair Play Awards di Hotel Sheraton Surabaya pada Minggu (17/2) lalu.
bahkan adhyaksa mengatakan bahwa waktu yang paling realistis untuk digulirkannya ajang empat tahun sekali itu adalah November. Karena jika dilangsungkan Juli, PON dikhawatirkan akan kental dengan pengaruh pilkada yang proses hingga pelantikannya dijadwalkan beres pada 25 Juni. Tapi, jika pihak aparat keamanan dan panitia lokal berani menjamin keamanan para peserta PON XVII, adhyaksa mempersilahkan PON berlangsung sesuai dengan jadwal yaitu bulan Juli.
Pernyataan Menpora ini langsung ditanggapi Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo. Dia Mengatakan bahwa Jatim akan rugi hingga 10 Miliar / sekitar 2,5 miliar perbulan jika betul PON jadi diundur.
bahkan adhyaksa mengatakan bahwa waktu yang paling realistis untuk digulirkannya ajang empat tahun sekali itu adalah November. Karena jika dilangsungkan Juli, PON dikhawatirkan akan kental dengan pengaruh pilkada yang proses hingga pelantikannya dijadwalkan beres pada 25 Juni. Tapi, jika pihak aparat keamanan dan panitia lokal berani menjamin keamanan para peserta PON XVII, adhyaksa mempersilahkan PON berlangsung sesuai dengan jadwal yaitu bulan Juli.
Pernyataan Menpora ini langsung ditanggapi Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo. Dia Mengatakan bahwa Jatim akan rugi hingga 10 Miliar / sekitar 2,5 miliar perbulan jika betul PON jadi diundur.
Kamis, 14 Februari 2008
PON DIUNDUR ??
Pernyataan itu kembali mencuat setelah PB PON KALTIM menyatakan tidak siap. Jika dicermati, pernyataan tersebut sangat ironis karena panitia seharusnya sudah siap terlebih pelaksanaan PON tinggal beberapa bulan lagi.
Tidak bisa dibayangkan jika pelaksanaan PON mundur, daerah-daerah akan mengalami kerugian yang cukup besar, seperti yang dialami team Jatim, yaitu rugi tiap bulan sebesar Rp 2,5 miliar. Sebuah kerugian yang cukup besar, karena dengan uang sebesar tersebut bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan.
Menegpora dalam hal ini Bpk. Adhyaksa Dault harus berani menekan PB PON KALTIM agar pelaksanaan PON Kaltim tidak mundur.
Jika alasan yang diberikan PB PON KALTIM karena bertabrakan dengan PILKADA di Kaltim dan pengurus intinya ikut bertarung di Pilkada, seharusnya hal tersebut bisa di pisahkan antara Olahraga dengan kegiatan Politik. Atau para pejabat tersebut (Red:Pengurus) yang ikut pilkada harus mundur dari kepengurusan PB PON atau kalau ditidak mau mundur. Harus menunjuk Pelaksana Harian PON agar pelaksanaan PON tidak mundur.
Tidak bisa dibayangkan jika pelaksanaan PON mundur, daerah-daerah akan mengalami kerugian yang cukup besar, seperti yang dialami team Jatim, yaitu rugi tiap bulan sebesar Rp 2,5 miliar. Sebuah kerugian yang cukup besar, karena dengan uang sebesar tersebut bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan.
Menegpora dalam hal ini Bpk. Adhyaksa Dault harus berani menekan PB PON KALTIM agar pelaksanaan PON Kaltim tidak mundur.
Jika alasan yang diberikan PB PON KALTIM karena bertabrakan dengan PILKADA di Kaltim dan pengurus intinya ikut bertarung di Pilkada, seharusnya hal tersebut bisa di pisahkan antara Olahraga dengan kegiatan Politik. Atau para pejabat tersebut (Red:Pengurus) yang ikut pilkada harus mundur dari kepengurusan PB PON atau kalau ditidak mau mundur. Harus menunjuk Pelaksana Harian PON agar pelaksanaan PON tidak mundur.
Imam Tambah Target 7 Cabor
SURABAYA - Rapat Konsultasi Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo dengan anggota Puslatda Jatim 100 kembali diadakan. Pertemuan itu menghasilkan keputusan krusial bagi cabang olahraga (cabor). Imam menaikkan target tujuh cabor yang dipanggil dalam konsultasi tersebut dalam PON XVII Kaltim mendatang.
Dansa yang memberangkatkan empat pasang atlet kini dibebani bisa meraih dua medali emas. Padahal, awalnya Andreas dkk hanya dipatok meraih satu medali emas. "Di hati, saya cuma yakin meraih satu medali emas. Tapi, bagaimana lagi, itu perintah Pak Imam," ujar Manajer Puslatda Dansa Jatim A. Haris Ramadhan kemarin (13/2).
Padahal, cabor tersebut baru saja kembali masuk ke dalam pusaltda lima hari lalu. Itu terjadi setelah mereka mendapatkan tujuh medali emas dalam Kejurnas Dansa di Jakarta yang berakhir pada 9 Februari.
Namun, medali emas tersebut didapatkan hanya dengan tiga daerah pesaing. Mereka bertanding di Grup D bersama Jogjakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Padahal, di PON mendatang mereka harus bertarung melawan semua daerah.
Hasil yang paling realistis untuk menilai kemampuan Puslatda Dansa adalah hasil Kejurnas 2007. Kala itu, para pedansa Jatim gagal bersaing dengan para pedansa Kaltim dan DKI Jakarta yang memang mendominasi perolehan medali emas di ajang tersebut. "Yang juga membuat berat, cabor itu tidak terukur. Jadi, subjektivitas juri sangat memengaruhi," lanjut Haris.
Di sisi lain, kempo juga dibebani tambahan dua medali emas. Awalnya, mereka hanya dipatok meraih dua medali emas. Padahal, dalam Kejurnas Pra-PON pada September 2007 di Jogjakarta, mereka hanya meraih satu medali emas. "Patokan kami, dalam kejuaraan mahasiswa pada Desember lalu kami memperoleh enam medali emas," terang ketua umum Pengprov Pekemi Jatim.
Sementara itu, cabor sepatu roda juga harus memikul beban target dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas di Samarinda pada September 2007, mereka hanya meraih satu medali emas dan empat medali perunggu. Hanya Miftah di nomor maraton yang berhasil meraih medali emas. "Kami mengusahakan nomor team time trial yang akan menambah medali emas," ungkap Ketua Umum Pengprov Perserosi Jatim Hindarto.
Taekwondo juga harus berjuang meraih tiga medali emas di PON XVII. Awalnya, mereka hanya ditarget meraih dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas tahun lalu, taekwondo hanya mampu meraih satu medali emas melalui Rahadewi Neta di kelas terbang. "Kami akan coba. Semoga dua atlet kami yang pernah di pelatnas, Satrio dan Agung Yulianto, bisa menjadi tulang punggung kami," tutur Manajer Puslatda Taekwondo Soekyanto.
Imam juga menambahi target cabor squash, dari satu menjadi dua medali emas. Padahal, kini cabor itu sedang digerogoti kepindahan dua atletnya, yakni Jhony Lengkong yang pindah ke DKI Jakarta dan Fitri Parinding yang beralih ke Kaltim.
Untuk menjaga peluang, mereka akan berjuang demi menarik dua atlet tersebut kembali ke Jatim. "Kami sedang banding ke Baori. Jika gagal, minimal kami berjuang agar dua orang itu tidak bisa bermain di PON," ucap Ketua Harian PSI Jatim Jeri Juraini
Sementara itu, bowling juga harus berjuang keras memenuhi tugas KONI Jatim. Mereka ditargetkan meraih dua medali emas di PON. Padahal, awalnya mereka hanya ditugaskan meraih satu medali emas.
Target paralayang pun ditambahi, dari satu medali emas menjadi dua medali emas. Hanya polo air dan gantole yang sama-sama tetap ditarget meraih satu medali emas.
Imam mengatakan, tidak ada cabor yang berani mematok target medali emas bagi atletnya di atas jumlah perolehan medali di kejurnas. Mereka khawatir akan gagal meraih target itu. Bahkan, ada beberapa yang minta diturunkan.
Namun, Imam menyatakan memaksa agar minimal jumlah target tetap dipertahankan. Alasannya, meningkatkan motivasi bagi atlet. "Seperti kempo, ada 22 nomor yang dipertandingkan. Namun, mereka hanya menargetkan dua medali emas. Itu kan sangat kurang. Mestinya, minimal tiga atau lima," ujarnya. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)
Dansa yang memberangkatkan empat pasang atlet kini dibebani bisa meraih dua medali emas. Padahal, awalnya Andreas dkk hanya dipatok meraih satu medali emas. "Di hati, saya cuma yakin meraih satu medali emas. Tapi, bagaimana lagi, itu perintah Pak Imam," ujar Manajer Puslatda Dansa Jatim A. Haris Ramadhan kemarin (13/2).
Padahal, cabor tersebut baru saja kembali masuk ke dalam pusaltda lima hari lalu. Itu terjadi setelah mereka mendapatkan tujuh medali emas dalam Kejurnas Dansa di Jakarta yang berakhir pada 9 Februari.
Namun, medali emas tersebut didapatkan hanya dengan tiga daerah pesaing. Mereka bertanding di Grup D bersama Jogjakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Padahal, di PON mendatang mereka harus bertarung melawan semua daerah.
Hasil yang paling realistis untuk menilai kemampuan Puslatda Dansa adalah hasil Kejurnas 2007. Kala itu, para pedansa Jatim gagal bersaing dengan para pedansa Kaltim dan DKI Jakarta yang memang mendominasi perolehan medali emas di ajang tersebut. "Yang juga membuat berat, cabor itu tidak terukur. Jadi, subjektivitas juri sangat memengaruhi," lanjut Haris.
Di sisi lain, kempo juga dibebani tambahan dua medali emas. Awalnya, mereka hanya dipatok meraih dua medali emas. Padahal, dalam Kejurnas Pra-PON pada September 2007 di Jogjakarta, mereka hanya meraih satu medali emas. "Patokan kami, dalam kejuaraan mahasiswa pada Desember lalu kami memperoleh enam medali emas," terang ketua umum Pengprov Pekemi Jatim.
Sementara itu, cabor sepatu roda juga harus memikul beban target dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas di Samarinda pada September 2007, mereka hanya meraih satu medali emas dan empat medali perunggu. Hanya Miftah di nomor maraton yang berhasil meraih medali emas. "Kami mengusahakan nomor team time trial yang akan menambah medali emas," ungkap Ketua Umum Pengprov Perserosi Jatim Hindarto.
Taekwondo juga harus berjuang meraih tiga medali emas di PON XVII. Awalnya, mereka hanya ditarget meraih dua medali emas. Padahal, dalam kejurnas tahun lalu, taekwondo hanya mampu meraih satu medali emas melalui Rahadewi Neta di kelas terbang. "Kami akan coba. Semoga dua atlet kami yang pernah di pelatnas, Satrio dan Agung Yulianto, bisa menjadi tulang punggung kami," tutur Manajer Puslatda Taekwondo Soekyanto.
Imam juga menambahi target cabor squash, dari satu menjadi dua medali emas. Padahal, kini cabor itu sedang digerogoti kepindahan dua atletnya, yakni Jhony Lengkong yang pindah ke DKI Jakarta dan Fitri Parinding yang beralih ke Kaltim.
Untuk menjaga peluang, mereka akan berjuang demi menarik dua atlet tersebut kembali ke Jatim. "Kami sedang banding ke Baori. Jika gagal, minimal kami berjuang agar dua orang itu tidak bisa bermain di PON," ucap Ketua Harian PSI Jatim Jeri Juraini
Sementara itu, bowling juga harus berjuang keras memenuhi tugas KONI Jatim. Mereka ditargetkan meraih dua medali emas di PON. Padahal, awalnya mereka hanya ditugaskan meraih satu medali emas.
Target paralayang pun ditambahi, dari satu medali emas menjadi dua medali emas. Hanya polo air dan gantole yang sama-sama tetap ditarget meraih satu medali emas.
Imam mengatakan, tidak ada cabor yang berani mematok target medali emas bagi atletnya di atas jumlah perolehan medali di kejurnas. Mereka khawatir akan gagal meraih target itu. Bahkan, ada beberapa yang minta diturunkan.
Namun, Imam menyatakan memaksa agar minimal jumlah target tetap dipertahankan. Alasannya, meningkatkan motivasi bagi atlet. "Seperti kempo, ada 22 nomor yang dipertandingkan. Namun, mereka hanya menargetkan dua medali emas. Itu kan sangat kurang. Mestinya, minimal tiga atau lima," ujarnya. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)
PON Diubah, Jatim Protes
SURABAYA - Desas-desus pengunduran waktu pelaksanaan PON XVII Kaltim belum reda, kini secara mendadak KONI pusat sebagai panitia penyelenggara ajang olahraga multieven antarprovinsi tersebut mengubah beberapa aturan teknis. Itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KONI No 10 Tahun 2008. Peraturan yang baru dikeluarkan Januari 2008 tersebut mengganti SK No 165 Tahun 2006.
Dalam SK baru tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang krusial diubah. Di antaranya, tanggal pelaksanaan, jumlah nomor, jumlah medali, dan tempat pelaksanaan.
KONI Jatim melalui Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo menilai, perubahan itu sangat memberatkan. Pasalnya, nomor-nomor tambahan bukan merupakan nomor andalan bagi Jatim. Di antaranya, nomor track di balap sepeda, beberapa nomor di cabor tarung drajat, bermotor, dan berkuda. Hanya, penambahan nomor compound di panahan yang bisa jadi menguntungkan Jatim. "Sebelumnya, ada beberapa nomor yang dikurangi. Namun, totalnya kini ada 13 nomor yang ditambahkan di PON mendatang," terang Ibag -sapaan akrab Irmantara Subagyo- kemarin (13/2).
Lebih lanjut, Ibag mempertanyakan jumlah medali yang diperebutkan tidak sinkron dengan jumlah nomor yang dipertandingkan. Ada 751 medali yang diperebutkan. Padahal, hanya ada 749 nomor yang dipertandingkan.
Nomor-nomor yang dipertandingkan juga tidak mengacu pada pertandingan di tingkat internasional seperti tarung drajat. Padahal, PON adalah pencarian bibit atlet nasional yang akan berlaga membela Indonesia di ajang internasional. "Ini menjadikan pembinaan olahraga di Indonesia yang menghabiskan dana triliunan rupiah tidak efektif," keluhnya.
Selain itu, tempat pelaksanaan pun ditambah. Awalnya, PON XVII hanya akan diselenggarakan di enam kota/kabupaten di Kaltim. Kini, ada satu tambahan venue yang letaknya sangat jauh dari tempat pertandingan yang lain, yaitu Tarakan. Itu akan menyusahkan kontingen dari daerah-daerah. "Berau dan Tarakan adalah daerah yang sulit dijangkau. Jika ditempuh melalui jalan darat dilanjutkan dengan speed boat, bisa ditempuh dalam waktu dua hari perjalanan," ujar Ibag.
Dia meminta KONI atau PB PON juga mengajak daerah peserta untuk berdiskusi sebelum menentukan kebijakan yang krusial. "Sebab, ini akan memengaruhi persiapan dan strategi tim," ujar Ibag. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)
Dalam SK baru tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang krusial diubah. Di antaranya, tanggal pelaksanaan, jumlah nomor, jumlah medali, dan tempat pelaksanaan.
KONI Jatim melalui Kabag Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo menilai, perubahan itu sangat memberatkan. Pasalnya, nomor-nomor tambahan bukan merupakan nomor andalan bagi Jatim. Di antaranya, nomor track di balap sepeda, beberapa nomor di cabor tarung drajat, bermotor, dan berkuda. Hanya, penambahan nomor compound di panahan yang bisa jadi menguntungkan Jatim. "Sebelumnya, ada beberapa nomor yang dikurangi. Namun, totalnya kini ada 13 nomor yang ditambahkan di PON mendatang," terang Ibag -sapaan akrab Irmantara Subagyo- kemarin (13/2).
Lebih lanjut, Ibag mempertanyakan jumlah medali yang diperebutkan tidak sinkron dengan jumlah nomor yang dipertandingkan. Ada 751 medali yang diperebutkan. Padahal, hanya ada 749 nomor yang dipertandingkan.
Nomor-nomor yang dipertandingkan juga tidak mengacu pada pertandingan di tingkat internasional seperti tarung drajat. Padahal, PON adalah pencarian bibit atlet nasional yang akan berlaga membela Indonesia di ajang internasional. "Ini menjadikan pembinaan olahraga di Indonesia yang menghabiskan dana triliunan rupiah tidak efektif," keluhnya.
Selain itu, tempat pelaksanaan pun ditambah. Awalnya, PON XVII hanya akan diselenggarakan di enam kota/kabupaten di Kaltim. Kini, ada satu tambahan venue yang letaknya sangat jauh dari tempat pertandingan yang lain, yaitu Tarakan. Itu akan menyusahkan kontingen dari daerah-daerah. "Berau dan Tarakan adalah daerah yang sulit dijangkau. Jika ditempuh melalui jalan darat dilanjutkan dengan speed boat, bisa ditempuh dalam waktu dua hari perjalanan," ujar Ibag.
Dia meminta KONI atau PB PON juga mengajak daerah peserta untuk berdiskusi sebelum menentukan kebijakan yang krusial. "Sebab, ini akan memengaruhi persiapan dan strategi tim," ujar Ibag. (Sumber: Harian JawaPos, 14 Februari 2008)
Gizi Atlet Mencemaskan
Pelaksanaan PON XVII di Kaltim tinggal lima bulan lagi, tapi persiapan tim jatim masih menemui ganjalan. Kali ini ganjalan berupa gizi atlet jatim yang belum bisa dikontrol. Padahal, faktor gizi sangat mempengaruhi perkembangan atlet selama latihan hingga pelaksanaan PON XVII Juni 2008.
"Kalau gizi kurang, digenjot latihan model apa pun, hasilnya tidak akan bisa maksimal, lebih-lebih bagi olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik kuat" tutur dr.Soenarko, anggota bidang IPTEK KONI Jatim, Rabu (13/2).
Hingga kini gizi atlet belum terurus. Para atlet masih bebas menyantap menu sesuai selera, sementara KONI kesulitan mengontrol pemenuhan gizi dari menu yang mereka santap. Ini terjadi karena para atlet tak kunjung masuk asrama. Program masuk asrama ini sebenarnya direncanakan mulai 1 Februari 2008 lalu. Tapi rencana ini berantakan karena KONI tak kunjung menyelesaikan penyusunan daftar cabang olahraga peserta puslatda 2008.
Problem gizi ini tidak pernah terjadi dalam PON-PON sebelumnya, Pengalaman sebelumnya, gizi para atlet sudah diatur ketat, minimal enam bulan sebelum para atlet diturunkan di arena olahraga paling besar di tanah air tersebut. "Waktu yang ideal (untuk pengaturan gizi itu) sekitar enam bulan" katanya.
Kalau kurang dari enam bulan ? "Saya khawatir hasilnya tidak maksimal. Kalau membangun rumah bisa dikebut, begitu waktunya mepet. Tapi kalau membangun fisik orang, kan tidak begitu," katanya. (Sumber:Harian Surya, 14 Februari 2008)
"Kalau gizi kurang, digenjot latihan model apa pun, hasilnya tidak akan bisa maksimal, lebih-lebih bagi olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik kuat" tutur dr.Soenarko, anggota bidang IPTEK KONI Jatim, Rabu (13/2).
Hingga kini gizi atlet belum terurus. Para atlet masih bebas menyantap menu sesuai selera, sementara KONI kesulitan mengontrol pemenuhan gizi dari menu yang mereka santap. Ini terjadi karena para atlet tak kunjung masuk asrama. Program masuk asrama ini sebenarnya direncanakan mulai 1 Februari 2008 lalu. Tapi rencana ini berantakan karena KONI tak kunjung menyelesaikan penyusunan daftar cabang olahraga peserta puslatda 2008.
Problem gizi ini tidak pernah terjadi dalam PON-PON sebelumnya, Pengalaman sebelumnya, gizi para atlet sudah diatur ketat, minimal enam bulan sebelum para atlet diturunkan di arena olahraga paling besar di tanah air tersebut. "Waktu yang ideal (untuk pengaturan gizi itu) sekitar enam bulan" katanya.
Kalau kurang dari enam bulan ? "Saya khawatir hasilnya tidak maksimal. Kalau membangun rumah bisa dikebut, begitu waktunya mepet. Tapi kalau membangun fisik orang, kan tidak begitu," katanya. (Sumber:Harian Surya, 14 Februari 2008)
Selasa, 12 Februari 2008
PON Terancam Diundur
JAKARTA - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 Kalimantan Timur, tampaknya, kembali diundur. Berbagai masalah, mulai ketidaksiapan tempat pertandingan hingga pemilihan kepala daerah, menjadi ganjalan yang berpotensi menghambat pesta olahraga multieven nasional empat tahunan tersebut. Rencananya, PON dihelat 6-16 Juli di enam kota di Kaltim.
Kenyataan itu terungkap dalam rapat kerja Menpora Adhyaksa Dault bersama panitia besar PON Kaltim dengan Komisi X DPR di Jakarta kemarin (11/2). "Kami segera mengirim tim untuk melihat kesiapan Kaltim dalam menghadapi PON nanti," kata Adhyaksa seusai rapat.
Selain itu, Adhyaksa melihat adanya persoalan internal Provinsi Kaltim, yakni mereka akan menggeber pemilihan kepala daerah (pilkada). Untuk itu, Menpora akan berkoordinasi dengan menteri dalam negeri.
"Kami belum dapat menentukan mundur atau tidak. Keputusan akan diambil setelah tim peninjau kembali dan melaporkan hasilnya," imbuh Adhyaksa.
Pilkada Gubernur Kaltim berlangsung satu bulan sebelum even tersebut dilangsungkan. Banyak pihak yang mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada akan menguras konsentrasi panitia besar PON
Itu terjadi karena calon-calon yang bertarung dalam pilkada nanti adalah mereka yang ikut terlibat dalam kepanitiaan pesta olahraga tersebut. Pilkada dijadwalkan berlangsung dua putaran. Skenario awal merencanakan, bila pilkada hanya berlangsung satu putaran, gubernur terpilih dilantik 25 Juni. Namun, kemungkinan tersebut kecil terjadi karena kandidat yang ikut bertarung terdiri atas lima pasang. Maka, mau tidak mau pilkada akan lebih panjang dari 25 Juni.
Anggota dewan Mufidh Rahman menambahkan, pengunduran jadwal tersebut bukan tidak mungkin terjadi. "Kami bersama Menpora serta KONI akan melakukan pemeriksaan langsung dan melihat kesiapan Kaltim, terutama persiapan teknis dan pelaksanaan pilkada," kata Mufid dari Fraksi PKB itu.
Pihak KONI yang juga hadir dalam raker tersebut menjelaskan, hingga saat ini fasilitas pendukung dan tempat pertandingan baru 60 persen yang siap digunakan. Sementara itu, pelaksanaan PON tinggal 4 bulan dari sekarang.
Pelaksana Harian Panitia Besar (PB) PON Kaltim Saiful Teteng hanya bisa pasrah. "Kalau disuruh mundurkan, ya silakan. Kalau tetap seperti jadwal semula, ya syukur juga," ungkapnya.
Dia memilih menyerahkan kepada pemerintah dan KONI serta anggota dewan untuk memutuskan persoalan tersebut. Menurut Saiful, pihaknya telah merampungkan fasilitas perlombaan hingga 80 persen, bukan 60 persen seperti yang dinyatakan pemerintah dan dewan (sumber: Harian JawaPos, 12 Februari 2008)
Kenyataan itu terungkap dalam rapat kerja Menpora Adhyaksa Dault bersama panitia besar PON Kaltim dengan Komisi X DPR di Jakarta kemarin (11/2). "Kami segera mengirim tim untuk melihat kesiapan Kaltim dalam menghadapi PON nanti," kata Adhyaksa seusai rapat.
Selain itu, Adhyaksa melihat adanya persoalan internal Provinsi Kaltim, yakni mereka akan menggeber pemilihan kepala daerah (pilkada). Untuk itu, Menpora akan berkoordinasi dengan menteri dalam negeri.
"Kami belum dapat menentukan mundur atau tidak. Keputusan akan diambil setelah tim peninjau kembali dan melaporkan hasilnya," imbuh Adhyaksa.
Pilkada Gubernur Kaltim berlangsung satu bulan sebelum even tersebut dilangsungkan. Banyak pihak yang mengkhawatirkan pelaksanaan pilkada akan menguras konsentrasi panitia besar PON
Itu terjadi karena calon-calon yang bertarung dalam pilkada nanti adalah mereka yang ikut terlibat dalam kepanitiaan pesta olahraga tersebut. Pilkada dijadwalkan berlangsung dua putaran. Skenario awal merencanakan, bila pilkada hanya berlangsung satu putaran, gubernur terpilih dilantik 25 Juni. Namun, kemungkinan tersebut kecil terjadi karena kandidat yang ikut bertarung terdiri atas lima pasang. Maka, mau tidak mau pilkada akan lebih panjang dari 25 Juni.
Anggota dewan Mufidh Rahman menambahkan, pengunduran jadwal tersebut bukan tidak mungkin terjadi. "Kami bersama Menpora serta KONI akan melakukan pemeriksaan langsung dan melihat kesiapan Kaltim, terutama persiapan teknis dan pelaksanaan pilkada," kata Mufid dari Fraksi PKB itu.
Pihak KONI yang juga hadir dalam raker tersebut menjelaskan, hingga saat ini fasilitas pendukung dan tempat pertandingan baru 60 persen yang siap digunakan. Sementara itu, pelaksanaan PON tinggal 4 bulan dari sekarang.
Pelaksana Harian Panitia Besar (PB) PON Kaltim Saiful Teteng hanya bisa pasrah. "Kalau disuruh mundurkan, ya silakan. Kalau tetap seperti jadwal semula, ya syukur juga," ungkapnya.
Dia memilih menyerahkan kepada pemerintah dan KONI serta anggota dewan untuk memutuskan persoalan tersebut. Menurut Saiful, pihaknya telah merampungkan fasilitas perlombaan hingga 80 persen, bukan 60 persen seperti yang dinyatakan pemerintah dan dewan (sumber: Harian JawaPos, 12 Februari 2008)
Taekwondo Simpan Catur
SURABAYA - Kegagalan Catur Yuni menembus pelatnas ternyata bukan disebabkan performanya yang buruk. Melainkan, bagian dari strategi pelatih puslatda Taekwondo Jatim jelang PON XVII.
Catur memang tidak diizinkan bertanding melawan atlet Kalimantan Timur dalam pertandingan kedua seleknas di Bandung pada 1-3 Februari lalu. Satriyono, pelatih puslatda, saat itu langsung menarik Catur karena satu alasan, tidak ingin kekuatan anak didiknya dideteksi musuh di PON nanti. "Ini cuma bagian dari strategi kami," terang Satriyono kemarin (11/2).
Menurut dia, jika Catur melanjutkan pertandingan, kemungkinannya menghuni pelatnas sangat terbuka. Sebab, wakil Kaltim yang menjadi musuhnya di atas kertas bisa ditundukkan. Hitung-hitungan matematisnya, Kaltim kalah dari Sulawesi Selatan. Padahal, wanita berbadan bongsor itu berhasil mengandaskan Sulsel pada pertandingan sebelumnya.
Jika Catur lolos ke pelatnas, itu malah akan merugikan dirinya sendiri. Para taekwondoin wanita yang terjaring dalam pelatnas nanti akan bertarung di PON XVII. Hal itulah yang ditakutkan pelatih dan pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Timur (sumber:Harian JawaPos, 12 Februari 2008)
Catur memang tidak diizinkan bertanding melawan atlet Kalimantan Timur dalam pertandingan kedua seleknas di Bandung pada 1-3 Februari lalu. Satriyono, pelatih puslatda, saat itu langsung menarik Catur karena satu alasan, tidak ingin kekuatan anak didiknya dideteksi musuh di PON nanti. "Ini cuma bagian dari strategi kami," terang Satriyono kemarin (11/2).
Menurut dia, jika Catur melanjutkan pertandingan, kemungkinannya menghuni pelatnas sangat terbuka. Sebab, wakil Kaltim yang menjadi musuhnya di atas kertas bisa ditundukkan. Hitung-hitungan matematisnya, Kaltim kalah dari Sulawesi Selatan. Padahal, wanita berbadan bongsor itu berhasil mengandaskan Sulsel pada pertandingan sebelumnya.
Jika Catur lolos ke pelatnas, itu malah akan merugikan dirinya sendiri. Para taekwondoin wanita yang terjaring dalam pelatnas nanti akan bertarung di PON XVII. Hal itulah yang ditakutkan pelatih dan pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Timur (sumber:Harian JawaPos, 12 Februari 2008)
Mes Direnovasi, TC Mundur
GRESIK - Puslatda Ski Air menunda pelaksanaan training center (TC) sentralisasi pada 1 Februari 2008 seperti yang diminta KONI Jatim. Pemunduran jadwal itu disebabkan mes atlet ski air yang terletak di pinggir Telaga Ngipik, Gresik, tersebut belum selesai direnovasi. Itu dinyatakan oleh Ketua Umum Pengprov Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI) Jatim Lalu Sadelly kemarin (11/2) di Telaga Ngipik.
Menurut dia, renovasi tersebut diperlukan untuk menunjang kenyamanan para atlet selama TC sentralisasi diadakan. "Kasihan kalau rumahnya tidak dibetulkan. Sebab, mereka harus tidur di sini setiap hari," ujar purnawirawan TNI AL tersebut.
Selain itu, renovasi yang dilakukan ternyata lebih banyak daripada yang direncanakan. Sebab, pada awalnya, Pengprov PSASI Jatim hanya meminta beberapa bagian tembok yang retak ditambal. Tapi, setelah berlangsung sejak 31 Januari lalu, diputuskan, renovasi tak hanya menambal tembok, tapi juga menambah ruang dan memasang penyejuk udara. Sembari menunggu renovasi usai dan memasuki tahap TC, para atlet puslatda ski air tetap berlatih seperti biasa. Bahkan, kini mereka bisa lebih nyaman dalam berlatih karena jumping ram lama yang biasa dipakai sudah diganti dengan yang baru sejak Jumat (8/2). "Jumping ram baru ini disediakan agar para atlet bisa berlatih jumping lebih optimal," terang Slamet Dwindoko, pelatih puslatda ski air.
Endar Pupul Giritya, atlet spesialis jumping yang dikhawatirkan tidak bisa mengikuti TC sentralisasi karena tidak bisa cuti kuliah, menyatakan siap ikut TC. Tapi, dia juga tidak mengambil cuti kuliah. "Saya eman (sayang, Red) dengan kuliah saya. Soalnya, baru semester awal," tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair tersebut. Tapi, Pupul sudah menemukan solusi. Dia menyatakan siap bolak-balik Surabaya-Gresik demi mengikuti TC sentralisasi dan kuliah. "Pagi saya kuliah, sorenya ke Gresik untuk latihan sekaligus menginap. Paginya kuliah lagi," jelasnya.
Meski semuanya terlihat lancar, ada kendala kecil yang menghadang latihan para atlet puslatda ski air. Cuaca yang tak bersahabat akhir-akhir ini membuat angin bertiup kencang dan hujan deras mengguyur hampir setiap hari. Akibatnya, permukaan telaga menjadi berombak. Itu membuat atlet kesulitan untuk melakukan gerakan di atas air. "Kalau mau melakukan trick sama slalom, saya jadi susah. Soalnya, ombaknya lumayan besar," keluh Nur Akbar Imansyah Priambodo yang memiliki spesialisasi trick (sumber:Harian jawapos, 12 Februari 2008)
Menurut dia, renovasi tersebut diperlukan untuk menunjang kenyamanan para atlet selama TC sentralisasi diadakan. "Kasihan kalau rumahnya tidak dibetulkan. Sebab, mereka harus tidur di sini setiap hari," ujar purnawirawan TNI AL tersebut.
Selain itu, renovasi yang dilakukan ternyata lebih banyak daripada yang direncanakan. Sebab, pada awalnya, Pengprov PSASI Jatim hanya meminta beberapa bagian tembok yang retak ditambal. Tapi, setelah berlangsung sejak 31 Januari lalu, diputuskan, renovasi tak hanya menambal tembok, tapi juga menambah ruang dan memasang penyejuk udara. Sembari menunggu renovasi usai dan memasuki tahap TC, para atlet puslatda ski air tetap berlatih seperti biasa. Bahkan, kini mereka bisa lebih nyaman dalam berlatih karena jumping ram lama yang biasa dipakai sudah diganti dengan yang baru sejak Jumat (8/2). "Jumping ram baru ini disediakan agar para atlet bisa berlatih jumping lebih optimal," terang Slamet Dwindoko, pelatih puslatda ski air.
Endar Pupul Giritya, atlet spesialis jumping yang dikhawatirkan tidak bisa mengikuti TC sentralisasi karena tidak bisa cuti kuliah, menyatakan siap ikut TC. Tapi, dia juga tidak mengambil cuti kuliah. "Saya eman (sayang, Red) dengan kuliah saya. Soalnya, baru semester awal," tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair tersebut. Tapi, Pupul sudah menemukan solusi. Dia menyatakan siap bolak-balik Surabaya-Gresik demi mengikuti TC sentralisasi dan kuliah. "Pagi saya kuliah, sorenya ke Gresik untuk latihan sekaligus menginap. Paginya kuliah lagi," jelasnya.
Meski semuanya terlihat lancar, ada kendala kecil yang menghadang latihan para atlet puslatda ski air. Cuaca yang tak bersahabat akhir-akhir ini membuat angin bertiup kencang dan hujan deras mengguyur hampir setiap hari. Akibatnya, permukaan telaga menjadi berombak. Itu membuat atlet kesulitan untuk melakukan gerakan di atas air. "Kalau mau melakukan trick sama slalom, saya jadi susah. Soalnya, ombaknya lumayan besar," keluh Nur Akbar Imansyah Priambodo yang memiliki spesialisasi trick (sumber:Harian jawapos, 12 Februari 2008)
Senin, 11 Februari 2008
Dansa Jatim Panen Emas
Kejurnas Dansa di Jakarta
JAKARTA- Tim dansa Jatim meraih sukses besar dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang digeber di Hotel Sahid Jakarta Sabtu (9/1). Dalam event yang juga menjadi seleksi terakhir PON XVII Kaltim itu, Heru dkkk menyabet tujuh emas dan enam perak.
Emas-emas tersebut didapat dari dua kategori, yakni kelas Ballroom dan kelas latin. Hasil apik tersebut diluar dugaan para pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Jatim. Mengingat, sebelum berangkat pengurus hanya berani menargetkan dua emas.
"Kita juga kaget. Apalagi berada satu grup dengan Jogjakarta," kata Hariyadi Budi Santoso, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi kemarin (10/2).
Keterkejutan Hariyadi memang beralasan. Hal tersebut tidak lepas dari performa buruk yang ditampilkan pedansa-pedansa Jatim pada Kejurnas 2007 di Jakarta lalu. Ketika itu, kontingen Jatim harus rela terdegradasi setelah hanya meraup satu perak dan dua perunggu."Untungnya kemarin anak-anak mampu tampil tanpa beban," jelasnya.
Hariyadi mengatakan jika janji dari KONI Jatim menjadi kunci sukses Heru dkk. Sebelum terjun di kejuaraan, KONI menjanjikan akan memberikan dana pembinaan bagi IODI (Ikatan Olaharga Dansa Indonesia) Jatim jika berhasil meraup banyak emas. Hal itulah yang mampu melecut semangat atlet-atlet Jatim untuk menunjukkan performa terbaiknya
"Selama ini kita pakai dana sendiri. Walaupun ada bantuan dari KONI, tapi jumlahnya tidak banyak," terang Hariyadi
Nah, dengan hasil itu, IODI tinggal menagih janji KONI Jatim untuk segera mengucurkan dana bagi pembinaan. Pasalnya, IODI telah mengagendakan beberapa program jika fulus tersebut cair.
"Rencananya kita akan mendatangkan pelatih dari luar," urai Hariyadi. Selain itu, uang dari induk seluruh cabang olahraga tersebut akan digunakan untuk mengikuti berbagai kejuaraan.
"Awal Maret nanti, ada Gran Slam Dansa di Jakarta. Nah, rencananya kita akan terjun di sana," tuturnya. (sumber:Jawapos,11 Februari 2008)
JAKARTA- Tim dansa Jatim meraih sukses besar dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang digeber di Hotel Sahid Jakarta Sabtu (9/1). Dalam event yang juga menjadi seleksi terakhir PON XVII Kaltim itu, Heru dkkk menyabet tujuh emas dan enam perak.
Emas-emas tersebut didapat dari dua kategori, yakni kelas Ballroom dan kelas latin. Hasil apik tersebut diluar dugaan para pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Jatim. Mengingat, sebelum berangkat pengurus hanya berani menargetkan dua emas.
"Kita juga kaget. Apalagi berada satu grup dengan Jogjakarta," kata Hariyadi Budi Santoso, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi kemarin (10/2).
Keterkejutan Hariyadi memang beralasan. Hal tersebut tidak lepas dari performa buruk yang ditampilkan pedansa-pedansa Jatim pada Kejurnas 2007 di Jakarta lalu. Ketika itu, kontingen Jatim harus rela terdegradasi setelah hanya meraup satu perak dan dua perunggu."Untungnya kemarin anak-anak mampu tampil tanpa beban," jelasnya.
Hariyadi mengatakan jika janji dari KONI Jatim menjadi kunci sukses Heru dkk. Sebelum terjun di kejuaraan, KONI menjanjikan akan memberikan dana pembinaan bagi IODI (Ikatan Olaharga Dansa Indonesia) Jatim jika berhasil meraup banyak emas. Hal itulah yang mampu melecut semangat atlet-atlet Jatim untuk menunjukkan performa terbaiknya
"Selama ini kita pakai dana sendiri. Walaupun ada bantuan dari KONI, tapi jumlahnya tidak banyak," terang Hariyadi
Nah, dengan hasil itu, IODI tinggal menagih janji KONI Jatim untuk segera mengucurkan dana bagi pembinaan. Pasalnya, IODI telah mengagendakan beberapa program jika fulus tersebut cair.
"Rencananya kita akan mendatangkan pelatih dari luar," urai Hariyadi. Selain itu, uang dari induk seluruh cabang olahraga tersebut akan digunakan untuk mengikuti berbagai kejuaraan.
"Awal Maret nanti, ada Gran Slam Dansa di Jakarta. Nah, rencananya kita akan terjun di sana," tuturnya. (sumber:Jawapos,11 Februari 2008)
Jatim Larang Dua Pelatih Dayung Ke Polandia
Tim Dayung Jatim melarang dua pelatihnya, La Dulu dan Suparto, memenuhi panggilan PB PODSI untuk dikirim dalam pelatihan pelatih di Polandia selama tiga bulan.
Alasan program dari PB PODSI itu dikhawatirkan bisa merusak persiapan tim menuju PON XVII Kaltim yang tinggal lima bulan lagi. "Kami tidak mau mengulangi kesalahan pada kejurnas/pra-PON XVII, gagal memenuhi target karena ditinggal mereka," jelas Dr. Nurhasan Mkes, Sekretaris PODSI Jatim, Sabtu (9/2)
Menurut Nurhasan, kedua pelatihnya itu sebenarnya paling pantas mewakili Indonesia dalam pelatihan di Polandia. Sebab keduanya merupakan pelatih terbaik di Indonesia saat ini. "Tapi kepentingan Jatim untuk saat ini harus dinomor satukan. Apalagi mulai Februari ini, Jatim sudah memasuki masa Puslatda sentralisasi. Semua harus konsentrasi, bahkan atlet harus tinggal di asrama," katanya.
Pengalaman pahit kejurnas September 2007 lalu benar-benar menghantui Jatim. Saat itu kedua pelatih tersebut tidak bisa menangani tim Jatim secara penuh karena harus melatih timnas SEA GAMES. Dari target lima medali emas yang dibebankan dalam pra-PON di waduk Jatiluhur, Jatim hanya mendapat tiga medali emas, dua perak dan tujuh perunggu.
Target lima emas ini sekarang kembali dibebankan untuk tim dayunh Jatim dalam PON XVII Kaltim. Karena itu tim diminta konsentrasi penuh, termasuk dua pelatihnya tersebut. Rencananya mulai akhir Februari nanti, tim selam akan dikarantina di tempat latihan, Waduk Karang Kates Malang, sampai pelaksanaan PON Juni Mendatang. (sumber:Surya, 10 Februari 2008)
Alasan program dari PB PODSI itu dikhawatirkan bisa merusak persiapan tim menuju PON XVII Kaltim yang tinggal lima bulan lagi. "Kami tidak mau mengulangi kesalahan pada kejurnas/pra-PON XVII, gagal memenuhi target karena ditinggal mereka," jelas Dr. Nurhasan Mkes, Sekretaris PODSI Jatim, Sabtu (9/2)
Menurut Nurhasan, kedua pelatihnya itu sebenarnya paling pantas mewakili Indonesia dalam pelatihan di Polandia. Sebab keduanya merupakan pelatih terbaik di Indonesia saat ini. "Tapi kepentingan Jatim untuk saat ini harus dinomor satukan. Apalagi mulai Februari ini, Jatim sudah memasuki masa Puslatda sentralisasi. Semua harus konsentrasi, bahkan atlet harus tinggal di asrama," katanya.
Pengalaman pahit kejurnas September 2007 lalu benar-benar menghantui Jatim. Saat itu kedua pelatih tersebut tidak bisa menangani tim Jatim secara penuh karena harus melatih timnas SEA GAMES. Dari target lima medali emas yang dibebankan dalam pra-PON di waduk Jatiluhur, Jatim hanya mendapat tiga medali emas, dua perak dan tujuh perunggu.
Target lima emas ini sekarang kembali dibebankan untuk tim dayunh Jatim dalam PON XVII Kaltim. Karena itu tim diminta konsentrasi penuh, termasuk dua pelatihnya tersebut. Rencananya mulai akhir Februari nanti, tim selam akan dikarantina di tempat latihan, Waduk Karang Kates Malang, sampai pelaksanaan PON Juni Mendatang. (sumber:Surya, 10 Februari 2008)
Selasa, 05 Februari 2008
Susunan Pengurus KONI JATIM Periode 2006-2010
Susunan kepengurusan KONI Jatim periode 2006-2010 terdiri dari :
Ketua Umum : H Imam Utomo S,
Wakil Ketum I : Drs H Abdul Hamid,
Wakil Ketum II : Dr Ec Fajar Siahaan AK,
Wakil Ketum III/Ketua Harian : H Soekarno Marsaid.
Sekretaris Umum : Dr Ir Edi Indrayana,
Wakil Sekum I : Drs A. Soeharno,
Wakil Sekum II : Drs Bahaudin.
Bendahara : Drs Ahmad Sukardi,
Wakil Bendahara I : Drs Dawam,
Wakil Bendahara II : Drs Kadarusman.
Ketua Bidang Organisasi : Dr Edi Purwinanto Msi,
Wakil Kabid Organisasi : Drs Dudi Harjantoro MM.
Ketua Bidang Binpres : Drs Irmantara Subagyo M Kes,
Wakil Kabid Binpres : Drs Untung Tedjo.
Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran : H Sutjipto S Sos.
Wakil Kabid RenGar : Drs Suprapto.
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan : Drs Nurhasan M Kes,
Wakil Kabid Litbang : Dr Suryanto,
Komisi Hukum : Indra Wiragana SH, Dr Dossy Iskandar SH,Mhum. Suprianto SH, Yos Suharto SH, Drs Achmad Budi.
Komisi Penerapan Iptek Olahraga : Dr Ir Edi Indrayana, Dr dr Sunarko Setiawan MS, Dr Budiraharjo, Drs Ahmad Rubaie, Gatot Sutantra SH, Dra Poedyastoeti.
Komisi Pendidikan dan Penataran : Drs Rasio MSi, Drs HM Sudjatmiko, Drs Haruna Sumitro MSi, Fanan Hasanudin BA, Ir Edi Wahyudi.
Komisi Media dan Humas : Drs Suwanto, Fonumero Ziraluo, dra Hj Niniek K Rahadjeng SH, Endro Sulistyo, Arief Sosiawan, Dra Yayuk Sugeng.
Komisi Promosi dan Pemasaran : Drs Agus Sulaksono, Dr Ir Adwin H Suryohadiprojo MBA, Ir Dwi Sucipto, KH Moh Lutfillah Masduqi SE, Drs Eddie Budi Prabowo Apt, Drs H La Nyala Mattaliti, Drs Erwin Basri, Andi Yusuf SH, Hj Liliek Lutfi SH.
Badan Auditor Internal : Drs Tjin Ruang Muis MSI, Drs Imam Buchori MM, Suharto, Ir Daud Yudarana, Drs Agus Mulyono MM.
Komisi Pengprop : Dr HR Ali Badri Zaini, Herlambang Wijaya.
Komisi KONI Kab/kot : Hindarto, Yacob Rusdianto.
(Kami Mohon Maaf jika ada kesalahan penyebutan nama dan gelar)
* PENULIS *
Ketua Umum : H Imam Utomo S,
Wakil Ketum I : Drs H Abdul Hamid,
Wakil Ketum II : Dr Ec Fajar Siahaan AK,
Wakil Ketum III/Ketua Harian : H Soekarno Marsaid.
Sekretaris Umum : Dr Ir Edi Indrayana,
Wakil Sekum I : Drs A. Soeharno,
Wakil Sekum II : Drs Bahaudin.
Bendahara : Drs Ahmad Sukardi,
Wakil Bendahara I : Drs Dawam,
Wakil Bendahara II : Drs Kadarusman.
Ketua Bidang Organisasi : Dr Edi Purwinanto Msi,
Wakil Kabid Organisasi : Drs Dudi Harjantoro MM.
Ketua Bidang Binpres : Drs Irmantara Subagyo M Kes,
Wakil Kabid Binpres : Drs Untung Tedjo.
Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran : H Sutjipto S Sos.
Wakil Kabid RenGar : Drs Suprapto.
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan : Drs Nurhasan M Kes,
Wakil Kabid Litbang : Dr Suryanto,
Komisi Hukum : Indra Wiragana SH, Dr Dossy Iskandar SH,Mhum. Suprianto SH, Yos Suharto SH, Drs Achmad Budi.
Komisi Penerapan Iptek Olahraga : Dr Ir Edi Indrayana, Dr dr Sunarko Setiawan MS, Dr Budiraharjo, Drs Ahmad Rubaie, Gatot Sutantra SH, Dra Poedyastoeti.
Komisi Pendidikan dan Penataran : Drs Rasio MSi, Drs HM Sudjatmiko, Drs Haruna Sumitro MSi, Fanan Hasanudin BA, Ir Edi Wahyudi.
Komisi Media dan Humas : Drs Suwanto, Fonumero Ziraluo, dra Hj Niniek K Rahadjeng SH, Endro Sulistyo, Arief Sosiawan, Dra Yayuk Sugeng.
Komisi Promosi dan Pemasaran : Drs Agus Sulaksono, Dr Ir Adwin H Suryohadiprojo MBA, Ir Dwi Sucipto, KH Moh Lutfillah Masduqi SE, Drs Eddie Budi Prabowo Apt, Drs H La Nyala Mattaliti, Drs Erwin Basri, Andi Yusuf SH, Hj Liliek Lutfi SH.
Badan Auditor Internal : Drs Tjin Ruang Muis MSI, Drs Imam Buchori MM, Suharto, Ir Daud Yudarana, Drs Agus Mulyono MM.
Komisi Pengprop : Dr HR Ali Badri Zaini, Herlambang Wijaya.
Komisi KONI Kab/kot : Hindarto, Yacob Rusdianto.
(Kami Mohon Maaf jika ada kesalahan penyebutan nama dan gelar)
* PENULIS *
Tak Kendur Tuntut Baori
Imam Minta Atlet Jatim Dikembalikan
SURABAYA - Pernyataan pembalap Wawan Setyobudi agar KONI Jatim menghormati keputusan Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia) tidak melemahkan semangat KONI Jatim. Mereka malah terus mencari terobosan hukum untuk mengembalikan semua atlet yang kini diserahkan ke provinsi lain oleh Baori.
Mereka menilai, putusan yang dikeluarkan institusi itu tidak layak dan tidak cermat. "Terserah jika atlet yang bersangkutan (Wawan Setyobudi, Red) berpendapat pindah karena karirnya tidak jelas di Jatim. Namun, kami lebih memandang hal ini dari sisi hukum," papar Dossy Iskandar, ketua tim Penanganan Keputusan Baori dari KONI Jatim, kemarin (4/2).
Ada tiga pembalap yang dulu dibina Jatim dan kini membela D. I Jogjakarta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII mendatang. Mereka adalah Wawan, Matnur dan Sama’i. Mereka memilih bergabung Jogjakarta karena dalam PON sebelumnya di Palembang mereka ditelantarkan oleh Jatim.
Dossy mengatakan, keputusan Baori yang salah dari sisi hukum harus segera dibenarkan. Alasannya, Baori telah bertindak di luar ketentuan yang telah digariskan. "Baori adalah badan pemutus. Namun, dalam kasus ini, selain memutus, mereka pun menjalankan fungsi mengatur," terangnya.
Dalam hal tersebut, selain menolak permohonan KONI Jatim untuk mengembalikan atlet tersebut ke Jatim, Baori menyerahkan wewenangnya ke pengurus besar (PB) cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan. "Ini yang kami akan ajukan sebagai bukti baru untuk meminta peninjauan kembali terhadap putusan Baori," jelas Dossy
Menurut Dossy, PB juga membuat keputusan yang membahayakan cabornya karena tidak memperhatikan prinsip-prinsip sportivitas olahraga dan terkesan meninggalkan Jatim. "Kami akan menelusuri adanya dugaan pemalsuan data atlet," ujar Dossy.
Terpisah, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo menyatakan akan mengomplain keputusan PB. "Saya juga akan meminta atlet Jatim dikembalikan kepada Jatim," tegasnya. (Sumber: Harian Jawa Pos, 5 Februari 2008)
SURABAYA - Pernyataan pembalap Wawan Setyobudi agar KONI Jatim menghormati keputusan Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia) tidak melemahkan semangat KONI Jatim. Mereka malah terus mencari terobosan hukum untuk mengembalikan semua atlet yang kini diserahkan ke provinsi lain oleh Baori.
Mereka menilai, putusan yang dikeluarkan institusi itu tidak layak dan tidak cermat. "Terserah jika atlet yang bersangkutan (Wawan Setyobudi, Red) berpendapat pindah karena karirnya tidak jelas di Jatim. Namun, kami lebih memandang hal ini dari sisi hukum," papar Dossy Iskandar, ketua tim Penanganan Keputusan Baori dari KONI Jatim, kemarin (4/2).
Ada tiga pembalap yang dulu dibina Jatim dan kini membela D. I Jogjakarta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII mendatang. Mereka adalah Wawan, Matnur dan Sama’i. Mereka memilih bergabung Jogjakarta karena dalam PON sebelumnya di Palembang mereka ditelantarkan oleh Jatim.
Dossy mengatakan, keputusan Baori yang salah dari sisi hukum harus segera dibenarkan. Alasannya, Baori telah bertindak di luar ketentuan yang telah digariskan. "Baori adalah badan pemutus. Namun, dalam kasus ini, selain memutus, mereka pun menjalankan fungsi mengatur," terangnya.
Dalam hal tersebut, selain menolak permohonan KONI Jatim untuk mengembalikan atlet tersebut ke Jatim, Baori menyerahkan wewenangnya ke pengurus besar (PB) cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan. "Ini yang kami akan ajukan sebagai bukti baru untuk meminta peninjauan kembali terhadap putusan Baori," jelas Dossy
Menurut Dossy, PB juga membuat keputusan yang membahayakan cabornya karena tidak memperhatikan prinsip-prinsip sportivitas olahraga dan terkesan meninggalkan Jatim. "Kami akan menelusuri adanya dugaan pemalsuan data atlet," ujar Dossy.
Terpisah, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo menyatakan akan mengomplain keputusan PB. "Saya juga akan meminta atlet Jatim dikembalikan kepada Jatim," tegasnya. (Sumber: Harian Jawa Pos, 5 Februari 2008)
Belum Tentukan Pengganti Saleh
Surabaya - KONI JATIM hingga kini belum menentukan pengganti Saleh Ismail Mukadar sebagai Ketua Kontingen Jatim untuk PON XVII di Kaltim, Juli 2008 mendatang. "Pekan-pekan ini prioritas KONI menetapkan cabor peserta puslatda. Setelah selesai, baru urusan mencari pengganti Pak Saleh dilakukan, kira-kira bulan depan" jelas Fenumero Ziraluo, Humas KONI JATIM, sabtu (2/2).
Saleh Ismail Mukadar yang telah ditunjuk Ketua Umum KONI JATIM Imam Utomo menjadi Ketua Kontingen Jatim di PON XVII, beberapa waktu lalu, menyatakan mundur. Alasannya, tidak diizinkan pimpinan partainya, PDIP tidak mengizinkan Saleh karena banyak pekerjaan politik yang perlu ditangani, utamanya pemenangan cagub PDIP dalam pilgub 2008. Pelaksanaan pilgub Jatim berhimpitan dengan PON KALTIM. Pilgub direncanakan start (pendaftaran) 6 Mei 2008 dan puncaknya, pemungutan suara 23 Juli 2008. Sementara PON Kaltim direncanakan Juni.
Fenumero Ziraluo menjelaskan, KONI JATIM sebenarnya sudah melirik beberapa nama calon pengganti. Namun pria yang biasa dipanggil Fonzir itu tidak bersedia membukanya. "Urusan pengisian Jabatan ketua Kontingen itu wewenang penuh ketua Umum (Imam Utomo) (Sumber:Surya,3 fEBRUAri 2008)
Saleh Ismail Mukadar yang telah ditunjuk Ketua Umum KONI JATIM Imam Utomo menjadi Ketua Kontingen Jatim di PON XVII, beberapa waktu lalu, menyatakan mundur. Alasannya, tidak diizinkan pimpinan partainya, PDIP tidak mengizinkan Saleh karena banyak pekerjaan politik yang perlu ditangani, utamanya pemenangan cagub PDIP dalam pilgub 2008. Pelaksanaan pilgub Jatim berhimpitan dengan PON KALTIM. Pilgub direncanakan start (pendaftaran) 6 Mei 2008 dan puncaknya, pemungutan suara 23 Juli 2008. Sementara PON Kaltim direncanakan Juni.
Fenumero Ziraluo menjelaskan, KONI JATIM sebenarnya sudah melirik beberapa nama calon pengganti. Namun pria yang biasa dipanggil Fonzir itu tidak bersedia membukanya. "Urusan pengisian Jabatan ketua Kontingen itu wewenang penuh ketua Umum (Imam Utomo) (Sumber:Surya,3 fEBRUAri 2008)
Jatim Makin Keropos
Surabaya-Surya.
Ancaman kekuatan Jatim di PON XVII Kaltim bakal semakin keropos terus menghantui. Kondisi ini terjadi setelah 13 atlet potensial asal Jatim resmi menjadi milik daerah lain. Mereka antara lain Samai dan Matnur yang pernah merajai balapan di PON XVI di Palembang ini resmi membela tim DI Jogyakarta di PON Kaltim XVII 2008 Mendatang.
Dengan hengkangnya 13 atlet ini, berarti sudah 27 atlet jatim yang menjadi milik daerah lain. Sebanyak 14 atlet lainnya telah menjadi milik daerah lain setahun lalu. Mereka semuanya juga merupakan atlet peraih medali PON Palembang sekaligus atlet pelatnas. Kepindahan mereka saat itu sempat dihadang KONI JATIM hingga akhirnya dibawa ke majelis arbitrase. Hasilnya, majelis arbitrase menyatakan mutasi mereka sah.
Wajar bila Jatim kelabakan. "Kami akan protes, minta agar mereka dikembalikan ke Jatim," kata Imam Utomo, Ketua Umum KONI JATIM usai rapat konsultasi di KONI JATIM, senin (4/2)
KONI JATIM telah membentuk tim dengan tugas menarik kembali para atlet. Tim yang diketuai Dosy Iskandar ini dalam waktu dekat akan menggugat pengurus pusat (PP) atau pengurus besar (PB) masing-masing cabor, yang mengesahkan perpindahan para atlet itu. "Kami beranggapan, sampai sekarang mereka masih sah milik Jatim," Kata Dosy.
Sengketa kepindahan itu sudah berlangsung sejak awal 2007 lalu. Total atlet asal Jatim yang bersengketa saat iut ada 27 orang. Sebanyak 14 orang mutasinya bisa diterima atau disahkan majelis arbitrase. Sementara 13 atlet lainnya ditolak dengan alasan majelis arbitrase tidak berwenang menyelesaikan lantaran kasus itu telah muncul sebelum lembaga arbitrase terbentuk. Penyelesaian kasus sengketa kemudian diserahkan pada mekanisme lama, yaitu pada induk organisasi masing-masing cabor. Misalnya sengketa mutasi atlet balap sepeda diserahkan kepada PB ISSI. Belakang diketahui, PB masing-masing cabor itu meloloskan 13 atlet Jatim tanpa sepengetahuan, apalagi melakukan dengan jatim (Sumber : Harian Surya, 5 Februari 2008)
Daftar Atlet Jatim yang pindah:
1. Samai --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
2. Mat Nur --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
3. Wawan Setyobudi --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
4. Projo Waseso --> Balap Sepeda --> Kaltim
5. G. Sulistiyono --> Balap Sepeda --> Kaltim
6. Reno Yudo --> Balap Sepeda --> DKI
7. Priyo Susanto --> Balap Sepeda --> DKI
8. Fitri Parinding --> Squash --> Kaltim
9. Toni Firmansyah --> Panjat Tebing --> Banten
10. Sukobudiarto --> Panjat Tebing --> Banten
11. Agus Hariyanti --> Terbang Layang --> Kaltim
12. Ismoyo --> Terbang Layang --> Kaltim
Ancaman kekuatan Jatim di PON XVII Kaltim bakal semakin keropos terus menghantui. Kondisi ini terjadi setelah 13 atlet potensial asal Jatim resmi menjadi milik daerah lain. Mereka antara lain Samai dan Matnur yang pernah merajai balapan di PON XVI di Palembang ini resmi membela tim DI Jogyakarta di PON Kaltim XVII 2008 Mendatang.
Dengan hengkangnya 13 atlet ini, berarti sudah 27 atlet jatim yang menjadi milik daerah lain. Sebanyak 14 atlet lainnya telah menjadi milik daerah lain setahun lalu. Mereka semuanya juga merupakan atlet peraih medali PON Palembang sekaligus atlet pelatnas. Kepindahan mereka saat itu sempat dihadang KONI JATIM hingga akhirnya dibawa ke majelis arbitrase. Hasilnya, majelis arbitrase menyatakan mutasi mereka sah.
Wajar bila Jatim kelabakan. "Kami akan protes, minta agar mereka dikembalikan ke Jatim," kata Imam Utomo, Ketua Umum KONI JATIM usai rapat konsultasi di KONI JATIM, senin (4/2)
KONI JATIM telah membentuk tim dengan tugas menarik kembali para atlet. Tim yang diketuai Dosy Iskandar ini dalam waktu dekat akan menggugat pengurus pusat (PP) atau pengurus besar (PB) masing-masing cabor, yang mengesahkan perpindahan para atlet itu. "Kami beranggapan, sampai sekarang mereka masih sah milik Jatim," Kata Dosy.
Sengketa kepindahan itu sudah berlangsung sejak awal 2007 lalu. Total atlet asal Jatim yang bersengketa saat iut ada 27 orang. Sebanyak 14 orang mutasinya bisa diterima atau disahkan majelis arbitrase. Sementara 13 atlet lainnya ditolak dengan alasan majelis arbitrase tidak berwenang menyelesaikan lantaran kasus itu telah muncul sebelum lembaga arbitrase terbentuk. Penyelesaian kasus sengketa kemudian diserahkan pada mekanisme lama, yaitu pada induk organisasi masing-masing cabor. Misalnya sengketa mutasi atlet balap sepeda diserahkan kepada PB ISSI. Belakang diketahui, PB masing-masing cabor itu meloloskan 13 atlet Jatim tanpa sepengetahuan, apalagi melakukan dengan jatim (Sumber : Harian Surya, 5 Februari 2008)
Daftar Atlet Jatim yang pindah:
1. Samai --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
2. Mat Nur --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
3. Wawan Setyobudi --> Balap Sepeda --> DI Jogyakarta
4. Projo Waseso --> Balap Sepeda --> Kaltim
5. G. Sulistiyono --> Balap Sepeda --> Kaltim
6. Reno Yudo --> Balap Sepeda --> DKI
7. Priyo Susanto --> Balap Sepeda --> DKI
8. Fitri Parinding --> Squash --> Kaltim
9. Toni Firmansyah --> Panjat Tebing --> Banten
10. Sukobudiarto --> Panjat Tebing --> Banten
11. Agus Hariyanti --> Terbang Layang --> Kaltim
12. Ismoyo --> Terbang Layang --> Kaltim
Senin, 04 Februari 2008
Puslatda Basket Minta Waktu
Untuk Berlatih Setiap Hari SURABAYA - Tuntutan KONI Jatim coba ditawar Puslatda Basket pria Jatim. Mereka meminta waktu hingga 18 Februari mendatang untuk bisa mengadakan latihan setiap hari. "Final Kobatama akan digelar pada 17 Februari. Setelah itu, baru kami bisa mengumpulkan semua atlet untuk berlatih setiap hari," kata pelatih Puslatda Basket Jatim Rendi Yuwono Sabtu (2/2).
KONI Jatim menuntut puslatda basket berlatih setiap hari setelah mereka memantau langsung pelaksanaan program sentralisasi puslatda basket Jumat (1/2). Selama ini, puslatda basket pria hanya berlatih empat kali seminggu. Menurut Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo, hal itu sangat kurang karena basket merupakan cabang olahraga (cabor) yang memerlukan banyak latihan untuk memaksimalkan kerja sama antarpemain.
Selain itu, dengan durasi pertandingan yang cukup lama 4 x 10 menit, kemampuan fisik pemain yang prima sangat diperlukan. Kendala tidak mungkinnya puslatda basket berlatih tiap hari adalah hampir semua pemain masih membela klubnya dalam Indonesian Basketball League (IBL) 2008 dan Kompetisi Bola Basket Mahasiswa (Kobatama).
Ada dua pemain yang membela Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights. Mereka adalah Sandy Febriansyakh dan I Gusti Lanang Chandra. Tiga pemain lain memperkuat Bima Sakti Malang di IBL. Mereka adalah Dimas Aryo, Made Indra, dan Gibsona Firgian. Selain itu, ada 11 pemain yang bermain di ajang kompetisi Kobatama. Lima pemain tergabung di Klub Halim Kediri, dua pemain di Klub Pasific Caesar Surabaya. Selebihnya, ada 4 pemain yang tergabung di Klub Go Skate.
Enam pemain yang bermain di Kobatama kini tidak lagi harus memperkuat timnya. Sebab, Pasific Caesar dan klub Go Skate gagal melaju ke babak empat besar. Hanya lima pemain dari Halim Kediri yang harus berlaga hingga 17 Februari. "Mereka kini telah rutin kembali berlatih bersama kami," ujar Rendi.
Dia menambahkan, satu pemain yang memperkuat CLS Knights, yakni Mario Marmoto, juga bisa berkonsentrasi membela puslatda basket. "Tidak masalah sebenarnya jika harus terkendala seperti ini, latihan kami tetap maksimal," lanjutnya.
Lima pemain lain yang masih memperkuat IBL belum bisa berkonsentrasi berlatih bersama puslatda. Sebab, mereka harus membela klubnya di ajang yang baru memasuki putaran I seri II. Padahal, babak reguler IBL akan dihelat hingga pertengahan Maret. "Untuk pemain yang tergabung bersma klub peserta IBL, kami akan izinkan memperkuat timnya jika mereka diperlukan," imbuh Rendi. (Sumber : Jawa Pos, 4 Februari 2008)
KONI Jatim menuntut puslatda basket berlatih setiap hari setelah mereka memantau langsung pelaksanaan program sentralisasi puslatda basket Jumat (1/2). Selama ini, puslatda basket pria hanya berlatih empat kali seminggu. Menurut Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim Irmantara Subagyo, hal itu sangat kurang karena basket merupakan cabang olahraga (cabor) yang memerlukan banyak latihan untuk memaksimalkan kerja sama antarpemain.
Selain itu, dengan durasi pertandingan yang cukup lama 4 x 10 menit, kemampuan fisik pemain yang prima sangat diperlukan. Kendala tidak mungkinnya puslatda basket berlatih tiap hari adalah hampir semua pemain masih membela klubnya dalam Indonesian Basketball League (IBL) 2008 dan Kompetisi Bola Basket Mahasiswa (Kobatama).
Ada dua pemain yang membela Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights. Mereka adalah Sandy Febriansyakh dan I Gusti Lanang Chandra. Tiga pemain lain memperkuat Bima Sakti Malang di IBL. Mereka adalah Dimas Aryo, Made Indra, dan Gibsona Firgian. Selain itu, ada 11 pemain yang bermain di ajang kompetisi Kobatama. Lima pemain tergabung di Klub Halim Kediri, dua pemain di Klub Pasific Caesar Surabaya. Selebihnya, ada 4 pemain yang tergabung di Klub Go Skate.
Enam pemain yang bermain di Kobatama kini tidak lagi harus memperkuat timnya. Sebab, Pasific Caesar dan klub Go Skate gagal melaju ke babak empat besar. Hanya lima pemain dari Halim Kediri yang harus berlaga hingga 17 Februari. "Mereka kini telah rutin kembali berlatih bersama kami," ujar Rendi.
Dia menambahkan, satu pemain yang memperkuat CLS Knights, yakni Mario Marmoto, juga bisa berkonsentrasi membela puslatda basket. "Tidak masalah sebenarnya jika harus terkendala seperti ini, latihan kami tetap maksimal," lanjutnya.
Lima pemain lain yang masih memperkuat IBL belum bisa berkonsentrasi berlatih bersama puslatda. Sebab, mereka harus membela klubnya di ajang yang baru memasuki putaran I seri II. Padahal, babak reguler IBL akan dihelat hingga pertengahan Maret. "Untuk pemain yang tergabung bersma klub peserta IBL, kami akan izinkan memperkuat timnya jika mereka diperlukan," imbuh Rendi. (Sumber : Jawa Pos, 4 Februari 2008)
Langganan:
Postingan (Atom)